PILIHAN
Wow!!! Biaya Kebutuhan Bandar Narkoba Adam, Selama Dipenjara Habiskan 30 Juta Perbulan
BUABUAL.com - Bagaimana bisa mengendalikan narkoba, padahal sedang di dalam Lapas Cilegon? Adam mengatakan, kaki tangannya dikendalikan melalui sambungan telepon. Dia mendapatkan telepon tersebut dengan cara diselundupkan.
Ia membantah adanya keterlibatan sipir lapas dalam menyelundupkan telepon. Penyelundupan ini dilakukan tanpa diketahui sipir lapas.
“Saya pandai-pandai, tak ada izin penjara,” ungkapnya.
Dalam menjelaskan jaringan dan peredaran narkoba, Adam terlihat santai. Ia menceritakan dengan runut, walau sekali-kali terlihat gelagapan. Khususnya saat ditanya cara mendapatkan ponsel di penjara.
Selama di penjara, Adam mengaku menghabiskan uang sebesar Rp 30 juta per bulan.
Uang untuk apa? Kan dipenjara tidak ada warung? Adam mengatakan, uang itu untuk memenuhi keperluannya, makan, dan berbagai hal lainnya.
Saat ditanya, apakah dia memiliki penjara yang spesial, Adam terdiam sejenak, lalu menjawab penjaranya sama dengan narapidana lainnya. “Tak ada beda. Uang itu untuk kebutuhan saja,” tuturnya.
Terkait penarikan uang Rp 3 miliar saat dirinya sedang menjalani sidang putusan di MA, ia mengaku ditipu orang.
“Sumpah demi Tuhan, hukuman saya berkurang tanpa ada campur tangan. Saya bayar pengacara itu sekitar Rp 900 juta (dari sidang di pengadilan negeri, tinggi hingga MA) hanya itu biayanya,” ucapnya.
Adam mengaku menyesal telah melakukan perbuatan tersebut. Ia menekankan bahwa istri dan anaknya tidak terlibat dari jaringan ini. Ia mengaku istri dan anaknya tidak mengetahui perbuatannya selama ini. Tak hanya itu. Adam menegaskan bahwa dia dan istrinya sudah tidak memiliki hubungan apa pun.
“Kami sudah cerai,” ujarnya.
Kepada masyarakat Indonesia, ia meminta maaf atas perbuatannya. Ia ikhlas apabila hartanya sebanyak Rp 28 miliar diambil negara.
“Kan kayak saya mencari uang untuk negara,” katanya sembari tersenyum.
Pengakuan Adam ini mendapatkan bantahan langsung dari Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN Brigjen Leo Bona Lubis. Ia mengatakan, tak mungkin Adam hanya selaku pengantar sabu.
Karena dilihat dari sepak terjangnya, lalu nilai hartanya. Tidak sebanding dengan pengakuannya hanya berperan sebagai kuda di dalam jaringan tersebut.
“Dia bilang upahnya Rp 60 juta sekilo. Tapi bila dibagi dengan Rp 28 milliar ini, wah jumlahnya sudah berton-ton sabu dibawanya masuk ke Indonesia. Belum lagi hartanya yang masih disembunyikan,” ucapnya.
Adam, kata Leo, memiliki peranan jauh lebih besar dari pengakuannya.
“Bayangin sabu dari Malaysia berapa harganya, dijual di Indonesia berapa selisihnya. Jadi, saya tak percaya dia hanya mengantarkan sabu semata,” tuturnya.
Kini, BNN terus menyelidiki peranan Adam. Lalu juga peranan istri dan anaknya. Leo mengaku apabila ada harta atas nama istri dan anaknya didapat dari aktivitas narkoba, maka pihaknya akan menjeratnya dengan pasal berlapis.
Sumber: batampos.co.id
Berita Lainnya
Di Instruksikan Kodim 0314/Inhil Seluruh Babinsa Ikut Galakkan Program Magrib Mengaji
Tim Gugus Tugas Covid-19 Inhil Bantah Langsung Isu Pelabuhan Tembilahan-Batam Tutup
Segera Dibuka, Pekanbaru Dapat Jatah 346 Formasi CPNS Tahun Ini
Tidak Adanya Program Beasiswa Andi Rachman Di Demo 10 Organisasi Paguyuban Antar Kabupaten
Wakil Bupati Inhil, Anak Pesantren Jangan Hanya Sekedar Tamat, Tapi Harus Mempunyai Kualitas
Ini Dia Rahasia Cita Citata Agar Tetap Fit
Jelang Pembukaan MTQ Ke 40, Desa Pelanduk Kec Mandah Persiapan Sudah Mencapai 90%
Wagubri Kumpulkan ASN di Ruang Melati untuk Tes Urine
Wakapolres Inhil Minta Pada Bhabinkamtibmas Agar Besinergi Dengan Masyarakat
Akibat Virus Corona, 42 Jamaah Umrah Indonesia Telantar di Mekah
Cuma Gara Gara Gagal di 2 Mata Pelajaran,Seorang Pelajar Nekad Gantung Diri
Pemprov Riau Siapkan Insentif untuk Tenaga Medis yang Tangani Pasien Corona