PILIHAN
HMI Jadi Sasaran Intelijen, KAHMI Angkat Bicara
bualbual.com, Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Siti Zuhro menegaskan bahwa KAHMI merupakan organisasi yang lahir dan tumbuh kembang untuk memberikan makna yang bermanfaat kepada NKRI sehingga tidak perlu dicurigai.
Siti Zuhro di Surabaya, Minggu (22/7/2018) mengatakan, bahwa pihaknya telah menyampaikan kepada Badan Intelijen Negara (BIN) yang merupakan salah satu institusi negara yang selama ini dinilai suka mencuriga keberadaan HMI dan KAHMI.
"Itu jaminan saya kepada BIN. KAHMI pada dasarnya tidak perlu dicurigai. Mesikupun sipil, cinta kami utuh kepada NKRI," kata Siti Zuhro yang juga peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) seperti diwartakan Antara.
Hal itu juga disampaikan Siti Zuhro pada saat memberikan sambutan dalam acara peresmian Graha KAHMI Jatim, Jalan Gayungsari Timur 10 KAV 22 A Kota Surabaya, Sabtu (21/7) malam.
Oleh karena itu, lanjut dia, KAHMI senantiasa terpanggil untuk menjaga kelangsungan dan kemajuan NKRI. Namun, sebaliknya kalau NKRI goyah karena ada elite-elite yang sedang bermanuver dan membahayakan NKRI, KAHMI akan berteriak kencang.
"Itu sifat watak dasar dari alumni HMI. Boleh orang memandang sebelah mata kepada kami, seperti yang saya sampaikan pada acara buka puasa bersama di rumah Pak Akbar Tanjung waktu lalu, kami seolah-olah tidak solid. Begitu menyinggung hal yang prinsip, kami akan bergerak bersama merespons bersama," ujarnya.
Siti Zuhro mengatakan bahwa kehadiran KAHMI cukup diperhitungkan dalam kehidupan bernegara dan berpolitik di negeri ini. Hal itu dikarenakan KAHMI memiliki prinsip dalam keberpihakan dan empati terhadap Indonesia yang maju yang sejahtera.
"Prinsip dasar yang dipahami itu yang menjadikan KAHMI tidak luntur," katanya.
Sementara itu, Koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI Jatim Bawon Adi Yitoni mengatakan bahwa salah satu kebersamaan dan kesolidan anggota KAHMI telah dibuktikan dengan dibangunnya Graha Kahmi Jatim kali ini.
"KAHMI sudah 52 tahun. Bicara program ndaki-ndaki (tinggi) tetapi rumah tidak punya," katanya.
Selama dalam kepengurusan KAHMI Jatim yang sekarang, lanjut dia, pihaknya mencari cara agar Graha Kahmi Jatim bisa dibangun salah satunya dengan cara gotong royong di antara pengurus dan anggota KAHMI Jatim serta bantuan dari pihak-pihak terkait lainnya.
"Meskipun bisanya membantu Rp 100 ribu tidak apa-apa, yang penting ikhlas," ujarnya.* (suara.com)
Berita Lainnya
Maju Riau 1: Ini Penjelasan Harris Saat Berkunjung Di Kab Kampar
Bupati Amril Mukminin: “Segera Tayangkan Pengumuman Rencana Umum Pengadaan”
Saat Bersihkan Kolam Minyak SPBU, Pekerja Asal Pekanbaru Meninggal di Inhu
Empat Sumber Darimana Senjata KKB-OPM Papua Berasal?
PLN Rayon Tembilahan Tambah 22 Mesin Selama Bulan Suci Ramadhan
Sejak Kapan Umat Islam Mensakralkan 212 'Immanuel Ebenezer'
Geram, Bupati Kendal Datangi Pelaku Video Murid Bully Guru
Provinsi Riau Belum "Merdeka" dari Karhutla dan Kabut Asap
Danlanud RHF Sambut Rombongan Pasis Sesko TNI Dikreg XLVI di Lanud Raja Haji Fisabilillah
Nursal Bantah Keras! Perempuan Inisial SH Pelaku Curanmor di Tangkap Polres Inhil Pegawai Honorer Disdukcapil!
Jaringan Malaysia, BNN Pusat Masih Mengembangkan Kasus 3 Penyeludup Sabu di Inhil Riau
Perampok Sadis Tega Bunuh Warga Jl Tuah Karya Panam, Pekanbaru