Galery
Keripik Pisang Willia: Berkembang sebagai Peluang Bisnis Kuliner Ikonik di Indragiri Hilir

BUALBUAL.com - Memulai perjalanannya pada tahun 2007, usaha keripik pisang Willia telah berhasil berkembang menjadi sumber pendapatan yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengadopsi sentuhan rumahan, lokasi keripik pisang Willia terletak di Jalan Baharuddin Yusuf, Gang Karya Bersama 3, Kelurahan Tembilahan Barat, Kecamatan Tembilahan Hulu. Usaha ini telah melampaui batas wilayah Kabupaten Inhil, menarik pelanggan tidak hanya dari wilayah setempat, tetapi juga di luar daerah.
Menghasilkan keripik pisang dengan kualitas unggul, produk ini dibuat dari potongan tipis pisang yang digoreng hingga renyah dan dilengkapi dengan bumbu khusus yang memikat selera. Kelezatan gurih dan renyah membuat keripik pisang Willia menjadi hidangan yang tak tertandingi.
Di Kabupaten Inhil, keripik pisang telah menjadi salah satu ikon makanan ringan khas. Produk ini seringkali dijadikan oleh-oleh bagi para pengunjung yang datang ke wilayah ini.
Para produsen dan penjual keripik pisang Willia menawarkan variasi bentuk dan rasa yang menarik. Mulai dari bentuk bulat, lonjong, hingga panjang dengan pilihan rasa original, asin, manis, dan pedas. Bahan dasarnya dapat berupa pisang batu atau pisang tanduk.
Dalam wawancara dengan Yuliana, pemilik dan pembuat keripik pisang Willia, terungkap bahwa varian original yang terbuat dari pisang tanduk telah diproduksi sejak tahun 2007. "Kami memulai produksi keripik pisang ini pada tahun 2007, dan hingga saat ini, kami terus mengembangkannya," ujar Yuliana.
Sejak awal berdiri, omset bulanan keripik pisang Willia mampu mencapai Rp 4 hingga 5 juta. Namun, dampak pandemi Covid-19 berdampak signifikan pada omset mereka.
"Sebelum pandemi, omset kami bisa mencapai 4 atau 5 juta per bulan, namun saat ini hanya sekitar 3 juta, termasuk biaya bahan baku," ungkap Yuliana.
Yuliana menjelaskan bahwa keripik pisang diproduksi setiap hari sesuai pesanan dan ketersediaan bahan. "Dalam setiap proses produksi, kami mampu menghasilkan 5 hingga 10 kilogram keripik pisang. Kami menerima bahan baku dari pelanggan kami," sambungnya.
Harga jual untuk setiap bungkus keripik pisang bervariasi tergantung ukuran dan isi. Harga bungkus dengan berat 1,3 gram dijual seharga Rp 10.000, bungkus 2 gram dijual seharga Rp 15.000, bungkus 2,5 gram dijual seharga Rp 20.000, dan bungkus 4,2 gram dihargai sebesar Rp 32.000.
"Selain penjualan di tempat kami, kami juga mengantarkan keripik pisang ini ke toko-toko oleh-oleh khas Inhil dan supermarket di Tembilahan. Kami juga melayani pembelian secara online," tambah Yuliana.
Keripik Pisang Willia tidak hanya dikenal di Tembilahan, pemasaran produk ini juga merambah hingga ke daerah-daerah tetangga, seperti Kota Pekanbaru, terutama pada saat momen liburan dan Lebaran. "Bagi mereka yang mencari camilan lezat, renyah, dan gurih, kami mengundang untuk datang ke tempat kami atau mencari Keripik Pisang Willia di toko dan supermarket di Inhil," ajak Yuliana. (Galery)






Berita Lainnya
PT Buana Inhil Pratama Akan Bangun Pabrik Particle Board Berbahan Baku Limbah Kelapa
Dukungan Penuh untuk UMKM: Dinas Penanaman Modal dan PTSP Indragiri Hilir Gelar Kegiatan Strategis di Pekanbaru
Permudah Pelaku Usaha, DPMPTSP Inhil Luncurkan Layanan Inovasi KLIPING
OJK Riau Bentuk Pasukan Khusus: Duta Literasi Keuangan Siap Bikin Dompetmu Sehat Walafiat!
Awalnya Pindah-pindah Tempat, Kini Petani Madu di Tualang Riau Bisa Hasilnya Hingga 1 Ton Sekali Panen
Polres Bengkalis Berikan Bansos 300 Kg Beras Buat Masyarakat Terdampak Covid-19
Disdagtrin Way Kanan Akan Menggelar Pasar Murah Ramadhan
Berjualan Tikus, Zulkifli Raup Omset Puluhan Juta Rupiah Per bulan
Peluang Bisnis UMKM Angkringan di Kota Tembilahan Sangat Menjanjikan
Akibat Covid 19 Pertumbuhan Ekonomi Riau Diperkirakan Sedikit Melambat
Jelang Ramadan, Harga Telur Ayam Merangkak Naik
Emak-emak Wajib Baca! Jelang Nataru Harga Bahan Pokok Mulai Alami Kenaikan