Mengenal Lebih Dekat, Komplek Situs Datuk Laksmana - Wisata Bengkalis

BUALBUAL.com - Komplek Situs Datuk Laksmana Raja Dilaut Salah satu situs bersejarah di daerah Bengkalis yang cukup terkenal adalah komplek situs Datuk Laksmana Raja Dilaut. Lokasinya berada di Desa Sukajadi, Kecamatan Bukit Batu, Sungai Pakning-Bengkalis. Di dalam komplek situs bersejarah ini terdapat beberapa bangunan penting peninggalan Datuk Laksmana Raja Dilaut, diantaranya adalah :
- rumah milik Datuk Laksmana Raja Dilaut IV,
- makam Datuk Laksmana Raja Dilaut IV,
- makam Datuk Laksamana Raja Dilaut III
- masjid bersejarah yaitu Masjid Jami’ Al Haq,
- senjata meriam peninggalan Datuk Laksmana Raja Dilaut dan sebagainya.
Di tempat ini kita bisa menyaksikan bekas-bekas yang menjadi bukti sejarah kegagahan para Datuk Laksmana Raja Dilaut di bawah Kerajaan Siak di masa dahulu.
Di area situs sejarah tersebut terdapat senjata kebanggaan di masa kekuasaan Datuk Laksmana, yakni meriam. Konon di masa lalu, senjata ini berjejer di pelabuhan Sungai Pakning untuk mengamankan kawasan tersebut dari ancaman musuh.
Sebutan Datuk Laksmana merupakan sebutan yang diberikan oleh kesultanan Siak untuk para Panglima Laut yang menjaga kawasan pesisir pantai Melaka. Seperti diketahui, terdapat 4 orang Datuk Laksmana Raja Dilaut yang berkuasa di daerah pesisir Sungai Pakning. Mereka dikenal sebagai para panglima laut yang gagah berani, mampu menaklukkan para lanun di lautan, menjaga benteng kerajaan dengan gagah berani. Kekuasaan Datuk Laksmana Raja Dilaut dimulai dari Datuk Encik Ibrahim disebut-sebut sebagai Datuk Laksamana Raja di Laut yang pertama, berkuasa pada tahun 1767 M-1807 M. Setelah itu, kekuasaan dipegang oleh Datuk Khamis, Datuk Abdullah Shaleh (Datuk Botot) dan Datuk Ali Akbar yang bergelar Datuk Laksmana Raja Dilaut II, III dan IV.
Susunan Gelar Datuk Laksamana Raja Dilaut :
- Datuk Laksamana Raja Dilaut I : Datuk Encik Ibrahim
- Datuk Laksamana Raja Dilaut II : Datuk Khamis
- Datuk Laksamana Raja Dilaut III : Datuk Abdullah Shaleh (Datuk Botot)
- Datuk Laksamana Raja Dilaut IV : Datuk Ali Akbar
Pada area komplek situs, kita juga bisa melihat bangunan rumah milik Datuk Laksmana Raja Dilaut ke IV dengan arsitektur melayu yang sangat khas. Berupa rumah panggung dengan ukiran dan selembayung bernuansa putih, biru dan coklat. Rumah panggung berdinding papan ini ramai dikunjungi para peziarah yang ingin melihat secara langsung bukti sejarah kerajaan di area tersebut.
Sementara untuk bangunan makam, bangunannya terbuat dari batu dengan cat kuning hijau yang sudah mulai memudar. Diperlukan renovasi dan pemugaran secepatnya untuk menjaga keberadaan situs bersejarah di kawasan Bukit Batu. Di sekitar komplek ini pula, keturunan-keturunan dari Datuk Laksmana Raja Dilaut masih ada yang tinggal dan bermukim. Di daerah ini, masyarakatnya banyak yang bekerja di bidang pertanian dan perikanan, sesuai dengan kondisi geografis setempat.
Sebuah bangunan masjid tua peninggalan masa Datuk Laksmana juga masih ditemukan di area komplek. Diberi nama Masjid Jami’ Al Haq. Jika masuk ke area situs ini, kita bisa mengunjungi masing-masing bangunan satu per satu.
Cara Menuju ke Komplek Situs Datuk Laksmana
Untuk menuju ke lokasi Desa Sukajadi, Kecamatan Bukit Batu, Sungai Pakning Bengkalis, Anda harus menempuh perjalanan sejauh 108km dari pusat Kota Pekanbaru menuju ke Sungai Pakning. Atau sekitar 4 hingga 5 jam perjalanan. Dengan menggunakan kendaraan pribadi atau travel mobil. Bila menggunakan transportasi umum, maka setelah tiba di pusat Kota Pakning, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan kendaraan pribadi. Atau bisa juga Anda meminta kepada pihak travel untuk mengantarkan ke lokasi dengan bayaran yang lebih. Di kawasan komplek situs ini, Anda bisa memilih beberapa spot foto menarik, diantaranya di depan rumah panggung Datuk Laksmana, di area komplek makam dan juga masjid.
Untuk makam, minum dan beristirahat, sebaiknya Anda lakukan di pusat Kota Pakning. Di area Desa Sukajadi, Anda hanya akan disuguhkan komplek bangunan sejarah saja. Pada area bagian depan komplek bangunan, terdapat gapura melingkar bertuliskan Rumah Datuk Laksmana Raja Dilaut. Bangunan ini memang sudah cukup tua dan catnya telah memudar. Sebagian batunya telah retak-retak. Sangat dibutuhkan upaya pemugaran sesegera mungkin guna menjaga warisan situs bukti sejarah kejayaan melayu di masa lampau. Tempat ini sangat cocok dikunjungi para budayawan, peneliti, sejarawan, kalangan terpelajar serta mereka yang ingin tahu banyak tentang melayu di masa lalu. Jangan lupa mengunjungi Komplek Situs Datuk Laksmana saat Anda berkunjung ke Pakning, Bengkalis.
Berita Lainnya
Bantuan untuk Rumah Ibadah Rp4,4 Miliar Ternyata Belum Dijalankan Pemprov Riau 'Realisasi APBD 2019'
Guru Pekanbaru Batalkan Rencana Demo, Walikota Bakal Temui Mereka
Gubri: APD dan Rapid Test Sudah Dialokasikan Ke Seluruh Daerah
Bulan Muharram Telah Tiba,Inilah Doa dan Amalan yang Baik di Kerjakan
Saat Berduaan di Kamar Kos, Dua Pasangan Mahasiswa Pekanbaru Digerebek Warga
Bupati Inhil HM. Wardan Resmikan Rumah Sakit 3 M Plus
Hadir Pada Acara Maulid, Dandim 0314 Inhil Berharap Generasi Muda Bisa Ikuti Keteladanan Nabi Muhammad SAW
Danramil 01 Tembilahan Hadiri Penutupan MTQ ke-4 Desa Sialang Panjang
Ini Motif Paman Bunuh Bocah di Siak, Dianggap Sudah Tewas Lalu Dikubur di Lumpur
Selain Seminar Emotional Spiritual Quotient, Diskominfo Inhil dan Wartawan Gelar Sejumlah Kegiatan Guna Menambah Menambah Ilmu Pengetahuan
Begini Kronologis Penangkapan Perampokan Satu Keluarga di Desa Bente Kec Mandah
SMA di Kampar Melaksanakan UNBK 68 Persen