Prevalensi Balita Stunting di Kuindra Tercatat 22 Persen

BUALBUAL.com - Kasus stunting di Kecamatan Kuala Indragiri, Kabupaten Indragiri Hilir, mengalami peningkatan pada tahun 2024, meskipun sebelumnya sempat menurun.
Berdasarkan data, prevalensi balita stunting di wilayah tersebut tercatat sebesar 22% pada tahun 2024, naik dari 12% pada tahun 2023. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan kasus di empat desa, yaitu Kelurahan Sapat, Desa Teluk Dalam, Desa Sungai Piyai, dan Desa Sungai Buluh.
Stunting, atau kekurangan gizi kronis yang menyebabkan anak terlalu pendek untuk usianya, biasanya terjadi akibat gizi buruk sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun. Masa ini disebut sebagai 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan merupakan periode kritis yang menentukan pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak.
Untuk menurunkan angka stunting, Kecamatan Kuala Indragiri telah melaksanakan berbagai program intervensi selama 1.000 HPK, termasuk pelatihan pencegahan stunting, sosialisasi ASI eksklusif, pendidikan gizi bagi ibu hamil, serta penyediaan sarana air bersih dan sanitasi. Salah satu program inovasi adalah “Gerakan Satu Hati” (GSH), yang melibatkan partisipasi ASN, swasta, dan masyarakat untuk berdonasi.
Namun, beberapa faktor seperti akses terbatas ke air bersih, kebiasaan buang air besar sembarangan, dan kurangnya pelayanan kesehatan yang memadai bagi ibu hamil masih menjadi kendala utama dalam penurunan angka stunting. “Oleh karena itu, pemerintah setempat berupaya untuk meningkatkan sinergi antara berbagai pihak guna memperbaiki kondisi ini,” tuturnya, 17 September 2024.
Untuk mengatasi masalah ini, telah dicanangkan aksi stunting ABCDE, yang meliputi aktif mengonsumsi tablet tambah darah, pemeriksaan rutin kehamilan, dan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan.
Tahun 2023, pemerintah Kecamatan Kuala Indragiri juga telah mengadakan rembuk stunting untuk menetapkan desa-desa yang menjadi fokus intervensi, namun peningkatan kasus pada tahun 2024 menunjukkan perlunya kerjasama yang lebih erat antar pihak terkait.(adv)
Berita Lainnya
Alhamdulillah, PDP Covid-19 dari Talang Muandau Dinyatakan Sembuh
Warga Diminta Waspada! Kasus DBD di Riau Meningkat, Ini Datanya
Dinkes Inhil Gelar Pertemuan Tatalaksana Bayi Lahir Dari Ibu Positif HIV dan Syphilis
Pemdes Pematang Obo Gelar Rembuk Stunnting
Peduli Covid-19, Jasaraharja Bantu Serahkan APD ke Dishub
Realisasi Vaksinasi di Inhil Sudah 86 Persen, Belum Ada Nakes yang Mengeluh Sakit
Dinkes Inhil Bersama Petugas Puskesmas Lakukan Penyuluhan Upaya Pencegahan Penularan Rabies ke Masyarakat
Jubir Covid-19 Riau : Para Santri dari Luar Riau Harus Menjalani Tes Swab
BPOM Ingatkan Warga, Hindari Kosumsi Terasi Mengandung Bahan Berbahaya Rhodamin B
Putus Mata Rantai Corona, PKK Desa Jangkang Bagikan 600 Masker dan Hand Sanitizer
Tidak Hanya Jual Beli Tanah, Pengurusan SIM, STNK, dan SKCK Juga Wajib Miliki Kartu BPJS Kesehatan
Pemberlakuan Status UHC, Bela Purwakarta Desak BPJS Kesehatan Sosialisasi Secara Masif