PILIHAN
Caleg Bercadar Mundur dari PBB 'Saya tunduk pada ijma Ulama'

BUALBUAL.com, Seorang calon legislatif atau caleg bercadar di Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengundurkan diri dari Partai Bulan Bintang (PBB), lantaran PBB kini mendukung Jokowi-Ma'ruf.
Perempuan bercadar bernama Baiq Riny Ariyani itu memutuskan mengundurkan diri lantaran Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra, bergabung di kubu Jokowi. Menurutnya, itu sangat mencederai hasil ijtimak ulama yang justru mendukung pasangan Prabowo-Sandi.
"Saya tunduk pada ijma ulama, saya tunduk pada Habib Rizieq, tidak tunduk pada Yusril Ihza Mahendra," ujarnya saat dihubungi, Ahad (3/2/2019).
Dia tidak sendiri, sedikitnya empat orang caleg PBB di Lombok, juga turut mundur dari PBB. Masing-masing dua caleg DPRD Kota Mataram, satu caleg DPRD Provinsi NTB dan satu caleg DPR RI.
Riny sebelumnya maju melalui PBB mencalonkan diri untuk DPRD Kota Mataram. Dia mengimbau masyarakat untuk tidak memilih dirinya nanti dan mengarahkan pilihan pada calon lain.
"Saya minta masyarakat untuk mengarahkan pilihannya pada calon lain, karena percuma, saya telah mundur," ucapnya.
Riny sebelumnya sempat viral karena dalam kertas suara, dirinya menggunakan cadar. Hanya terlihat matanya di balik cadar hitam yang dikenakan.
Editor : Ucuirul
Sumber : Viva.co.id
Berita Lainnya
Bupati Inhil 'Tongkrongi' Sosialisasi Penyusunan Renstra Hingga Dini Hari
Inilah Nama Posisi Teratas Kandidat Kuat Sekda kabupaten Inhu
507 Pelanggaran, Operasi Patuh di Bengkalis
Dosen UNRI Berikan Workshop pengembangan Perangkat Pembelajaran Bagi Guru-guru PPKn di Kabupaten Pelalawan
Ini Faktanya, Ketik BFF di Facebook Bisa Tahu Keamanan Akun Anda
Polisi Alihkan Arus Lalu Lintas, Ada Demo Mahasiswa di Kantor Gubernur dan Polda Riau
Viral Video Berdurasi 30 Detik 2 Pelajar Mesum di Sepeda Motor Gegerkan Warga
Sisir Tempat Hiburan Malam di Pekanbaru, BNN Riau Amankan 10 Pengunjung
Menristekdikti: Keluar Saja! Jika Bermain Berpolitik di Kampus
Penemu Alat Tangkap Lobster Meninggal
Elementor #47465
BUALBUAL RAKYAT Warganet Reteh: Apalah Daya Pemerintah Tak Kunjung Peka 'Jalan Tak Beraspal'