PILIHAN
Para Ahli di RI Buat Alat untuk Hancurkan Virus Corona

BUALBUAL.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Padjajaran (Unpad) membuat alat untuk menghancurkan virus corona SARS-Cov-2 yang diberi nama Airborne Sterilization.
Menurut peneliti Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Anto Tri Sugiarto, nantinya alat itu akan ditempatkan di Mobile Disinfection Chamber atau tenda disinfeksi virus.
Anto dan Asisten Ahli Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB Eko Charnius Ilman tidak menggunakan bahan kimia untuk memproduksi Airborne Sterilization, melainkan dengan ozone nano bubble water (ONBW).
"Kita mengembangkan chamber disinfektan tidak menggunakan bahan kimia tetapi menggunakan ozone nano bubble water. Nantinya alat ini akan mengeluarkan uap yang bisa kita langsung operasikan di chamber," kata Anto saat konferensi video yang digawangi Kementerian Riset dan Teknologi, Kamis (26/3).
Lebih lanjut kata Anto, alasan mengapa mereka memanfaatkan ozone nano bubble water karena dinilai efektif membunuh bakteri dan virus.
Berdasarkan hasil penelitian LIPI, ITB, dan Unpad, ozone nano bubble water sebetulnya lebih cepat membunuh bakteri. Sementara itu ozone memerlukan waktu 30 detik untuk mematikan virus.
Eko pun menuturkan bahwa saat ini chamber atau tenda sterilisasi masih berbentuk seperti ruangan kecil dengan satu pintu, maka dari itu ia mengusulkan lebih baik tenda dirancang seperti lorong panjang yang dinilai lebih efektif.
"Saya lihat masih banyak yang pakai tenda lalu ada pintunya sehingga agak menyulitkan. Dengan adanya alat Airborne ini, kita bisa buat seperti lorong yang uapnya cukup banyak sehingga orang bisa lewat," kata dia.
Sementara itu, Dr. Keri Lestari dari Fakultas Farmasi Unpad pun menjelaskan secara singkat alasan dipilihnya ozon karena dinilai relatif lebih aman. Selain ozone, alat untuk sterilisasi itu bisa juga menggunakan bahan klorin.
"Untuk ozone memang relatif lebih aman, namun ada juga selain ozon yaitu klorin. Sebab klorin sudah biasa digunakan di kolam renang dan tidak ada masalah dengan kulit," tuturnya singkat.
Sebelumnya, tenda atau bilik sterilisasi sudah diterapkan oleh Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR).
Bilik sterilisasi itu dibuat secara mandiri dan ditempatkan di beberapa tempat umum, seperti kantor pelayanan publik yang tersebar di Surabaya.
Sumber: cnnindonesia.com
Berita Lainnya
Mahasiswa UIN Suska Riau Kembali Demo Rektor Tak Kunjung Ditemui
Pelantikan Presiden, TNI Kerahkan Drone Deteksi Sniper Penyusup
Video Guru Di-bully Murid-muridnya di Kendal Jadi Viral
Ada 3 Akar Penting Persoalan Hotel Aryaduta
Potong Honor Panwascam, Anggota Bawaslu Kota Batam Dipecat
Sambut Baik Sosialisai Program DMIJ Plus Terintegrasi di Lahang Hulu, Ridwan: Terimakasih Pak Wardan
Kapolda Menghimbau Masyarakat Riau Ibadah di Rumah Selama Ramadan
Maksudnya hanya bercanda, Prabowo minta maaf soal tampang Boyolali
Tabloid Indonesia Barokah 'Bawaslu Minta Polisi Usut Dugaan Pidana'
Subsatgas 08 Kodim 0314/Inhil Himbau Pemilik Lahan Ikut Aktif Cegah Karlahut
Wanita Ini, Boleh Bangga Ditiduri 100 Pria Kok Bisa
Hendak Kabur ke Malaysia, Oknum Guru Ditangkap di Bandara SSK II Pekanbaru Karena Sodomi Santri