PILIHAN
Bantah Aniaya Anak, Ibu Kandung Atifa Angkat Bicara
04 November 2025
Selalu Mengelak, PT Puspandari Karya Terancam Dipolisikan
20 Oktober 2025
D'Sayur TPI Cabang Ke 3,Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal
20 Oktober 2025
7 Alasan Mengapa Seragam Praja IPDN Ketat-ketat, Sampai Kesannya Seperti Baju Kekecilan
Bualbual.com, Pernah enggak berpapasan sama para praja (siswa) Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)?
Tak jarang semua orang yang melihat pasti akan langsung salah fokus ke seragam yam mereka kenakan.
Yup, pada umumnya praja IPDN terutama yang cowok pada pakai baju yang ketat-ketat.
Saking ketatnya sampai pinggangnya keliatan ramping banget.
Bagian lengannya juga ketat, terkadang mengesankan bajunya kekecilan.
Hal ini rupanya bukan tanpa tujuan, inilah beberapa alasan yang TribunStyle.com rangkum dari berbagai sumber.
Laman bennyrhamdani.com membeberkan hasil tanya-tanyanya pada seorang purna praja:
1. Aturan
Seorang praja yang diwawancara bernama Rakha Dhifan Luthfi Febriansyah, S.STP mengatakan soal seragam telah ada aturannya yang baku.
Dalam Permendagri No.46 tentang Peraturan Tatat Kehidupan Praja (Petadupra).
Yang mana pakaian harus menyesuaikan dengan bentuk badan.
Namun terlalu ketat juga tidak diperbolehkan, ada aturan dilebihkan ukuranya di bagian perut dan lengan.
Bisa dibayangkan juga dong kalau terlalu ketat.
Betapa akan sesak nafas?
2. Motivasi
Mengenakan seragam ketat membuat para praja menjadi termotivasi buat ngebentuk badan supaya jadi kelihatan bagus.
Akhirnya mereka termotivasi untuk menjalani fitness, dan olahraga angkat beban lain untuk pembesaran otot dan membentuk keindahan tubuh.
3. Lebih Percaya Diri
Praja lain yang ditanya adalah Putut Kristiawan, Doi mengaku jika mengenakan seragam semacam itu akan terlihat rapi dan tidak mudah berkerut, jatuhnya jadi nampak elegan.
Hal elegan ini membuat pra praja menjadi lebih percaya diri.
Seperti halnya rasa percaya diri para model dan artis-artis yang tiap hari jadi sorotan di layar kaca.
4. Gagah
Kalau badan sudah bagus pakai yang ketat begitu efeknya akan jadi telihat semakin gagah.
Bayangkan kalau baju ketat tapi perut buncit.
Makin kentara jelas buncitnya seperti laki-laki hamil.
Atau paling tidak seperti pria-pria sudah umur 40-an.
Hal ini katakan praja Aris Ratu Djaga purna.
5. Pengontrol Berat Badan
Seragam ketat ini rupa-rupanya berfungsi sebagai tolak ukur berat badan.
Kalau seragam tiba-tiba terasa sempit, sudah berarti tubuh mulai melar.
Dengan begitu, olahraga kembali harus ditingkatkan.
Pendek kata, baju ketat jadi pengingat naiknya berat badan.
Melar dikit, terasa!
6. Tidak Menggangu Aktivitas
Sekilas seragam ketat ini menganggu kala mereka beraktivitas, ternyata hal ini tidak benar adanya.
Seragam masih nyaman, karena bahannya bukan denim.
7. Bisa Disesuaikan
Pihak IPDN tetap memperbolehkan praja untuk menyesuaikan, meskipun di awal diberikan dari kampus, selebihnya boleh menjahitkan sendiri.
Artinya, ada kelonggaran untuk mendesain baju yang tidak terlalu ketat, asal juga tidak terlalu longgar seperti kaos oblong.
------------------------------
BBC/Ucl
TribunStyle.com
1. Aturan
Seorang praja yang diwawancara bernama Rakha Dhifan Luthfi Febriansyah, S.STP mengatakan soal seragam telah ada aturannya yang baku.
Dalam Permendagri No.46 tentang Peraturan Tatat Kehidupan Praja (Petadupra).
Yang mana pakaian harus menyesuaikan dengan bentuk badan.
Namun terlalu ketat juga tidak diperbolehkan, ada aturan dilebihkan ukuranya di bagian perut dan lengan.
Bisa dibayangkan juga dong kalau terlalu ketat.
Betapa akan sesak nafas?
2. Motivasi
Mengenakan seragam ketat membuat para praja menjadi termotivasi buat ngebentuk badan supaya jadi kelihatan bagus.
Akhirnya mereka termotivasi untuk menjalani fitness, dan olahraga angkat beban lain untuk pembesaran otot dan membentuk keindahan tubuh.
3. Lebih Percaya Diri
Praja lain yang ditanya adalah Putut Kristiawan, Doi mengaku jika mengenakan seragam semacam itu akan terlihat rapi dan tidak mudah berkerut, jatuhnya jadi nampak elegan.
Hal elegan ini membuat pra praja menjadi lebih percaya diri.
Seperti halnya rasa percaya diri para model dan artis-artis yang tiap hari jadi sorotan di layar kaca.
4. Gagah
Kalau badan sudah bagus pakai yang ketat begitu efeknya akan jadi telihat semakin gagah.
Bayangkan kalau baju ketat tapi perut buncit.
Makin kentara jelas buncitnya seperti laki-laki hamil.
Atau paling tidak seperti pria-pria sudah umur 40-an.
Hal ini katakan praja Aris Ratu Djaga purna.
5. Pengontrol Berat Badan
Seragam ketat ini rupa-rupanya berfungsi sebagai tolak ukur berat badan.
Kalau seragam tiba-tiba terasa sempit, sudah berarti tubuh mulai melar.
Dengan begitu, olahraga kembali harus ditingkatkan.
Pendek kata, baju ketat jadi pengingat naiknya berat badan.
Melar dikit, terasa!
------------------------------
BBC/Ucl
TribunStyle.com


Berita Lainnya
Daeng Hermansyah Terpilih Ketua Alumni (IKASI) Unisi Priode 2017-2019
Mantan Kadis dan Bendahara Dishub Rohul Diadili, Karena Telibat Korupsi Dana PJU
Wako Dumai dan Bupati Bengkalis Tersangka Korupsi, Pengamat Sebut Faktor Cost Democracy yang Tinggi
Komandan AS: Beijing Bangun Tujuh Pangkalan Militer di Laut China Selatan
Gubri Terima Kunjungan Bank Riau Kepri 'Bahas Virus Corona'
Berikut Nama 12 Provinsi Jadi Lokasi Pengguna Medsos Rawan Isu SARA di Pilkada
Ketahuan Lagi Genjot Pacarnya, Pemuda Ini di Grebek Warga
Tahukah Sobat, Abbas bin Firnas: Penemu Muslim yang Menjadi Bapak Penerbangan Dunia
Seperti Roket, Harga Ayam Ras di Pekanbaru Tembus Rp32.000 Per Kilogram
Fabby Tumiwa: Perseteruan Freeport vs pemerintah Berdampak Pada iklim investasi RI
Tak Suai.. Satpol PP dan Dinsos Inhil Saling Lempar Bola Masalah "ODGJ" Yang Meresahkan Masyarakat
Polda Sumut Usut Kucuran Dana Desa ke Desa-desa Hantu di Nias