PILIHAN
Ramai 'Serang' Mahfud MD, Karena Provinsi Garis Keras dan Soal PRRI Salah Satunya Dari Karni Ilyas ILC
BUALBUAL.com, Pernyataan Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dalam potongan video yang menyebut provinsi dimana pasangan 02 menang adalah provinsi yang garis keras dalam hal agama berbuntut panjang.
Alhasil, akibat pernyataan itu, twitter Mahfud MD pun 'diserang' oleh netizen yang meminta penjelasan terkait pernyataan yang berkesan negatif itu.
Mahfud pun membeberkan penjelasnnya, salah satunya saat meladeni pertanyaan dari Politkus PKS asal Sumater Barat, Refrizal yang tidak terima dengan pernyataan Mahfud soal provinsi garis keras.
Dalam cuitannya, Mahfud menjelaskan bila dalam video itu, ia mengatakan ada kata "dulu" yang tidak dimaknai oleh sebagaian orang dalam pernyataannya yang menyebut provinsi garis keras.
"Pak Refrizal, karena Anda teman saya maka saya jelaskan. Anda belum melihat video yang saya katakan sehingga responnya buru-buru. Anda terprovokasi oleh Said Didu, hahaha? Saya bilang, Pak Jokowi kalah di provinsi yang "dulunya" adalah tempat garis keras dalam keagamaan. Makanya Pak Jokowi perlu rekonsiliasi," tulis Mahfud, Ahad (28/4/2019).
Mahfud menjalaskan, dirinya mengatakan dulu karena memiliki dua alasan. "Saya katakan DULU-nya krn dua alasan: 1) DULU DI/TII Kartosuwiryo di Jabar, DULU PRRI di Sumbar, DULU GAM di Aceh, DULU DI/TII Kahar Muzakkar di Sulsel. Lht di video ada kata "dulu". Puluhan tahun terakhir sudah menyatu. Maka saya usul Pak Jokowi melakukan rekonsiliasi, agar merangkul mereka," jelas Mahfud.
Alasan kedua, Mahfud mengatakan hal itu karena hal tersebut bagian dari sejarah. Dan merasa hal itu tidak salah untuk disampaikan.
"Pak Refrizal, generasi yang lahir sejak tahun 1970-an banyak yang tidak tahu bahwa "dulu" ada itu. Sekarang sih tidak. Dimana salahnya saya mengatakan itu? Itu kan sejarah? Makanya saya usul agar Pak Jokowi merangkul mereka degan rekonsiliasi segera agar pembelahan tidak berlanjut sampai 2024," paparnya.
Belakangan, jawaban Mahfud kepada Refrizal menjadi bulan-bulanan netizen. Salah satunya bahkan datang dari host senior ILC, Karni Ilyas. Karni ikut meluruskan pernyataan Mahfud soal PRRI.
"Sekedar meluruskan Prof Mahfud. PRRI/Permesta bukan pemberontakan dengan ideologi agama. Pemimpin perlawanan Kolonel Simbolon (Medan), Letkol A.Husein (Padang), Letkol Ismail Lengah (Riau), Kol Kawilarang dan Lekol V. Samual (Sul-Ut). Tidak ada hubungannya dengan daerah Islam garis keras," tulis Karni.
Senada dengan Karni, netizen juga ikut bersuara. Sanggahan lain datang dari Young Lawyer atau @dusrimulya yang menyebut Mahfud ngawur.
"Anda ngawur. PRRI di Sumbar itu tak ada kaitannya dengan Islam Garis Keras. PRRI itu murni kekecewaan tokoh-tokoh Sumatera Tengah dan Sulut pada Rezim Soekarno. Murni politik tanpa kaitan dengan kelompok Islam. Memangnya Kolonel D.J Somba dan J.F Waraow itu Muslim? Mereka tokoh PRRI juga," tulis akun tersebut.
Kritik lain datang dari akun see-Y08. Ia mengatakan pernyataan Mahfud sudah masuk kategori menghina. "Dan Anda juga ga sebutkan Pak Mahfud, kalau DULU rakyat Aceh saweran menyumbang beli pesawat untuk kemerdekaan RI. Anda DULU ngapain? DULU di Sumbar juga pernah jadi salah satu Ibukota darurat RI saat dalam keadaan bahaya. Anda DULU ngapain? Menghina, tapi cacat logika," tulis akun itu.
Kritik lebih halus datang dari Asri Tadda, dia mengaku kasihan melihat Mahfud membela diri dari pernyataan kontoversialnya dan menyarankan agar Mahfud segera meminta maaf kepada publik.
"Kasihan Prof Mahfud ini. Akui saja khilaf lalu minta maaf. Masalah bangsa ini sudah sangat banyak dan berat, jangan menambahnya lagi dengan hal seperti ini," tulisnya.
Editor : Ucu
Sumber : RMOL.co
Berita Lainnya
Daftarkan ke Sekolah SMAN! Emak-emak Banyak Balik Kanan 'Nomor Antrean Habis'
Sebut Dihadiri 1 Juta Orang, Kampanye Akbar Prabowo di GBK
Hadiri Buka puasa Bersama PWI Riau, UAS : Berikan Informasi Yang Tepat, Akurat dan Sahih Sumbernya
Kejari Pekanbaru Tak Kabulkan Penangguhan Penahanan 3 Dokter Tersangka Korupsi
Diduga Menista Agama, Joshua Dilaporkan Ke Polisi
Ratusan mahasiswa dari Universitas Riau dan UIN Suska, menggelar unjuk rasa di depan Mapolda
Pastikan Tidak Ada Titik Api, Koramil 03 Tempuling Lakukan Patroli
Mbah Mijan Kok Ikut Deg-degan, Luna Maya Posting Foto Ariel?
Tak Tanpak Peran Sebagai Lembaga Adat, LMR Inhil, Kritik Keras LAM Riau Kab Inhil Seperti Orang Mati Suri
Kadisperindag Inhil: SRG akan Dilaksanakan Tahun Ini Setelah Dapat Persetujuan Kemendagri
Sebanyak 3.971 Bawaslu Pekanbaru Tindak Laporan Pelanggaran APK
Fitra Riau Dukung Anggota DPR RI Abdul Wahid Perjuangkan UU Bagi Hasil CPO