PILIHAN
Surat Suara Tercoblos, BPN Malaysia Ungkap Kecurigaan Sebelum Gerebek Ruko

BUALBUAL.com, Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Malaysiamengungkapkan sejumlah kecurigaan sebelum penggerebekan ruko surat suara tercoblos di Selangor. Seperti apa?
Ketua BPN Malaysia, Yogasmara Hadi, mengatakan mereka mendapat informasi mengenai potensi kecurangan pemilu di Malaysia sejak beberapa bulan lalu. Menurutnya, kecurangan itu bisa terjadi lewat pemungutan suara via pos di Malaysia. Yoga enggan memerinci asal 'informasi' yang dimaksudnya.
"Tetapi dalam hal ini, 2019 ini, kami langsung, tidak diberi tahu, tidak diundang untuk menyaksikan keluar dari Kedutaan sendiri ke Dayabumi, bahkan tiba-tiba saja orang sudah menerima satu per satu. Itu sudah kami lihat," imbuh dia.
"Seharusnya surat suara yang dari KBRI dikeluarkannya kepada pos pusat di sana yang namanya Dayabumi, sampai dikeluarkan kepada DPT langsung kepada masyarakat Indonesia yang ada di Malaysia. Ini yang seharusnya seluruh elemen, baik itu BPN atau TKN ataupun parpol sekalipun di sana diundang untuk menyaksikan," ujar Yoga di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (12/4/2019).
Yoga memandang seharusnya mereka mengetahui detail penyebaran surat suara via pos. Menurutnya, ada masyarakat yang melaporkan telah menerima surat suara via pos tanpa diketahui masing-masing timses. Dari laporan tersebut, Yoga dan BPN Malaysia serta relawan menindaklanjutinya.
"Akhirnya melaporkan kepada kami (masyarakat), 'kami sudah ada dapat'. Dan itu sudah terjadi sebulan yang lalu. Pemilih, diposkan," sebut Yoga.
"Yang anehnya, undi-pos itu, yang katakanlah 200 ribu, itu yang disebarkan kepada masyarakat hanya sekitar 15 ribu. Jadi yang lain kita tidak tahu menahu," jelasnya.
Yoga menyebut mereka menerima laporan bahwa sisa surat suara yang sudah disebarkan berada di salah satu tempat di Malaysia, bukan di KBRI. Relawan Prabowo-Sandi di Malaysia dan BPN lantas melakukan penggerebekan.
"Lalu kemudian ada laporan bahwa sisa yang sudah disebarkan itu ternyata ada di sebuah tempat yang jauh dari tempat KBRI, bukan tempat resmi, itu adalah rumah ruko, rumah sewa. Akhirnya kami datangi ternyata benar, saya tidak langsung karena saya sudah terbang ke Jakarta. Jadi langsung di belakang anggota kita, yaitu wakil ketua BPN saya, yaitu Bapak Danil itu, dengan Pak Mahmud, serta Bendahara saya, yaitu Ibu Ninah. Itu sampai menunggui semuanya itu," ucapnya.
(gbr/rvk)
Berita Lainnya
Sekda Inhil dan Ketua DPRD Inhil Hadiri Sosialisasi Perpres Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Pejabat Sekretaris Daerah di Jakarta
Tanpa Ibu-ibu Program Pemerintah Tak Akan Sampai 'Kita Mitra Pemerintah'
Sebanyak 2,5 Hektar Lahan Gambut di Bantan Bengkalis Terbakar
LAMR Minta Aparat Usut Tuntas Jika Ada Oknum Bermain 'Karhutla Meluas'
KPAI Soroti Kurangnya Pembinaan Karakter, Soal Video Murid Tantang Guru
Pasca Ditemukannya Cacing, BPOM Akan Berikan Sangsi Importir Sarden Kalengan
OTT di Bekasi,KPK Tangkap 10 Orang
BUAL dari Menpar Pinya Riau Siapkan Syarat KEK Pariwisata Rupat dan Pekanbaru
Sejak Diberlakukan PSBB, Terminal BRPS Perketat Pengawasan Kedatangan dan Keberangkatan Penumpang
Terkait Uzin Galian C Supkon,Pihak HKi 4B, Beri Penjelasan
Berujung Jalur Hukum Bidan Tampar Dokter RSUD Indrasari Inhu