PILIHAN
Dewan Minta BKSDA Aktif, Jangan Hanya Tunggu Laporan "Gajah Mati di Riau"
BUALBUAL.com - Wakil ketua DPRD Riau, Hardianto angkat bicara terkait matinya seekor gajah di lahan konsesi salah satu perusahaan di Provinsi Riau.
Ia mengatakan hal tersebut seharusnya menjadi tanggung jawab Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau.
"Selama ini kan kita tahu BKSDA ini bergerak setelah ditemukan kasus. Turun dong, jangan hanya menerima laporan. BKSDA harus aktif. Tupoksi pengawasannya dimana," ujar Hardianto.
Politisi Gerindra ini mengatakan, BKSDA seharusnya tahu persis terkait hal-hal seperti ini. Meski pada kasus ini berada di lahan konsesi PT Arara Abadi, akan tetapi BKSDA harus tahu.
"Kan ada pemetaan BKSDA ini. Kalau perlu pasangan itu kamera pengawasan di daerah daerah rawan," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya Gajah Sumatra yang ditemukan membusuk di lahan konsesi PT Arara Abadi (Sinarmas Group), tepatnya di Distrik Duri II, Desa Tasik Serai, Kecamatan Tualang Mandau, Kabupaten Bengkalis, merupakan korban perburuan. Kondisi gajah mengenaskan dengan belalai terpotong.
Hasil nekropsi yang dilakukan tim medis BBKSDA Riau tidak ditemukan ada tanda-tanda kalau hewan bertubuh bongsor itu tewas karena diracun. Di tubuh gajah jantan dewasa berusia 40 tahun itu ditemukan jerat.
"Belalai terpisah dari tubuh dengan jarak 1 meter. Diduga mati karena pembunuhan atau perburuan" ujar Kepala BBKSDA Riau, Suharyono.
Tidak diketahui bagaimana satwa dilindungi itu dibunuh. Dari hasil medis juga tidak ditemukan proyektil yang dapat menewaskan si telinga besar. "Kepala dipotong untuk diambil gadingnya," kata Suharyono.
Diperkirakan gajah telah dibunuh sejak enam hari lalu. Ini dilihat dari tubuh gajah yang sudah membusuk. "Gajah tersebut termasuk dalam subpopulasi (kelompok) gajah Giam Siak Kecil," ucap Suharyono.
Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Wilayah II Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Heru Sutmantoro, menyebutkan, gajah malang itu pertama kali ditemukan karyawan PT Arara Abadi setelah mencium bau tak sedap. Penasaran, dia melakukan pengecekan dan menemukan bangkai gajah yang sudah membusuk.
Setelah mendapat laporan, tim medis dari BBKSDA langsung turun ke lokasi kejadian. Tim beranggotakan dokter hewan dan pawang gajah melakukan nekropsi atau pemeriksaan secara detail terhadap gajah.
Lokasi kematian gajah berada di kantong gajah Giam Siak Kecil - Balai Raja. Berdasarkan hasil survei dan monitoring, jumlah populasi gajah liar saat ini diperkirakan 40 ekor. Sebagian besar berada di wilayah konsesi PT Arara Abadi.
Sumber: cakaplah
Berita Lainnya
Novliwanda Ade Putra, Enginer yang Kini Memimpin DPRD Rohul di Usia Muda
Dianggap Meresahkan Warga, Buaya di Kuansing Riau Ditangkap
Kapolda Riau Diskusikan Prediksi Karhutla Tahun 2020
Petani Kelapa Di Inhil Megeluh Sebelum Dan Sudah Hari Kemerdekaan RI Harga Kelapa Murah.
Waduh! Ditemukan SPBU jual BBM Premium Pakai Jereken di Bengkalis
HMPS-Sy STAI Auliaurrasyidin Adakan Debat Ketua dan Wakil Ketua Periode 2019-2020
Viral Video Polantas Hentikan Mobil Pick Up Bermuatan Puluhan Pelajar
Gubri Harap Kunjungan Wisatawan ke Riau Meningkat, Maskapai Malaysia Airline, akan Buka Rute Kuala Lumpur-Pekanbaru
Pertamina SMEXPO 2023 Pekanbaru Sukses, UMKM Raup Omset Hingga Rp130 Juta
Warga Harus Selalu Waspada, Penularan Corona Bisa Lewat Uang Kertas
Bupati HM. Wardan Lantik 14 Nama Jabatan Eselon II Kab Inhil
Riau Pastikan Tahun Ini Buka Penerimaan CPNS dan PPPK 'Diumumkan Setelah Pelantikan Presiden'