Peringati Hari Pahlawan, IPR-Yogyakarta Diskusi Soal Gerakan Perempuan
BUALBUAL.com - Yogyakarta kembali menggelar Webinar pada Senin (16/11/20) melalui aplikasi Zoom. Kegiatan diskusi ini menghadirkan Dr. Misharti, SAg MSi selaku Anggota DPR/MPR RI asal Provinsi Riau.
Najib selaku Ketua Umum Ikatan Pelajar Riau Yogyakarta dalam sambutannya mengatakan bahwa diskusi ini sebagai upaya untuk mendorong keterlibatan perempuan dalam setiap lini kehidupan “Dari sejak dahulu, gerakan perempuan tidak bisa dipungkiri, baik pra kemerdekaan hingga pasca kemerdekaan yang kita rasakan saat ini baik dari sisi Sosial, Budaya, Ekonomi bahkan Politik”. Mahasiswa asal Kabupaten Indragiri Hilir ini juga menyampaikan bahwa saat ini peran perempuan sangat besar dalam Industri Kreatif “Dalam Laporan Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif, BPS dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyebut perempuan secara konsisten menjadi pemain utama industri kreatif sejak 2011 hingga 2016. Persentase perempuan di sektor ini sebesar 53,86%. Angka yang cukup mencolok bila dibandingkan dengan komposisi industri pada umumnya”.
Dr. Misharti, S.Ag., M.S.i mengawali diskusi dengan menyampaikan bahwa banyak organisasi perempuan yang sudah terdahulu yang pada umumnya bergerak di bidang sosial. Bahkan pasca Kemerderakaan, pergerakan perempuan tidak lagi soal fisik melainkan hak hak bagi perempuan.
Dukungan terhadap perempuan juga timbul dari munculnya Kementerian yang bergerak di ranah Keperempuanan. Gerakan Perempuan juga dapat dirasakan dengan lahirnya kebijakan 30% kursi untuk Perempuan dalam Perpolitikan di Indonesia. Sambung mantan Staf Ahli DPD RI ini.
Ketua STAI Al-azhar Pekanbaru ini juga menyampaikan bahwa tahun 2019, kursi perempuan di DPD RI lebih dari 30%, akan tetapi di tingkatan DPRD Kab/kota atau Provinsi masih banyak yang belum memenuhi 30% dan hal ini sangat disayangkan. Dari segi pendidikan, perempuan masih termarjinalkan. Misalnya, ketika ekonomi keluarga menengah kebawah sering terjadi laki-laki yang di prioritaskan untuk mengenyam pendidikan terlebih dahulu.
Alumin IAIN Sultan Syarif Qasim ini mengajak Perempuan untuk ikut berperan dalam perjuangan politik agar dapat dengan mudah menyampaikan dan memajukan perempuan. Karena, dalam mengambil kebijakan perempuan cenderung memikirkan bagaimana kehidupan lebih berkualitas. Selain itu, perempuan memiliki tanggung jawab yang besar karena perempuan juga adalah Ibu. Kaum perempuan memberikan warna tersendiri dalam memajukan bangsa.
Drs. H. Irwan Nasir, M.Si. selaku Ketua Alumni Pelajar Mahasiswa Riau Yogyakarta yang berkesempatan mengikuti Diskusi ini menyampaikan bahwa perempuan juga bisa memimpin.
“Banyak kita lihat tokoh-tokoh Perempuan di Indonesia, hal ini membuktikan bahwa Perempuan juga harus ambil bagian dalam memajukan Negeri ini. pemerintah sudah ambil bagian dalam upaya mendukung dan memberikan ruang bagi perempuan untuk berkarya. Misalnya di gerbong Kereta yang sudah ada khusus Perempuan, inilah upaya pemerintah yang harus dimanfaatkan,” jelas Bupati Kepulauan Meranti ini.
Diskusi yang berlangsung selama lebih dari 2 jam ini dihadiri oleh Pelajar dan Mahasiswa Asal Riau yang berdomisili di Yogyakarta, Jakarta, Surakarta serta Wonosobo.***
Berita Lainnya
Gubri Dan 2 Bupati Hadiri, Milad Ke 85 Ponpes Hubbul Wathan Duri
Terkait berita yang Beredar di media, Para Majelis Guru SMKN I Mandah Sampaikan Klarifikasi
Kadisdik Bengkalis Kolijah Sidak Sejumlah Sekolah di Mandau
Milad Prodi Ilmu Komunikasi Ke 24, HIMAKOM UIN Suska Riau: Bangun Kekeluargaan Kuatkan Persaudaraan dari Beragam Budaya
Dr Wandi Daftar Sebagai Bakal Calon Rektor UNISI Tembilahan
Forum Diskusi Saatnya Pemuda Bicara Edisi II 'Kualitas Pendidikan Pasaman Barat Masih Tertinggal'
Repol Banggakan Sumbangsih UP 2 Dekade Lebih Ciptakan SDM Handal Bagi Kampar
SPAC Techno 4 Siap Guncang Peserta SLTP/MTs se-Kabupaten Kuansing
Polbeng dan PT. PHR, Gelar Matching Fund Tahun 2022 Di Duri
Keren! 10 SMA di Inhil Masuk Top 1000 Terbaik se Indonesia, Jangan-jangan Ada Nama Sekolah Mu?
SMAN 2 Tanjungpinang Sediakan Ruang Khusus Bagi Siswa yang Mau Datang ke Sekolah
Sebanyak 7.931 Peserta Lulus Guru Penggerak Angkatan 5 dan Siap Jadi Kepala Sekolah