Dana Insentif Penggali Kubur Pasien Covid-19 di Pekanbaru Belum Dibayar
BUALBUAL.com -Insentif penggali kubur pasien Covid-19 di Kota Pekanbaru sampai kini belum dibayarkan.
Insentif mereka belum dibayarkan sejak awal pandemi Covid-19 mewabah di ibukota Provinsi Riau itu.
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Pekanbaru H Ardhani saat dikonfirmasi membenarkan hal itu. Ia menyebut, sebelumnya sudah menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH).
"Iya betul. Sejak dari awal ya. Sejak ada kasus Covid-19 ini. Kita memperhatikan penghasilan beliau-baliau itu. Kita sudah menyiapkan RKH namanya," kata Ardhani, Senin (5/10/2020).
Lanjutnya, sebelumnya, pihaknya juga sudah mencari regulasi apakah insentif itu bisa dibayarkan. "Regulasi ini ada nggak di aturan apakah Permenkes, Permendagri atau pun Pergubri," kata dia.
"Karena ini menyerap anggaran negara tentu ini kan harus dipertanggung jawabkan. Ada nggak regulasinya. Waktu itu memang teman-teman di Inspektorat masih mencari regulasinya. Ada apa enggak, masuk apa enggak," tambahnya.
Pada prinsipnya kata dia, pihaknya tetap memperhatikan, karena mereka bekerja 24 jam. Sementara jam kantor dari jam 7 pagi sampai jam 4 sore. Sedangkan yang meninggal menggalinya banyak tengah malam.
"Jadi itu kendala pertamanya. Tapi setelah kami dari Perkim mengatakan itu ada regulasinya, boleh. Baru itu bisa diproses. Pengajuannya sudah lama," jelasnya.
Ditanya berapa angka yang diajukan, Ia menyebut tidak ingat. Anggaran insentif itu termasuk ke dalam anggaran Covid-19 di Dinas Perkim. "Angkanya saya tidak ingat betul. Tapi pada prinsipnya itu ada, cukuplah memanuhi kebutuhan mereka. Untuk Covid-19 itu tidak hanya insentif tapi untuk APD juga, perbaikan jalan ke dalam juga. Tapi prinsipnya bisa dibayar. Hanya soal waktu saja," jelasnya.
Ia menyebut, saat ini tenaga penggali kubur di Dinas Perkim sebanyak 14 orang. "Bisa jadi (perbulan), apakah perhari atau per kali mereka, nanti kita lihat lah," kata dia.
Berita Lainnya
Dirut RSUD Duri, Tidak Tahu Terkait Parkir Dan Baju Petugas Parkir Dari Pemda
Percepat Penurunan Angka Kematian Ibu, Dinkes Inhil Gelar Pertemuan AMP
Alhamdulillah, Hasil SWAB Keluarga Pasien Pertama Positif Covid-19 di Inhil Negatif
Buktikan Keseriusan Kerja Nyata, Dinkes Inhil Evakuasi ODGJ di Seberang Tembilahan
"Saya ingin hidup hingga usia 150 tahun," kata nenek itu. Cari tahu bagaimana dia bisa berumur panjang
Hasil Rapid Test Reaktif, Ketua RT di Kecamatan Kijang Kota Bintan Tidak Lakukan Karantina Mandiri
Satlantas Polres Bengkalis Bersama Tim Bluezzuk Adventure Serahkan APD Ke RSUD Duri
Cegah Covid-19, Polres Inhil Buat Tanda Jaga Jarak di Pasar Wadai Tembilahan
Bersama Dinkes Inhil, Puskesmas Tembilahan Hulu Gelar Pencanangan Crash Program Imunisasi Polio Serentak
Bupati HM Wardan Canangkan Gerakan Indragiri Hilir Melawan Osteoporosis Jaga Kesehatan Tulang
Setelah Dinyatakan Sembuh, Menhub Budi Buka-bukaan Penyebab Terpapar Corona
Tim Gizi Puskesmas Padamaran Tinjau perkembangan Anak Paud di Kepenghuluan Teluk Bano 2