PILIHAN
Mendikbud Sebut Tak Ada Alasan Hapus UN 'Respons Sandi'

BUALBUAL.com, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menanggapi wacana penghapusan ujian nasional (UN) yang diutarakan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno dalam debat cawapres, Minggu (17/3) kemarin.
Menurut dia, tak ada alasan untuk menghapus UN. Sebab hal itu merupakan amanat UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang salah satunya mengatur mengenai evaluasi pendidikan secara nasional.
Atas dasar itu, Muhadjir mengatakan, bahwa pergantian yang dibolehkan hanya sebatas pada penamaan atau penyebut saja. Artinya, nama selain UN tak masalah, karena sistemnya tetap sama.
"Namanya boleh (diganti) lain. Tapi evaluasi secara nasional itu kan amanat undang-undang. Jadi (ganti) istilah 'oon' juga boleh," kata Muhadjir, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/3).
Muhadjir lebih jauh menjelaskan, bahwa UN saat ini juga sudah tidak jadi penentu kelulusan siswa. Pun demikian UN tidak lagi menjadi syarat siswa untuk melanjutkan pendidikan di level pendidikan dasar dan menengah.
"Sejak dulu (UN) kan sudah tidak menentukan kelulusan, kan sudah tidak ada ketentuan menentukan kelulusan," ujarnya.
UN, kata dia, kini hanya digunakan pemerintah sebagai penggali motivasi instrinsik siswa. Juga untuk mengetahui kemampuan siswa yang sesungguhnya tanpa paksaan, rangsangan, dan iming-iming apapun.
"Kita dengan UN ini ingin menggali motivasi instrinsik dari anak itu sendiri, jadi kita ingin tahu betul kemampuan nyata dari anak," ucap dia.
Lewat metode UN, Muhadjir menambahkan, pemerintah ingin tahu peta realitas kemampuan sesungguhnya di lapangan. Hal itu yang selanjutnya digunakan sebagai landasan Kemendikbud menciptakan treatment yang tepat untuk sekolah.
"Itu untuk menciptakan treatment, mana yang belum baik, harus diperbaiki. Kan sekarang ini sudah kita tetapkan, misalnya hasil matematik itu sekarang sekolah-sekolah (kita) sudah tahu kualitasnya gimana," kata dia.
Sebelumnya, saat debat cawapres, Minggu (17/3) lalu, Sandi menyatakan akan menghapus ujian nasional jika memenangkan Pilpres 2019 bersama Prabowo Subianto. Sebagai gantinya, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menawarkan konsep penelusuran minat dan bakat.
Sumber: cnnindonesia
Berita Lainnya
Polri Janji dan Bertindak Tegas Apabila Anggota yang Langgar Aturan saat Aksi 22 Mei
Negara Jerman Larang Facebook Kumpulkan Data Pengguna
Wali Kota Pekanbaru Firdaus: Saya Bukan Gila Menerima Penghargaan
Wow...Polri dan Menhub Bakal Cek Klakson 'Telolet' Bus
Minta Pelaku Dihukum Mati, Tangisan kesedihan Orang Tua Korban: Kemana Kepala Anak Saya Dibuang?
PKS PT.SAS Muara Basung, Berbagi Sembako, Langsung Diantar Ke Rumah Warga
JCH Asal Dumai Mulai Demam, Cuaca Mekkah Capai 42 Celcius
Hakim Tolak Keberatan Eks Sekdako Dumai, Terkait Korupsi Jalan Poros
Pilkada Serentak 2020, Pemprov Riau Siapkan Dana Hibah Rp350 Miliar
Terkait OTT, Penyidik KPK Segel Kamar Tidur Romi
Kuota Rokok di Batam Melebihi Jumlah Penduduk
Berikut Total Harta Kekayaan Prabowo Subianto