PILIHAN
Benarkah, Cerita Bung Karno yang Gemar Baca Buku Hingga di Toilet

BUALBUAL.com, Presiden RI pertama, Sukarno merupakan tokoh yang sangat gemar membaca. Kegandrungan Bung Karno terhadap buku, diceritakan, terbawa hingga saat berada di dalam kamar mandi.
Cerita tersebut diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah berdasarkan penuturan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri.
"Di kamar mandi beliau, di toiletnya harus ada meja, di mana di dalam toilet itu, terdiri dari buku-buku yang harus Bung Karno baca ketika dia ada di dalam toilet," kata Basarah dalam diskusi Megawati Sukarnoputri bicara Sejarah, Tentang Tersirat dan Tersurat dari Pemikiran Bung Karno di Museum Nasional, Jakarta, Sabtu (17/11).
Menurut cerita Megawati yang tidak hadir dalam acara ini karena kelelahan, kata Basarah, meja yang ada di toilet Bung Karno tersebut terdapat empat tingkatan laci.
Pada laci tingkatan pertama, disebut menjadi tempat penyimpanan buku Bung Karno yang sudah dibaca. Sementara tingkatan kedua dan seterusnya merupakan buku-buku yang belum dibaca.
Bung Karno disebut selalu memberikan catatan-catatan koreksi ketika membaca buku-buku tersebut.
"Jadi semacam dialog imajiner dengan penulisnya. Jadi setiap Bung Karno membaca, dia selalu memberikan catatan-catatan," ujarnya.
Dari situ lah Bung Karno disebut memperkaya khazanah keilmuannya. Dengan latar belakang seorang insinyur lulusan ITB, Bung Karno mampu menguasai berbagai macam ilmu, ideologi sampai teori politik, sosial dan ekonomi.
"Jadi Bung Karno mengetahui berbagai macam teori itu dengan cara autodidak," kata Basarah.
Selain itu, Bung Karno yang lahir pada 6 Juni, berdasarkan cerita Megawati kata Basarah, juga merupakan sosok yang detail dan menguasai berbagai bahasa asing.
"Orang yang amat detail, yang dia (Sukarno) mampu membaca buku dari berbagai macam bahasa. Ada bahasa Belanda, Jerman, Inggris, dan bahasa Perancis," katanya.
Bahkan, Bung Karno yang juga dijuluki Putra Sang Fajar ini pun disebut pernah disarankan ayahnya, Raden Soekemi Sosrodihardjo, untuk memiliki pacar orang asing.
"Supaya mudah cepat mempelajari bahasa asing. Namun itu satu syarat yang tidak dipenuhi oleh Bung Karno kala itu," kata Wakil Ketua MPR ini.
Cerita tersebut, kata Basarah merupakan contoh bagaimana keluarga mendidik dan mengajarkan Sukarno dengan berbagai macam jenis buku bacaan.
Membaca atau keterbatasan literasi ini lanjutnya, yang sekarang menjadi persoalan bangsa Indonesia.
Sumber: cnnindonesia
Berita Lainnya
Guru Sertifikasi Konsultasi ke Empat Kementerian, Walikota Pekanbaru akan Fasilitasi
Catat! Ini Data Lengkap 112 TPS yang Harus Gelar PSU dan PSL di Riau
Bahas Masalah Kelapa, Bupati Inhil Sudah 3 Kali Jumpai Presiden
Barisan Muda Milenial : Siap Hantar Kasmarni Menuju Bupati Bengkalis
Hari Anti Korupsi "Fahira Idris'' Kalau Pemimpin Korupsi, Bagaimana Bisa Jadi Contoh?
Kisah Reza, Pernah Dihina karena Ibu Tak Kerja Hingga Jajan Rp 5.000 Per Hari "Anak Sopir yang Lulus ITB dengan IPK 3,98"
Sekda Akui Ada Catatan Kemendagri, Terifikasi Verifikasi APBD Riau Tahun 2020
Rasakan Sensasi Pantai Syariah Banyuwangi
Pihak Yayasan Minta Pemprov Riau Kembalikan Lahan dan Aset SMU Plus Riau
KPK Tangkap Bupati Banyuasin Tiga Hari Sebelum Naik Haji
Waspadai Virus Corona, Disdukpencapil Inhil Himbau Masyarakat Untuk Tunda Urus ADM Kependudukan
Bupati Pantau Pelaksanaan UNBK Jenjang SMP