Bantah Aniaya Anak, Ibu Kandung Atifa Angkat Bicara
Selalu Mengelak, PT Puspandari Karya Terancam Dipolisikan
D'Sayur TPI Cabang Ke 3,Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Covid-19
Pemerintah Dinilai Gagap Tangani Corona 'Masyarakat Sudah Mulai Panik'
BUALBUAL.com - Di tengah virus Corona yang makin luas penyebarannya di Indonesia, banyak masyarakat mulai mengeluh kesulitan ekonominya. Terlebih lagi bagi para pekerja informal yang kehilangan sumber pendapatan, pekerja formal pun dibayangi PHK karena melemahnya dunia bisnis.
Pemerintah sendiri sudah mengklaim punya segudang solusi untuk mengatasi kelesuan ekonomi di masyarakat. Program jaring pengaman sosial untuk masyarakat kecil, hingga program Kartu Pra Kerja untuk korban PHK sudah dibentuk.
Namun, nyatanya program ini tidak serta merta sudah bisa dirasakan masyarakat di masa sulit seperti ini. Kalau menurut peneliti ekonomi Indef Bhima Yudhistira, pemerintah belum siap dengan program-program tersebut, pendataan menjadi masalah utamanya.
"Belum siap sama sekali, bisa dibilang gagap. Masalahnya data masih belum ready, apalagi jumlah bantuan sosial mau dinaikkan. Pendataan kartu Pra Kerja juga masih berantakan dan kurang efektif," kata Bhima, Minggu (12/4/2020).
Bhima menilai pemerintah sejak awal sudah menganggap enteng dampak ekonomi dari wabah Corona. Sehingga program bantuan seperti ini nampak dilakukan terlalu buru-buru dan belum disiapkan dengan tepat.
"Ini awalnya karena pemerintah terlalu anggap enteng, sehingga jaring pengamannya kurang disiapkan," kata Bhima.
Bahkan sejak Januari lalu saat virus Corona belum terbukti menjangkit Indonesia, seharusnya pendataan penerima berbagai jenis program bantuan pemerintah sudah dilakukan. Namun ternyata hal itu tidak dilakukan.
Pengemudi ojek online alias ojol saja misalnya, sebetulnya tidak sulit meminta data ke aplikator sejak jauh hari. Bahkan datanya pasti akan lengkap.
"Harusnya, dari Januari pendataan itu sudah berjalan. Apa sulitnya meminta data pendapatan driver ojol yang terdampak dari pihak aplikator. Itu sudah jelas ada by name, by address dan by account," jelas Bhima.
Pendaftaran Pra Kerja sendiri baru saja dibuka, pembukaannya sendiri mundur beberapa hari dari target yang disiapkan. Sementara itu, pemerintah juga sudah meminta pendataan pekerja terdampak ke Dinas Ketenagakerjaan tiap daerah, bahkan hingga ke pelaku usaha.
Sementara untuk bantuan sosial, hingga saat ini pemerintah masih mencari skemanya untuk disalurkan ke masyarakat. Kementerian Sosial sendiri mengatakan bantuan sosial akan berbentuk bantuan langsung tunai senilai Rp 600 ribu per 3 bulan.


Berita Lainnya
BI dan OJK Siap Dukung Gernas BBI/BBWI di Riau, Deputi Kemenko Marves Berikan Apresiasi
Harga TBS Kelapa Sawit di Riau Turun Lagi, Ini Daftar Harga Terbaru
Beredar Kabar Transmart Pekanbaru Ditutup, Itu Hoaks
DPMPTSP Kabupaten Inhil Akan Lakukan Pembaruan Aplikasi SIMPATI
Manalah Tahu Bikin Full Senyum, Inilah 10 Ide Bisnis 2023 yang Bisa Dicoba, Siap-siap Cuan
Harga Kelapa dan Kopra di Riau Cenderung Stagnan, Berikut Harga Lengkapnya
Pekan Ini Harga TBS Sawit Rp2.109,98 per Kg
Gerakan Tanam Serentak Spektakuler 3000 Ha, Kodim 0314/Inhil Kejar Impian Swasembada Beras yang Pernah Hilang di Inhil
22 Juni, Frozen Food Akan Gelar Grand Opening, Ada Diskon Spesial
Gubernur Ansar Temui Petinggi Pertamina Wilayah Kepri Bahas Pengawasan JBT dan JBKB
6 Rekomendasi Model Mukena Terbaru 2023, Cocok Untuk Salat Ied Lebaran
Terbukti Lebih Hemat, Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Gunakan Listrik PLN