PILIHAN
HM. Wardan: Hasil Karya Berbahan Kelapa Narapidana Juga Ikut di Pamerkan 'World Coconut Day'

bualbual.com, Bupati Kabupaten Indragiri Hilir, H Muhammad Wardan meminta karya produk warga binaan atau narapidana dari Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Tembilahan turut dipamerkan pada ajang peringatan 'World Coconut Day' (hari kelapa dunia) yang akan diselenggarakan pada 9 September mendatang.
Ia meminta kepada Lapas Tembilahan agar ikut berpastisipasi memamerkan hasil karya napi pada peringatan hari kelapa sedunia nantinya, sehingga bisa dikenal dan diketahui oleh khalayak ramai. 31/08/17
"Tapi kita minta untuk hasil karya yang berbahan kelapa atau turunannya, coba diupayakan ya," pintanya.
Menurut Bupati Wardan, tidak hanya pada peringatan hari kelapa sedunia, produksi sejumlah kerajinan tangan napi itu juga layak dipamerkan pada kegiatan pameran lainnya.
"Karena setelah dipamerkan, maka akan mudah bagi kita untuk memasarkan. Kalau bisa lapas juga buka gerai di depan, Kita juga akan libatkan OPD terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk membantu agar produksi napi ini dapat dengan mudah dipasarkan," tuturnya.
Adapun karya yang ditampilkan pada kunjungan tersebut yakni kerajinan miniatur kapal layar yang terbuat dari kayu pulai. Miniatur kapal-kapal itu dibanderol dengan harga mulai Rp250 ribu hingga Rp2.500.000 per buah.
Selain itu, ada pula kerajinan kaligrafi, bangku mengaji, tempat pensil, asbak rokok serta kerajinan seni ukir berbentuk tempat duduk yang banyak digunakan untuk ornamen bangunan rumah tradisional.
Pendi Sudiono, salah seorang napi yang memproduksi kerajinan kaligrafi mengaku, untuk pembuatan kerajinan berupa kaligrafi ia memanfaatkan limbah kaca sebagai bahan dasar.
"Limbah kaca kami dapatkan dari toko-toko, selain itu juga kami menggunakan lem, pilox, dan triplek," terangnya.
Selanjutnya, Kasi Kegiatan Kerja Lapas Tembilahan, Jonter Aritonang menerangkan, untuk pembuatan miniatur kapal, dikerjakan oleh empat orang napi. Namun, jika dikerjakan oleh satu orang saja maka proses pembuatannya akan memakan waktu kurang lebih 15 hari untuk ukuran miniatur kapal yang paling besar.
Terkait dengan permintaan Bupati Muhammad Wardan untuk memamerkan hasil karya berbahan dasar kelapa, Jonter mengaku bisa saja dipenuhi. Namun, dengan waktu yang terbatas apalagi menggunakan bahan yang sebelumnya belum pernah digunakan rasanya bukan hal mudah.
"Kita tidak langsung sanggupi karena selama ini belum pernah kita buat kerajinan berbahan baku kelapa maupun pohonnya, waktunya juga sudah tidak lama lagi," sebutnya.
Meski demikian, ia mengatakan akan tetap mengupayakan agar permintaan tersebut dapat dipenuhi meski dengan rentang waktu yang tidak lama lagi.(*/yan/sjc)
Berita Lainnya
Bupati Inhil HM.Wardan Pimpin Rakor Pejabat Pemda Bersama Forkopimda
Karyawan PT Asih Dibekuk Polsek Kuala Cenaku Inhu, Karena Jadi Pengedar Narkoba
Pria Ditikam Orang Tak Dikenal di Kundur
Plh. Bupati Bengkalis, “Pembelian Beras Hanya Dibatasi Maksimal 20 Kilogram Sekali Transaksi”
Masha Allah Bagaikan Magnet, Puluhan Ribu Jama’ah Tumpah Ruah Hadiri Haul Akbar Bersama UAS di Kota Tembilahan
Bengkres Wakili Inhil Di Festival Teater Bangsawan Provinsi 2017
Mandala Shoji Dipenjara, Istri: Pada Hal Dia Cuman Dakwah di Pesantren Salemba
Ban Bocor dan Cat Terkelupas, Ratusan Mobil Dinas Pemprov Riau yang Dikandangkan Tak Terawat
Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning Riau, Kembali Raih Akreditasi A
Bertongkat Batang Kelapa dan Bangunan dari Kayu, SLB Meranti Menunggu Roboh
Gubri Tegaskan Kabupaten/Kota Bentuk Gugus Tugas & Optimalisasi Realokasi Anggaran