PILIHAN
Dengan Alasan Meninggal Dunia, Dinsos Inhil Nonaktifkan PBI- BPJS Ibuk Parijam, Saya Masih Hidup Pak Bupati!

BUALBUAL.com, Warga Jl. Lingkar Jadi RT 016 RW 002 Kelurahan Sungai Beringin Kecamatan Tembilahan Parijam (52), sempat dinyatakan meninggal dunia dan kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI) dinonaktifkan oleh dinas terkait.
Saat ditemui di rumahnya, Parijam mengaku heran terhadap pernyataan tersebut lantaran ia masih aktif berobat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan beberapa bulan terakhir.
"Saya terkejut saat anak saya mau ambil obat di apotik rumah sakit, saat dicek di komputer kartunya tak aktif dan nama saya dibuat sudah meninggal," jelas nenek yang tengah menderita sakit jantung ini, Selasa (26/3/2019).
[caption id="attachment_47636" align="alignnone" width="1280"]
Ibuk Parijam[/caption]
Walaupun kondisi ekonomi di bawah rata-rata, namun untuk tetap bisa mendapatkan pelayanan BPJS kesehatan, Parijam terpaksa dialihkan menjadi peserta mandiri dan membayar beban iuran perbulan sebesar 25.500 Rupiah. "Saya bayar setiap bulan walaupun uang pas-pasan agar bisa menebus obat yang harus saya minum rutin setiap minggunya," ujarnya kembali.
Selain Parijam yang dinyatakan meninggal, Suaminya atas nama Rusmadi (67) juga dinyatakan sudah mampu, padahal, untuk memasak nasi dan lauk di rumah masih menggunakan kayu bakar.
"Saya dibilang meninggal, bapaknya dibilang mampu, padahal saya masih rutin berobat dan bapaknya masih cari upah nebas rumput dengan orang lain. Lihat dapur saya masih menggunakan kayu bakar, jadi dimana bisa dibilang mampu," katanya.
Sementara itu, Juwita anak dari pasangan Parijam dan Rusmadi yang sering mengambil obat orang tuanya katakan, pernyataan ibunya meninggal tersebut dia dapatkan saat mau mengambil obat di RSUD PH, ketika itu tiba-tiba dia kartu BPJS yang digunakan tidak aktif dan setelah dicek ternyata sudah terlampir di dalam komputer bahwa Parijam sudah meninggal.
"Sekitar 6 bulan yang lalu saya ke rumah sakit, pas mau menggunakan BPJS katanya petugasnya tidak bisa digunakan lagi karena ibu saya sudah dinyatakan meninggal dan saya juga langsung baca data tersebut di komputer petugas rumah sakit. Sejak itu kami menggunakan jalur mandiri agar masih bisa berobat gratis," imbuhnya.
Kepala Dinas Sosial, Syaifuddin saat dikonfirmasi melalui selulernya tidak mengangkat telpon. Hingga berita ini diterbitkan pihak Dinsos belum memberikan klarifikasi atau jawaban***
Editor: Ucu

Berita Lainnya
Warga RT 04 Rimbasekampung Bengkalis Semprot Disinfektan 'Cegah Covid-19'
Polisi Religius Ipda Auzar, yang Gugur Ditabrak Teroris di Polda Riau
Bea Cukai Batam Berhasil Gagalkan Penyelundupan 30.037 Butir Pil Ekstasi di Harbour Bay
Kades Pulau Burung: Program Jemput Bola Disdukcapil Inhil Sangat Meringankan Beban Masyarakat
ODP Covid-19 Di Kampar Meningkat Capai 978 Orang, 2 orang PDP
Turun ke Jalan, DPD AJO Indonesia Kepri Galang Dana Untuk Palu-Sigi-Donggala
Musibah Kebakaran Kembali Datang, 10 Rumah Warga Hangus Terbakar di Seberang Tembilahan
Jelang Debat Capres, Pendukung Kedua Paslon Mulai Padati Lokasi
Sudah 15 Tahun Tak Tersentuh APBD Inhu, SDN 012 Setako Raya Memprihatinkan
Bupati HM Wardan "Lanjutkan Pembangunan RSUD Puri Husada", Pemkab Inhil didampingi LKPP
Pengamat Politik (UR) Saiman: Deklarasi Andi-Suyato Di Hari CFD Melukai Hari Rakyat
Anggota DPRD Pekanbaru Terpilih 2019-2024 Masih Ada yang Belum Sampaikan LHKPN, Ini Konsekuensi