Dibombardir Israel Tanpa Henti, Anak-Anak Gaza Menggugat Dunia: Tolong Selamatkan Kami

BUALBUAL.com - Sekelompok anak di Rumah Sakit Al-Shifa Gaza berinisiatif melakukan konferensi pers pada Selasa (7/11/2023) malam. Salah satu perwakilan anak-anak itu memaparkan nasib anak-anak Gaza akibat dibombardir Israel tanpa henti. Mereka telah menjadi sasaran genosida.
“Sejak 7 Oktober, kami telah menjadi sasaran genosida, pembunuhan, pengungsian, dan bom yang dijatuhkan di kepala kami di depan seluruh dunia,” kata seorang anak yang mewakili anak-anak lainnya.
“Mereka berbohong kepada dunia, mengatakan bahwa mereka menargetkan pejuang Perlawanan, tetapi mereka membunuh warga Gaza, mereka membunuh mimpi dan merusak masa depan kami," ujarnya.
Anak laki-laki itu kemudian menyatakan, sebagai anak-anak Gaza, mereka telah lolos dari kematian lebih dari satu kali.
“Kami datang ke RS Al-Shifa sebagai tempat yang aman setelah berulang kali terkena bom. Kami terkejut bahwa kami sekali lagi harus berhadapan dengan kematian setelah Israel menargetkan rumah sakit,” kata juru bicara anak-anak Gaza.
Menurut palestine chronicle, anak-anak tersebut adalah pengungsi yang melarikan diri ke rumah sakit akibat pemboman Israel, atau menemani anggota keluarga lainnya yang tiba dalam keadaan meninggal atau terluka di Al-Shifa. Anak-anak tersebut berbicara atas nama mereka dan anak-anak Palestina lainnya. Mereka merupakan kelompok utama dari korban perang Israel di Jalur Gaza saat ini.
Menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), serangan udara Israel membunuh satu anak setiap sepuluh menit di Gaza. Angka yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menunjukkan bahwa 4.237 anak telah terbunuh sejak awal perang.
Selain itu, anak itu pun menyoroti tindakan Israel yang membuat warga Gaza kelaparan. Selama berhari-hari, anak-anak tidak memiliki makanan dan minuman. "Kami meminum air yang terkontaminasi," ujarnya.
Anak itu pun mengakhirinya dengan memohon kepada dunia agar melindungi dan menyelamatkan mereka.
“Kami datang untuk berteriak seperti anak-anak, mendesak Anda semua untuk melindungi dan menyelamatkan kami. Hentikan kematian. Kami menginginkan kehidupan. Kami ingin kedamaian. Kami ingin pengadilan bagi para pembunuhnya. Kami ingin obat. Kami ingin makanan. Kami ingin pendidikan. Kami menginginkan kehidupan," katanya.
Berita Lainnya
Pemilik Lahan Blokir Jembatan di Kampung Baru Dumai 'Belum Terima Ganti Rugi'
Ketua KKSS Batam Masrur: Kami Tidak Tinggal Diam, Akan Kami Tuntut Penembak Haji Permata
3 Perkara Korupsi Belum Usai, Aktivis Anti Korupsi Kepri datangi Gedung Kejaksaan Agung RI
Tempat Usaha Mie Jowo di Tampan Pekanbaru Hangus Terbakar
Terjadi Lakalantas, Sopir Truk Kabur Korban Meninggal Dunia
Kebakaran di Desa Bolak Raya Kecamatan Mandah, Pemilik Rumah Meninggal Dunia
Masayarakat Teriak-teriak Tagihan Membengkak, PLN Riau Sebut Tak Ada Kenaikan Tarif Listrik
Tanah Longsor Kembali Terjadi di Tembilahan Hulu, Mobil Serta Gudang LPG Asia Jatuh ke Sungai
Iswadi Ahli Waris Korban Kecelakaan Maut di Pekanbaru dapat Santunan Rp 50 Juta
Tiga Hari Hujan Deras Terjadi Banjir Bandang Beberapa Wilayah di Kabupaten Lingga
Bentrokan PT KCMU dan Masyarakat Pesisir Barat Lampung, Warga Alami Luka Bacok
3 Orang Alami Luka Bakar Akibat Kebakaran Kios Minyak di Kateman