Harga Masker Mahal Saat Corona, Begini Penjelasan Produsen

BUALBUAL.com - Ketua Umum Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki) Ade Tarya menjelaskan faktor penyebab harga masker bisa naik beberapa kali lipat dan menjadi mahal di pasaran. Penyebabnya tak lain mayoritas bahan baku hingga produk masker berasal dari luar negeri alias impor.
"Masker saja 30 persen produksi dalam negeri, 70 persen impor. Itu pun harga industri dalam negeri terintimidasi dengan harga impor dari China," kata dia dalam rapat virtual dengan Komisi IX, Rabu (8/4).
Tantangan produsen masker setelah merebaknya Covid-19 yakni melonjaknya harga bahan baku. Mengingat negara sumber, seperti China dan Taiwan mengutamakan penggunaan di dalam negeri.
"USD2,6 per kilogram menjadi USD80 per kilogram. China dan Taiwan mengutamakan penggunaan dalam negeri. Di sini diperlukan peran pemerintah melakukan komunikasi g to g (government to government)," ujar dia.
"Biaya operasional tinggi dengan overtime dan bahan baku tinggi, masker tadinya Rp30.000 menjadi Rp200.000 di pasaran.
Minta Fasilitasi Dapatkan Bahan Baku
Karena itu, untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah perlu memfasilitasi para produsen alat kesehatan untuk mendapatkan bahan baku. Bila perlu pemerintah dapat memberikan subsidi bahan baku.
"Jadi kami harapkan pemerintah mengadakan bahan dan disubsidi. Apa mungkin kita jual seadanya dengan harga bahan baku yang tidak terjangkau produsen. Bantuan pemerintah soal bahan baku itu penting," ungkapnya.
Saat ini, pihaknya juga tengah melakukan kajian untuk dapat memproduksi ventilator. Kajian dilakukan dengan menggandeng perguruan tinggi dan BPPT. Pemerintah diharapkan dapat membantu dari segi relaksasi izin edar, jika nantinya ventilator yang diproduksi memang layak untuk digunakan.
"Ventilator, Aspaki, bekerja sama dengan UI, UGM, BPPT. Pemerintah buat relaksasi izin edar. Industri yang elektromedik akan merealisasikan memproduksi ventilator dalam waktu cepat. Kita tidak melakukan pengujian seperti izin edar, tapi pengujian di rumah sakit apakah bagus, kemudian diproduksi dan diedarkan," tandasnya.
Berita Lainnya
Sasar Milenial, HSBC Perkenalkan Pembaruan Layanan Premier 2.0
Ini Kategori Jenis Usaha Yang Wajib NKV
Riau Masih Duduki Pringkat Ke-1 Dengan NTP Tertinggi
Ketua APKASINDO Riau: Berkat Kerja Keras Semua Pihak, Harga Sawit Riau Tertinggi di Indonesia
Guna Menekan Lonjakan Harga, Bulog Cabang Tembilahan Gelar Operasi Pasar Gula Pasir
Ragam Koleksi Terbaru Produk Navy Club dari Jenis Tas
Ingin Tambah Daya, PLN ULP Tembilahan Berikan Diskon 'Super Wow'
Maybank Indonesia Luncurkan Solusi Keuangan Smart dan Fleksibel Maybank Tabungan U & U iB
PT Buana Inhil Pratama Akan Bangun Pabrik Particle Board Berbahan Baku Limbah Kelapa
UMKM Tapai Nenek Zulaikha Resep Warisan Nenek Buyut, dengan Rasa Khas Indragiri Hilir
Konsistensi KARA Mempertahankan Predikat Top Brand 2022
Ragam Koleksi Terbaru Produk Navy Club dari Jenis Tas