PILIHAN
Harga Bahan Pangan Naik Jelang Ramadhan, Begini Keluhan Pedagang di Tembilahan
BUALBUAL.com, INHIL - Menjelang Bulan Ramadan, seperti biasa harga sayur dan sembako meningkat. Namun kenaikan harga bahan pangan tahun ini tidak begitu melambung, hal tersebut dikatakan Ujang (28) salah satu pedagang sayur di Pasar Jauh Tembilahan.
“Tidak jauh betullah, kayak cabe, biasanya cabe merah 25 ribu sekarang 30 ribu,” ungkap Ujang, kepada Riaulink.com, Sabtu (27/4).
Warga Parit 10 Tembilahan ini juga mengaku mengeluh dengan kenaikan harga bahan pangan. Dirinya mengatakan dengan kenaikan harga, ia hanya mampu mengambil barang dalam jumlah sedikit, dan tidak kuasa menolak penawaran harga oleh pembeli.
“Payah kalau ada orang yang nawar harga, kami serba salah, untungnya kecil, tapi dikasihlah harga kurang seribu atau 2 ribu,” tuturnya.
Meski demikian, Ujang bersyukur masih bisa berdagang. Untuk stok lama, Ujang mengambil alternatif menjual seharga 5 ribu rupiah per-onsnya.
Berbeda halnya dengan Uswatun Hasanah (25), dirinya mengaku tidak memberi pengurangan harga kepada pembeli.
“Saya jualnya sudah harga modal, terus juga harga dengan pedagang lain beda tipislah, di mana lagi untungnya kalau dikurangi harga, memang semua harga sayur naik,” paparnya.
Uswatun Hasanah berpendapat bahwa kenaikan harga merupakan pengaruh dari hasil tani di ladang, tepatnya Provinsi Sumatera Barat.
“Mungkin dari sananya memang barang cuman sedikit jadi harganya mahal, bisa jadi banyak yang gagal panen karena kan sekarang musim hujan,” jelasnya.
Senada dengan keterangan Uswatun Hasanah, seorang pedagang sembako yang akrab disapa Mamak Eko oleh pelanggannya saat berbincang dengan Riaulink.com menyebut bahwa kenaikan harga memang disebabkan oleh ketersediaan barang yang sedikit. Ia juga menyatakan kenaikan harga bahan pokok membuat para pelanggan enggan untuk membeli dagangan.
“Susahlah menjualnya, banyak yang tidak mau beli karena harga mahal. Banyak yang menyalahkan pemerintah, katanya gara-gara presiden. Tapi saya rasa hal ini tidak ada kaitannya dengan pemerintah. Memang dari sananya barang sedikit,” tukas Warga Jalan Mandala Tembilahan ini.
Pedagang yang telah berjualan sejak tahun 1979 ini mengaku sudah tidak heran lagi jika harga bahan pangan naik setiap memasuki Bulan Ramadan.
“Memang setiap tahun macam gini, sudah biasa. Tahun ini masih untung tidak jauh betul naiknya” pungkas Mamak Eko.***(RLC)
Berita Lainnya
Yuk! Menelisik Kearifan Lokal Suku Bugis, Lewat Tradisi Mappalette Bola
Hadapi Kemarau di Tahun 2020, Jajaran Polda Riau Tetap Komit Cegah dan Tangani Karhutla
Dandim 0314 Inhil Jalin Silaturahmi ke Pondok Pesantren Pimpinan KH Abdul Muis
Pemuda Karang Taruna Kepenghuluan Batu Hampar melaksanakan Pembentukan panitia lampu colok
Kondisi Fisik Media Online BUALBUAL.com
Polresta Kota Pekanbaru Sita 14,4 Kg Sabu-sabu dari Malaysia
MenPAN-RB: Mbok Jangan Banyak-banyak Liburnya "Soal PNS Libur Jumat"
Gubri Syamsuar dan Djohermansyah Gelar Pertemuan Khusus
BPN Pekanbaru Terkesan Lecehkan Negara 'Terkait SIP'
Bupati Meranti Irwan Nasir Akhirnya Datang ke KPK
Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi, Lepas Bertuah Akshara Symphony ke Istana Negara
Inalilahiwainailaihirojiun, Jatuh dari Lantai 33 TKI Asal Meranti Riau Meninggal Di Malaysia