PILIHAN
Fokus KPK akan Cegah Korupsi di Perizinan Hingga Tata Negara

BUALBUAL.com, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan Strategi Nasional (Stranas) Pencegahan Tindak Pidana Korupsi fokus pada tiga hal, yakni perizinan dan tata niaga, keuangan negara, serta penegakan hukum dan reformasi birokrasi.
Wakil Ketua KPK Basaria menuturkan Stranas tersebut telah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 54/2018 tentang Stranas Pencegahan Korupsi.
"Yang menjadi fokus Stranas ini ada tiga, yaitu perizinan dan tata niaga, kemudian berbicara tentang masalah keuangan, serta penegakan hukum dan reformasi birokrasi," ujar Basaria dalam Rapat Kerja antara DPR dengan KPK di Gedung DPR, Jakarta, Senin (28/1).
Basaria membeberkan terdapat sebelas rencana aksi untuk merealisasikan tiga fokus tersebut.
Dalam konteks perizinan dan tata niaga, Basaria menuturkan ada lima rencana aksi yang akan dilakukan. Pertama, yakni peningkatan pelayanan, kepatuhan perizinan, dan penanaman modal.
Kedua, kata Basaria, yakni perbaikan tata kelola data dan kepatuhan sektor ekstraktif, kehutanan, serta perkebunan.
"Yang sudah ditargetkan one map policy, kemudian perzinan penetapan kawasan hutan, dan satu lagi yang paling penting adalah untuk mengetahui siapa sih sebenarnya beneficial ownership, para pengusaha yang ada di Indonesia. Dan ini sudah difinalisasi," ujarnya.
Rencana aksi ketiga, Basaria menyampaikan adalah utilisasi Nomor Induk Kependudukan untuk perbaikan tata kelola pemberian bantuan sosial dan subsidi. Dengan cara itu, ia berkata pihaknya berharap pemberian bantuan tepat sasaran.
Rencana aksi keempat, ia menyebut adalah integrasi dan sinkronisasi data impor strategis. Ia berkata target rencana aksi itu adalah terwujudnya Indonesia National Single Window, yakni sistem satu pintu untuk menyampaikan data, informasi, dan pengambilan keputusan untuk kepabeanan serta pengeluaran barang.
"Kelima adakah penerapan manajemen anti suap di pemerintahan dan sektor swasta. Untuk sementara ini KPK sudah mengeluarkan panduan yang bisa dipakai oleh para pengusaha," Basaria.
Dalam fokus keuangan negara, Basaria membeberkan ada tiga rencana aksi. Pertama, kata dia, yakni integrasi sistem dan perencanaan berbasis elektronik.
Kedua, lanjutnya, peningkatan profesionalitas dan modernisasi pengadaan barang dan jasa. Target dari rencana aksi itu adalah sistem perencanaan dan penganggaran, serta pengadaan barang dan jasa berbasis elektronik.
"Ketiga untuk keuangan negara ada optimalisasi penerimaan negara dari penerimaan pajak dan non-pajak. Ini untuk meningkatkan ya nanti KPK bersama-sama dengan kementerian dan lembaga akan berusaha melakukan dari segi pencegahannya bagaimana supaya kita bisa meningkatkan pendapatan negara," ujarnya.
Dalam fokus penegakan hukum dan reformasi birokrasi, Basaria menyampaikan melakukan penguatan pelaksanaan reformasi dengan cara sistem merit dan zona integritas. Kedua, kata Basaria sedang dibuat dan akan dilakukan perbaikan tata kelola sistem peradilan pidana terpadu, baik SPDP atau disparitas penuntutan yang dianggap masyarakat terlalu rendah.
"Ketiga, implementasi grand design strategi pengawasan keuangan desa. Khusus untuk keuangan desa walaupun ini secara umum bukan kewenangan KPK tapi ini nanti bersama dengan Kementerian Desa, Kemendagri, dan instansi lain yang terkait akan mengawal dana desa supaya dimanfaatkan dengan seharusnya," ujar Basaria.
Sumber: Merdeka.com
Editor: Ucuirul
Berita Lainnya
BPRS Riau Ungkap Ada 2 Rumah Sakit Pemerintah di Pekanbaru Belum Layani BPJS
Ternyata Bupati Bengkalis Diperiksa KPK, Tapi Anak Buah Sebut Acara Di Pekanbaru
Desa Pulau Muda Bertambah Gelap Gulita, Dua Mesin PLTD Terbakar
Raih 15 Mendali Emas di Turnamen Karate Championship SBY Cup Ke-16, Wabup Syamsudin Uti: Ini Suatu Kebanggaan Untuk Inhil
Apa Yang Bisa Dibanggakan Menjadi Daerah Hamparan Kelapa Dunia, Jika Harga Kelapa Petani Masih Menderita
Ketua SPS Riau Turut Prihatin Atas Pemberitaan Hoax Tentang Bupati Siak
Kamu Harus Tahu.. Inilah Perjalanan HIV Menjadi AIDS
HUT PGRI Ke-74 Kecamatan, Kasmarni Lepas Gerak Jalan Di Pinggir
Iwan Bule Jadi Ketum, Suporter Ancam Boikot PSSI
Unilak Perpanjang Libur Mahasiswa, Kabut Asap Masih Pekat
Evakuasi Harimau Sumatra, Tim BKSDA Riau Tiba Pulau Burung
Hasil Pura-Pura Jadi Petani Polisi Sikat 19 Kg Sabu di Kota Dumai