PILIHAN
Hasan: Kalau KPK Bersih Kenapa Takut Diawasi, KPK Cuma Andelin Sadap dan Dasar Kasus Tak Pernah Jelas

BUALBUAL.com - Dukungan atas revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK) terus mengalir. Kali ini datang dari elemen massa Aliansi Masyarakat Sipil yang menyatakan dukungannya dengan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK, Senin (9/9).
Koordinator aksi, Hasan menyebut semangat revisi UU KPK akan terus digulir demi sebuah perbaikan dalam pemberantasan korupsi. Kata Hasan, hal yang menyesatkan kalau ada pihak yang menyebut revisi UU KPK itu ada upaya pelemahan.
"Revisi UU KPK penting untuk dimasukkan pasal pengawasan. Ada yang ketakutan dengan adanya lembaga pengawas. Kalau merasa benar dan bersih kenapa harus takut dan parno. Stop bodohi rakyat, KPK butuh diawasi, kami tak ingin ada penyidiknya jadi markus (makelar kasus)," tegas Hasan.
Hasan mengatakan, banyak hal sebenarnya yang harus dievaluasi dengan keberadaan KPK saat ini. Seperti kerja yang hanya mengandalkan hasil penyadapan dan tidak jelasnya mempriorotaskan sebuah kasus.
Dia pun membandingkan lembaga lain di luar negeri yang juga memiliki lembaga pengawasan.
"Kerjanya cuma andelin penyadapan dan dasar memprioritaskan kasus tidak pernah jelas kok tidak mau diawasi? CIA dan Satker Intelijen di Amerika ada Komisi Intelijen di Senat saja ada yang mengawasi," katanya.
Hasan mengingatkan bahwa KPK adalah lembaga Ad Hoc dan bukan superbody. Maka dibutuhkan sinergitas antar instansi untuk memaksimalkan kerja dalam upaya pemberantasan korupsi.
"Kerja pemerintah dalam melayani masyarakat akan maksimal kalau antar instansi bisa menjalankan fungsi koordinasi. Fungsi koordinasi antar lembaga ini adalah amanat reformasi," jelasnya.
Hasan menuturkan, selama ini KPK lebih besar pasak daripada tiang. Anggaran KPK jauh lebih besar dari hasil OTT.
"Sayangnya ini tidak pernah diungkap ke publik. Lalu kenapa takut diawasi. Pencegahan korupsi justru lebih penting ketimbang negara tekor untuk sekali OTT anggaran begitu besar tapi hasil recehan. Selamatkan ribuan triliun uang pajak yang notabene adalah uang rakyat," bebernya.
Dalam aksinya, mereka juga menyerukan kepada pihak Pamdal maupun keamanan KPK untuk mencopot kain hitam yang menutupi tulisan KPK.
"KPK ini milik rakyat, bukan milik segelintir oknum KPK. Pamdal kalian digaji rakyat, jangan klaim gedung ini milik kalian," tegasnya.
Sumber: RMOL.id
Berita Lainnya
Terbaru! Fakta-faktayang Terungkap pada Sidang Pengalihan Suara Caleg di Pelalawan Riau
Kepala Bea dan Cukai Beserta Anggotanya Lakukan Latihan Menembak Di Makodim 0314 Inhil
Ingat: Tak Ada Putaran Kedua di Pilkada Serentak 2018
Bibit Harus Berkualitas, Produktivitas Sawit Minimal 7 Ton, DPP LPPNRI Riau: Jangan Ada Permainan
Kembali Juara All England 2018 Kevin- Marcus Akan Disambut PBSI
Sepekan Kedepan Harga TBS Sawit Riau Turun Lagi
Yel-yel Tim Paslon Wardan-SU Gemakan Gedung Engku Kelana
Setelah Melewati Beberapa Proses Akhirnya APBD-P 2017 Kab Inhil Disahkan
Pemkab Rohil Lakukan Pengembangan Perikanan Lewat Budidaya
Berdenting Sampai Nagari Sumbar, Gitar Karakter Racikan Pengrajin dari Siak
Kampanye Dialogis, Syamsuddin Uti: Pengembangan Wisata Ziarah Kunci Kemajuan Pesat Desa Teluk Dalam
Pemda Inhil Yakin Harga Kelapa Stabil Tahun Depan