PILIHAN
Satgas Vaksin Palsu Dinilai Tak Serius dan Menutup Informasi

bualbual.com - JAKARTA - Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) Dokter Marius menganggap Satgas yang dibentuk mengawas kasus vaksin palsu tidak berjalan efektif. Pasalnya dia menduga, pihak yang tahu soal peredaran vaksin masuk sebagai anggota Satgas.
"Kita lihat serius atau tidak Pemerintah mengenai hal ini (vaksin palsu)? Contohnya saja ketika pemerintah ngomong 'tidak apa-apa' lalu apanya yang tidak apa-apa? Statemen ini simpang siur," kata Marius kepada wartawan di Kantor YLBHI, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (13/8/2016).
Sementara itu, aktivis KontraS Rivanlee menganggap, dalam kasus RS Harapan Bunda misalnya, terjadi kesimpangsiuran informasi. Tidak jelas vaksin palsu jenis apa yang diberikan ke pasien. Hal itu tak lepas karena kinerja Satgas yang hanya sibuk meredam isu di masyarakat.
"Kami melihat tidak ada keterbukaan dari Kemenkes dan Satgas. Kami mengambil kesemipulan, kalau ada ketakutan yang kita mulai dari ketertutupan Menkes dan Satgas," tutupnya.
Selanjutnya Rivanlee menemukan empat cara pembayaran dalam pelayanan dan pembelian vaksin palsu di RS Harapan Bunda. Semua cara transaksi vaksin itu terindikasi tidak wajar.
"Bukti pembayaran resmi di kasir, bukti pembayaran di ruang pemeriksaan dengan kwitansi tidak resmi, bukti pembayaran di ruang pemeriksaan dengan kwitansi yang diketik, kop resmi RS Harapan Bunda menggunakan materi dan ditandatangani oleh salah satu dokter dan terakhir tidak adanya bukti pembayaran yang dipegang oleh korban," paparnya.
Aliansi Keluarga Korban Vaksin Palsu RS Harapan Bunda, YLBHI, KontraS dan YPPKI mendesak Menteri Kesehatan RI dan kepala BPOM untuk mengakui kelalaiannya atas beredarnya vaksin palsu yang menimbulkan banyak korban. Selain itu, pihak terkait juga harus meminta maaf kepada publik, khususnya keluarga korban vaksin palsu.
Sumber : Okezonenews.com
Berita Lainnya
Akibat Defisit Anggaran Pemkab Rohil Rumahkan Tenaga Honorer mencapai 13.450 orang Pada Tahun 2018
Sandiaga Dicurhati Pedagang Tempe Saat Blusukan di Pasar Kadipolo Solo
Warga Kuala Cenaku Ditangkap Polisi 'Bakar Lahan'
Memprihatinkan! Pasangan Lansia Ini Tinggal di Gubuk Reyot, Warga Kelurahan Pekan Arba
Berikan Pelatihan Kepemimpinan Bagi Siswa SMA Se-Prov Riau Bem Uin Suska Gelar Sekolah Pemimpin Bangsa
Tanggap Wabah Covid-19, Bupati Kampar Teleconference dengan Gubri
Sebaran Titik Hotspot Semakin Meluas di Riau
Cegah Covid-19, Dimotori DPD KNPI Kampar, Masyarakat Kecamatan Sambut dengan antusias Penyemprotan Disinfektan
Gelar Razia Cipkon, Polsek Tembilahan Amankan 83 Botol Tuak
Pemilu 2019: Bagimu Capresmu, Bagiku Capresku, Baginya Golputnya
BUALBUAL WAKIL RAKYAT! Sempat Digadang - gadang Jadi Menteri, Lukman Edy Malah Terlempar dari Kepengurusan PKB Pusat