Pekerjaan Gedung Balai Adat Aceh di Tanjungpinang Terus Digesak
BUALBUAL.com - Masyarakat Aceh yang berdomisili di Pulau Bintan, khususnya di Kota Tanjungpinang, yang tergabung dalam paguyuban Persatuan Masyarakat Aceh (Permasa) Tanjungpinang - Bintan terus menggesak pembangunan Gedung Balai Adat Aceh.
Sejak tahun 1997, perkumpulan masyarakat Aceh yang tergabung di dalam KMA (Keluarga Masyarakat Aceh), telah memperoleh sebuah lahan tanah wakaf dari seorang warga Aceh yang telah lama berdomisili di Tanjungpinang, yaitu Almarhum H. Sayed M. Ali di Kampung Bukit Galang Air Raja, Tanjungpinang.
Walaupun sudah mengalami beberapa kali tukar guling dan berpindah lokasi, namun akhirnya pada tahun 2018, Lahan tersebut diserahterimakan kembali kepada Pengurus DPD Permasa Tanjungpinang - Bintan.
Ketua DPD Permasa Tanjungpinang - Bintan, Abdullah Basyah SE, melalui Sekretaris Umum Permasa Tanjungpinang - Bintan Irwansyah Putra menjelaskan, semenjak lahan 16 x 35 M² tersebut diserahkan kepada pengurus Permasa yang baru, secara swadaya dan bergotong royong langsung melaksanakan pematangan lahan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pengarah Permasa Tanjungpinang - Bintan, Saiful Bahri, SKM, M.Kes menambahkan saat ini suku Aceh yang tergabung didalam Permasa Tanjungpinang - Bintan telah bahu membahu menyumbang untuk pembangunan Pondasi Gedung Balai Adat Aceh (BAA).
"Dari sejumlah donatur, baik dari anggota Permasa sendiri, maupun dari pihak pemerintah dan swasta dan kami akan terus mengajak masyarakat Aceh di Pulau Bintan, untuk terus bahu membahu secara perlahan merealisasikan berdirinya Gedung Balai Adat Aceh di Kota Tanjungpinang yang nantinya sebagai Home-base tempat pengajian, pertemuan dan pengembangan budaya Aceh," sebutnya.
Untuk itu, ia meminta bantuan kepada Pemko Tanjungpinang dan Provinsi Kepri untuk membantu dalam pembangunan Gedung BAA ini.
Sekedar informasi pengurus DPD Permasa Tanjungpinang - Bintan dan panitia pelaksana pembangunan Gedung Balai Adat Aceh, akan mengarahkan gotong royong secara masif dan kontinyu selama 2 hari berturut-turut, yaitu pada hari Sabtu 31 Oktober 2020 dan Hari Minggu 1 November 2020.
Berita Lainnya
Budaya Mandi Safar, Bagian Adat Istiadat Rupat Utara
Struktur Kepengurusan IWO Mesuji Resmi Dibentuk Kembali
Siap Nahkodai KNPI, dari Aktivis HMI?
"Biduak Lalu Kiambang Batauik," Pulau Gadang Gelar Jalinan tali Persaudaraan Adat di Nagari
Semangat Warisan Dunia, DKR dan Sultan Resto Gelar Gelanggang Pantun
Tangsi Peninggalan Belanda, Bangunan Bersejarah di Siak Sri Indrapura
Orang Melayu Wajib Tahu! Inilah Pengertian dan Asal Usul Musik Melayu Ghazal
KEN BASF 2022 Pekanbaru Segera Digelar, 88 Kelompok Seni Laris Manis
Masyarakat dan Patriot Desa Bojong dengan Modal Religius Bangkitkan Kekuatan Pembangun Partisipatif
Pilkada Serentak 2020, HMI Badko Riau-Kepri Ajak Kaum Milenial Cegah Money Politic
Yusdianto Dinilai Siap Pimpin Gawat Kepri
Cocok Untuk Referensi Caleg, Inilah 3 Kecamatan Selalu Ramai dan Heboh? di Kabupaten Indragiri Hilir Riau