PILIHAN
Viral! Tak Terima Dituding Miliki Ilmu Santet, Pria Ini Lakukan Sumpah Pocong
bualbual.com, Tinasum (53) warga Probolinggo, Jawa Timur, menjalani sumpah pocong menjadi heboh dan viral, Dia mau menjalani ritual ini karena tidak terima dituding memiliki ilmu santet oleh tetangganya.
Dilansir dari detik.com, Suasana musala di Dusun Kolor, Desa Pohsangit Lor, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, yang tentram mendadak ramai pada Rabu (23/5/2018). Warga berdesak-desakan berebut melihat prosesi ritual sumpah pocong.
Di musala itu tampak Tinasum berbaring di atas tikar. Tubuhnya terbalut kain kafan seperti layaknya orang yang telah meninggal. Di sebelah dia ada Sulima (43), tetangganya yang juga berbaring dan dikafani.
Ritual sumpah pocong itu dipimpin Rois Syuriah Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Probolinggo KH Jamaluddin Hariri dan disaksikan perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat. Hadir pula Kapolsek dan Camat Wonomerto serta sejumlah jajaran mereka.
Sumpah ini dijalani Tinasum untuk membuktikan tuduhan Sulima. Tetangganya itu selama ini menuduh dirinya menyantet suaminya Mat Nur (50) lima bulan lalu hingga mengalami penyakit sesak nafas yang tak kujung sembuh hingga kini.
Sebelum menjalani ritual sumpah pocong, Tinasum dan Sulima sama-sama menandatangani surat pernyataan. Isinya, tidak boleh lagi ada tuduh-menuduh usai sumpah pocong digelar.
Dalam keadaan terbungkus kafan serta mata dan hidung ditutup kapas, Tinasum dan Sulima mengikuti pembacaan sumpah di bawah Alquran. Dalam sumpah pocong ini, dipercaya Tinasum akan mendapat laknat dari Tuhan jika dia berbohong. Begitu pula sebaliknya, Sulima akan mendapat laknat dari Tuhan jika tuduhannya tidak benar.
Tinasum mengaku lega usai menjalani ritual itu. Dia menegaskan dirinya tidak memiliki ilmu hitam, apalagi sampai menyantet tetangganya sendiri.
"Saya tidak punya ilmu santet. Jika saya punya, semoga cepat dipanggil oleh Allah SWT. Jadi dengan jalan sumpah pocong saya bisa terlepas dari fitnah yang menimpa saya," tegas pria yang berprofesi petani ini kepada wartawan.
Sementara itu, adik Mat Nur, Sahid, tetap meyakini Tinasum adalah orang yang menyantet abangnya. Dia menyebut hingga kini kondisi abangnya tidak menunjukkan tanda-tanda kesembuhan.
"Kakak saya sakit terus bermimpi dan melihat wajah Tinasum," ungkap Sahid. Sahid sendiri mengaku pernah meminta obat kepada Tinasum, namun permintaan itu tidak dikabulkan. Sahid menambahkan, ia dan warga sudah lama percaya jika Tinasum mendalami ilmu santet.
Camat Wonomerto Taufik Alami menjelaskan, konflik antara Tinasum dan keluarga Sulima ini sudah lama terjadi. Pihaknya bahkan sudah tiga kali melakukan mediasi, namun selalu terjadi gesekan.
"Tetapi hal itu tidak berujung kesepakatan atas konflik itu sehingga upaya sumpah pocong akhirnya dilakukan," ujarnya.
Taufik mengatakan, sumpah pocong ini sudah disepakati kedua belah pihak yang berkonflik. Upaya ini juga dilakukan untuk meredam isu ilmu santet yang meresahkan warganya. Apalagi ilmu santet tidak bisa dibuktikan secara fisik.
"Warga berharap jangan ada lagi isu dan fitnah santet lagi. Jika terbukti, ada pihak berwajib yang akan melakukan tindakan hukum sesuai undang-undang," tegasnya.***
Berita Lainnya
Raja Muda Perlis Malaysia Puji Pengembangan Pariwisata di Riau
Imigrasi Batam Mendeportasi 32 WNA Penjahat Siber Asal Taiwan dan China
Perjuangan PLN Untuk Alirkan Listrik ke Desa-Desa di Inhil
Pusat Hanya Kirim 500 Keping, Eh..Kami dj Pekanbaru Butuh 6.000 Lebih Blanko E-KTP Pak?
Akan Datangkan Pemateri Dari Dewan Pers Saat Pelantikan, Bupati Inhil Berikan Apresiasi Untuk Rekan - rekan FKWI
Abdul Wahid: Prihatin Ambruknya Jembatan Saka Jalan Dan Langsung Berkeordinasi Dengan Gubernur
Androy di Tunjuka Gerindra sebagai Pimpinan DPRD Siak
Bupati Inhil Hadiri Sosialisasi TORA di Provinsi Riau
Tak Terima Diejek ' Saya Pancasila, Saya 100 Juta' Ini Kata Mahfud MD
Merasa di Fitnah, SBY Minta Ditemani 'Istri Tercinta' Lapor ke Polisi
Geram Dengan Andi Arief, Ketua KPU RI Laporkan Penyebar Isu 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos ke Polisi
BualBualLucu : Bom dan Sersan