Ahli Geologi Asal Kanada Temukan Air Tertua di Dunia Berusia 2 Miliar Tahun, Rasanya Unik

BUALBUAL.com - Seorang ahli geologi asal Kanada, Barbara Sherwood Lollar menemukan air tertua di dunia dengan rasa yang cukup unik. Air ini ditemukan pada 2016 lalu.
Air tersebut mengalir di tambang emas di Kanada di kedalaman sekitar 3 kilometer. Setelah diuji, Lollar menemukan air itu diperkirakan berusia 1,5 hingga 2,64 milliar tahun.
Uniknya, air ini memiliki rasa yang sangat asin dan pahit, lebih asin dari air laut.
Lollar mencelupkan jarinya ke dalam air itu kemudian menjilatnya. Hal ini lumrah di kalangan ahli geologi untuk mencicipi barang temuan mereka.
"Sangat asin dan pahit dan jauh lebih asin daripada air laut," ujar Lolla, dikutip dari IFL Science, Jumat (16/6/2023).
Menurutnya, rasa pada air itu dipengaruhi oleh usianya yang mungkin lebih dari 2 miliar tahun.
Selama miliaran tahun lamanya, air ini tetap mengalir dengan kecepatan dan volume yang tak terduga.
"Ketika orang berpikir tentang air ini, mereka menganggap itu pasti sejumlah kecil air yang terperangkap di dalam batu. Tapi sebenarnya itu sangat menggelegak pada Anda. Benda-benda ini mengalir dengan kecepatan liter per menit – volume airnya jauh lebih besar daripada yang diantisipasi siapa pun," jelas Lollar.
Air ini mengandung sulfat di dalamnya. Dari senyawa kimia inilah, ahli melihat ada sidik jari yang menunjukkan jika pernah ada kehidupan di air ini.
"Dengan melihat sulfat di dalam air, kami dapat melihat sidik jari yang menunjukkan adanya kehidupan," ujar Lollar.
Berita Lainnya
TLCI Chapter #2 Riau Bantu Pembangunan Masjid di Desa Terpencil Perbatasan Riau-Sumbar
45 Jerat dan Satu Perangkap Landak Berhasil Ditemukan Tim Gabungan BKSDA Riau
Ada Medsos Atas nama Ketua LAM Riau Inhil, Said Syarifuddin: Itu Fitnah, Hentikan atau Saya Laporkan ke Polisi
Hari Mangrove Sedunia, BDPN dan PNM Cab Pekanbaru Bersama UNISI Mengabdi Tanam 7000 Pohon
Tak Peduli soal Hama Kumbang, Warga Tutup Akses Sungai Keluar Masuk ke PT THIP Pelangiran
Bertambah 2 Orang Covid-19, dr Alexsis: Inhil Sudah Bisa Dikatakan Sebagai Zona Merah
Ferawati Warga Inhil, Terima Claiman Senilai 321.755.916.00 dari PT Prudential Life Assurance Tembilahan
BKSDA Riau: Berita Harimau Berkeliaran di Bengkalis Hoax
Petani Sawit Siap Sukseskan PSR di Kuansing, Siap Laporkan pada Presiden Jika Ada Kendala
Tanam Mangrove Untuk Mitigasi Perubahan Iklim dan Pemulihan Ekonomi Masyarakat
Harimau Sumatera Mangsa Ternak di Pelalawan, BBKSDA Riau Turunkan Tim Mitigasi
Datuk Asmadi, SH Terpilih sebagai Ketua LAMR Inhil: Usung Misi Kelestarian dan Penguatan Budaya Melayu