PILIHAN
Muhammad Wahyudin: Sarankan Dinas dan Pertamina Inhil Bersinergi Terkait Permasalahan Kelangkaan Gas Lpg 3 Kilogram
BUALBUAL.com - Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Indrgiri Hilir (Inhil), Muhammad Wahyudin turut menanggapi terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 Kg khususnya yang terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir yang merupakan persoalan klasik dari tahun ke tahun. 01/03/20.
Ia mengatakan ada beberapa pekerjaan utama yang harus dilakukan pemerintah melalui dinas terkait dan perwakilan pertamina di kab inhil sebagai bentuk evaluasi agar kejadian serupa tak kembali terulang.
Pekerjaan pertama yang harus dilakukan Dinas dan pertamina yaitu menyelidiki betul melalui pihak ketiga bagaimana perjalanan gas elpiji 3 Kg sampai ke tangan konsumen.
"Jumlah tabung elpiji 3 kg ini tidak bisa pertamina menambah karena itu subsidi yang sudah dipatok pemerintah. Sekarang kita perlu tahu di lapangan seperti apa, karena sesuai yang dikehendaki pemerintah, gas elpiji tiga kilo bersubsidi itu diperuntukan bagi warga miskin. Apa benar orang miskin yang menggunakan itu,” ujarnya.
Melihat fenomena ini ia melihat yang menggunakan gas elpiji tiga kg ini bukan orang yang benar-benar miskin. Melainkan, kata dia, ada orang yang merasa miskin juga menggunakannya.
“Artinya, pada saat di depan mata orang tahu ada gas murah, kenapa harus beli yang mahal. Akibatnya, kebutuhan gas bagi warga miskin tidak bisa dipenuhi. Misalnya, pemerintah menetapkan kebutuhan gas 3 kg bagi warga miskin sekian, ternyata bisa bertambah, artinya ada orang yang merasa miskin yang ikut membeli,” ujarnya Muhammad Wahyudin kepada BUALBUAL.com.
Kemudian, ia menilai perlu juga diwaspadai terjadinya pengoplosan gas elpiji seperti yang sebelumnya pernah terjadi, Karena memang menarik, mengoplos dari tiga kg dipindahkan ke tabung lima kilogram, itu kan pernah terjadi dan mudah-mudahan sekarang tidak terjadi lagi,” tuturnya.
Selain itu, ada kemungkinan jumlah masyarakat miskin bertambah. Walaupun di angka statistik menurun, tapi bisa saja kuantitas penduduk miskin bertambah, artinya (kuota gas) yang ditetapkan pemerintah kurang.
Dirinya juga menduga, terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kg ini lantaran semakin meningkatnya pelaku usaha mikro sekalipun Pertamina menyatakan bahwa pasokan gas elpiji 3 kg tidak berkurang bahkan bertambah.
“Saya menduga hal itu betul, karena orang yang menggunakan 3 kilogram itu semakin banyak, seperti yang saya katakan tadi, banyak orang yang merasa miskin juga menggunakan gas elpiji tiga kilogram,” jelasnya.
Dirinya turut menanggapi statemen Kepala Disperindag Inhil, melalui Kabid Perdagangan, Arispuddin menyampaikan terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kg dilapangan, Rabu (26/2/20). dan meminta kepada pihak pertamina untuk melakukan operasi pasar, mengingat pentingnya ketersediaan pasokan gas elpiji 3 kg di masyarakat.
"Kepala Disperindag Inhil, melalui Kabid Perdagangan, Arispuddin Meyarankan kepada pihak pertamina melakukan oprasi pasar di lokasi pasar murah gas elpiji 3 kg di ibukota Kecamatan se-Kabupaten Inhil," ujarnya.
Terkait statemen tersebut Muhammad Wahyuddi Menyarankan Tidak hanya pihak pertamina melakukan oprasi pasar tapi juga dari pihak dinas agar bersenergi memecahkan permasalahan kelangkaan gas lgp 3 Kg. Ucapnya.
Tambah Muhammad Wahyudin Pertama Pemerintah harus mengkaji kembali bagai mana rencana pertamina, terkait skema untuk penyaluran subsidi tersebut. Di antaranya, menggunakan kartu atau barcode yang terhubung langsung dengan perbankan.
”Kayak Pertamina itu pakai QR code. Nanti yang beli elpiji 3 kilogram langsung terekam. Misalnya, beli tiga tabung Rp 100.000, nanti langsung transfer ke rekening. Bisa dicek rata-rata kebutuhan orang miskin 3 tabung. Kalau lebih, ketahuan ini orang miskin atau enggak,” paparnya.
Kedua Seharusnya elpiji 3 kg hanya digunakan oleh warga tidak mampu dan usaha mikro serta kecil namun bisa jadi prakteknya dilapangan tetap sasaran, misalnya masih ada restoran, hotel atau rumah makan besar yang menkonsumsi lpg 3 kg sampai di mana pengawasan dari sektor ini.
Ketiga Perlu Pengawasan dari Pemerintah dan Aparat terkait, kelangkaan gas elpiji 3 kg bisa jadi memang kuota yang masih kurang, Jika hal itu yang terjadi maka pemerintah perlu mengusulkan penambahan kuota ke pemerintah pusat melalui kementrian esdm atau yang terkait.
Reporter: Ucu
Berita Lainnya
ANEH!!! Hasil Otopsi Tewasnya Gadis di Siak Tak ada Kekerasan
Program B2 dan B30 Sudah Berkembang, Abdul Wahid Sebut Harga Minyak Sawit Berpotensi Terus Naik
Dirut Jamkrida Riau di Berentikan Pemegang Saham
Kan Indonesia Banget 10 Foto lucu pengendara Roda Dua
Bupati Sebut: Naik 9,36 Persen Pendapatan Daerah Kabupaten Inhil
Pasca Meninggalnya Dosen PDP Covid-19 Gedung Fakonsos UIN Suska Riau di Semprot Disinfektan
DPC KWRI Lampura Turut Berduka Cita Wafatnya Bapak BJ Habibie
Ketua TP-PKK Provinsi Riau Resmi Dilantik, Zulaikhah Wardan Ucapkan Selamat
Bupati Inhil HM. Wardan Launching Perizinan Online
Warnet Jadi Sarang Aksi Jambret, Waspada!
Diduga Lakukan Pencabulan Bocah 5 Tahun, Seorang Pemuda di Amankan Polsek Kateman-Inhil
Lawan Korupsi, BPS Bengkalis Wujudkan Zona Integritas