PILIHAN
Warga Kelurahan Maharatu Pekanbaru Tolak Penampungan Imigran di Daerahnya
BUALBUAL.com - Warga Jalan Kertama, Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, menolak rencana Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) menjadikan gedung Nevada untuk penampungan warga asing atau imigran di wilayah mereka.
Penolakan itu disampaikan langsung oleh puluhan perwakilan warga di depan penampungan Nevada, Senin (9/9/2019) siang. Mereka khawatir keberadaan penampungan imigran akan berpengaruh kepada kondusifitas masyarakat.
"Masyarakat menolak keberadaan penampungan Nevada untuk imigran. Mungkin ada anggapan efek samping atau perbedaan adat istiadat," ujar Ketua RW 6 Kelurahan Maharatu, Sucipto.
Dia menjelaskan, perbedaan kebiasaan dan adat istiadat imigran dikhawatirkan membawa dampak negatif bagi masyarakat. "Selalu dengar dari tempat lain, sering terjadi hal tak diinginkan hingga masyarakat trauma," kata Ketua Forum RT RW Kelurahan Maharatu, Sucipto.
Selain di kelilingi rumah warga, di sekitar penampungan Nevada juga banyak kosan mahasiswa. Menurut Sucipto, jangan sampai keberadaan imigran mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat di sekitarnya.
Hal senada juga disampaikan ketua pemuda setempat, Riki. Menurutnya aksi penolakan dijadikannya Nevada sebagai penampungan imigran disampaikan seluruh RW dan RT di Kelurahan Maharatu.
"Ini bukan dari satu RT saja tapi perwakilan seluruh RT di Kelurahan. Maharatu. Warga tidak terima kehadiran Nevada untuk penampungan,. Warga mendengar ada (Imigran) yang menghamili istri orang dan mencuri," jelas Riki.
Dia menjelaskan awalnya penampungan Nevada merupakan kos-kosan bagi mahasiswa maupun pekerja. Akhirnya tempat itu dibeli oleh pihak Nevada dan akan dijadikan penampungan oleh Rudenim Pekanbaru.
Riki mengatakan, rencana dijadikannya Nevada sebagai penampungan imigran diketahui dari satu warga ke warga lainnya. Akhirnya mereka menyampaikan ketidaksetujuan kepada ketua RW setempat.
Akhirnya warga kompak dan tidak terima. Datangi RW, bikin surat penolakan, Seperti ke Kesbangpolinmas, Rudenim, dan Polsek Bukit Raya," tutur Riki.
Riki menyebutkan aksi penolakan ini merupakan yang pertama. Namun tidak menutup kemungkinan akan ada aksi lanjutan.
"Hari ini ada rapat dengan Kesbangpolinmas. Tergantung hasil rapat, kalau belum menyenangkan pasti akan ada kelanjutan," tutur Riki.
Sumber: cakaplah
Berita Lainnya
Gerindra Anggap KPU Tak Serius Melarang Eks Koruptor Maju Pilkada
Koramil 04/Kuindra Laksanakan Binter Terpadu di Desa Concong Dalam
Karhutla Makin Parah, Anggota DPR RI Minta Pemerintah Tetapkan Status Darurat Bencana Asap di Riau
Ahli Waris Panwaslu di Meranti Terima Santunan
Tinggal Seorang Diri, Pria di Pekanbaru Ditemukan Tewas di Rumahnya
Hadiri Buka puasa Bersama PWI Riau, UAS : Berikan Informasi Yang Tepat, Akurat dan Sahih Sumbernya
Suku Akit Hatas Titi Akar Akan Laksanakan Ritual Sunat Dan Tindik Masal, Dan Merupakan Budaya Yang Turun Temurun
Pengakuan Nurul: Bawa Bendera Indonesia Bertuliskan Arab di Demo FPI
BKN Pastikan tak Ada Lagi Rekrutmen CPNS dari Honorer K2
Kata Pimpinan Komisi III Nilai Tak Ada Kontroversi dalam Grasi Antasari
Camat Tanjung Melawan Rohil Buat Keramba Terapung
Kabut Asap Sudah "Menyerang" ke Dalam Rumah, Karhutla Riau Makin Parah