PILIHAN
Puluhan Rohingya Masih Ditahan Saat Naik Kapal Menuju Malaysia
BUALBUAL.com, Puluhan imigran Rohingya ditangkap saat mencoba kabur dari Bangladesh dan Myanmar menuju Malaysia menggunakan kapal pada Rabu (7/11).
Kepala coast guard di tenggara Teknaf, Foyezul Islam Mondol, mengatakan bahwa pihaknya sudah menahan setidaknya 33 warga Rohingya dan enam orang Bangladesh yang diduga membantu penyelundupan orang.
Sejumlah pejabat dan kelompok pengamat melaporkan bahwa satu kapal memang berlayar dari pesisir selatan Bangladesh. Sementara itu, sejumlah kapal lainnya berangkat dari Rakhine, Myanmar, langsung ke Malaysia.
Juru bicara badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa organisasinya juga menerima laporan serupa, tapi belum bisa mengonfirmasi lokasi pastinya.
"Dengan kemungkinan peningkatan pergerakan kapal di akhir musim muson, sangat penting bagi otoritas untuk mengambil langkah penanganan akar masalah pergerakan ini," ucap juru bicara itu kepada Reuters.
Menurut jubir tersebut, otoritas setempat harus menciptakan kesetaraan sosial dan ekonomi di tempat tinggal atau penampungan Rohingya agar tak ada lagi eksodus yang mengkhawatirkan kawasan.
Eksodus Rohingya ini pertama kali terjadi pada 2012, ketika kapal-kapal mereka terdampar di perairan Malaysia dan Indonesia saat menuju Australia.
Mereka kabur dari Myanmar karena penyiksaan militer di tempat tinggal mereka di negara bagian Rakhine.
Rohingya kembali menjadi sorotan pada Agustus tahun lalu, ketika bentrokan di Rakhine kembali memanas.
Bentrokan bermula ketika satu kelompok bersenjata Rohingya menyerang sejumlah pos polisi dan satu markas militer di Rakhine.
Militer Myanmar lantas melakukan "operasi pembersihan" Rakhine dari kelompok bersenjata tersebut. Namun ternyata, militer juga membantai sipil Rohingya dan membakar rumah kaum minoritas tersebut.
Ribuan orang tewas dalam bentrokan tersebut, sementara ratusan ribu lainnya kabur ke Bangladesh.
Nasib Rakhine pun semakin terkatung-katung karena Bangladesh mulai kewalahan, sementara Myanmar tak pernah mau mengakui mereka sebagai warga negara.
Melalui sebuah perjanjian dengan Bangladesh, Myanmar akhirnya sepakat untuk menerima kembali orang Rohingya yang memenuhi serangkaian persyaratan.
Meski demikian, kini Rohingya takut kembali ke Myanmar karena tak ada yang bisa menjamin keamanan mereka di sana. (has)
Sumber: cnnindonesia
Berita Lainnya
Mengenai Pasar Cik Puan Pekanbaru, Walikota: Saya Mau Untung, Untung dan Untung
Masya allah... Tiga Bayi kembar lahir di Gaza diberi nama 'Yerusalem', 'Ibu kota', dan 'Pa
GMP2R Pajang Spanduk Firdaus dan Istri Muda, Saat Gelar Aksi di Rumdis Walikota Pekanbaru
Bupati Inhil HM. Wardan Launching Perizinan Online
Innova Plat Merah Rusak Parah, Tower Disdukcapil Pelalawan Ambruk
Kecewa Dengan JPU KPK, Razman Mundur Dari Kuasa Hukum Suparman - Johar Firdaus
Bupati Inhil: Apel Hari Kesadaran Nasional Momentum Evaluasi Dan Tingkatkan Kinerja Aparatur
Danramil 03 Tempuling Berikan Penyuluhan Tentang Bahaya Narkoba Kepada Pelajar di Desa Harapan Jaya
Bupati, Ketua DPRD dan Dandim 0314 Inhil Berikan Kejutan di Millad Kapolres Inhil Ke-43 Tahun
Gubri Syamsuar Pastikan 9 Pasien Suspect Corona di Riau Sudah Ditangani dengan Baik
Gelar Kegiatan Bhakti Sosial RS Puri Husada Inhil, Gelar Oprasi Mata Secara Gratis
Pascasarjana Unilak dan IDI Riau Realisasikan Magister Hukum Kesehatan