Tenaga Medis Soroti Perilaku Warga yang Sepelekan Imbauan Protokol Kesehatan
BUALBUAL.com - Pola perilaku masyarakat yang masih kerap sulit diatur bisa dilihat dengan masih banyaknya yang menyepelekan imbauan pemerintah seperti jaga jarak, memakai masker, dan rajin mencuci tangan.
Terbaru, pemerintah melalui Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyatakan bahwa masyarakat agar bersiap menghadapi tatanan kehidupan baru di tengah pandemi corona yang belum ditemukan vaksinnya.
Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jakarta, Jajang Rahmat mengingatkan pemerintah atas pola perilaku masyarakat termasuk di Jakarta yang masih menyepelekan imbauan pemerintah dalam menjalankan protokol kesehatan.
"Jangan sampai imbauan untuk bersiap menerapkan tatanan kehidupan baru ini seperti bubar jalan, dengan masih banyak masyarakat yang tidak patuh, seperti pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Itu yang berat nantinya di kita sebagai tenaga medis kesehatan," tutur Jajang saat dihubungi merdeka.com, Jumat (15/5).
Menurutnya, pemerintah pusat maupun daerah harus sadar akan tantangan berat dalam menyadarkan pola perilaku masyarakat atas kesehatan termasuk bahaya penyebaran virus Covid-19.
Oleh karena itu, dia menyarankan supaya tenaga medis memberlakukan tindak hukuman tegas kepada masyarakat yang masih 'bandel' dan tidak patuh terhadap anjuran pemerintah.
"Kalau kita ketahui di Jakarta itu sudah ada aturannya berupa sanksi-sanksi tetapi yang masih terkendala itu penegakan hukumannya. Saya sudah lama terlibat penanganan seperti virus flu burung, DBD yang setiap tahun. Tetapi penerapan undang-undangnya masih terkesan longgar, akibatnya banyak yang menyepelekan," ujar Jajang.
Padahal, kata Jajang, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilanjutkan anjuran tatanan kehidupan baru bisa dijadikan sebagai momentum mengubah perilaku masyarakat untuk sadar akan kebersihan dan kesehatan. Oleh sebab itu, butuh adanya penegakan sanksi yang tegas baik dari pusat maupun daerah kepada masyarakat.
Selain itu, dia juga menyarankan kepada pemerintah harus mulai menambah sarana kesehatan untuk langkah persiapan jika anjuran tatanan kehidupan baru malah angka kasus positif Covid-19 meningkat.
Lebih jauh, Jajang menjelaskan pihaknya telah menyarankan agar puskesmas sudah mulai ditata untuk mengubah pola perilaku masyarakat. Dengan menguatkan aspek promotif dan preventif sebagai langkah pencegahan yang total akan dilakukan oleh Puskesmas.
"Lalu kedepannya, kepada yang sakit akan didorong langsung ke klinik maupun rumah sakit rujukan. Kita juga turut menyarankan untuk memulai penyadaran pola perilaku masyarakat mulai dari akar rumput yaitu RT/RW," terangnya.
Berita Lainnya
PKS PT SIPP Rangau Terancam Bakal Tutup, Bila Tidak Penuhi K3 Amdal
BST Kemensos Cair, Warga Datangi Kantor Pos
Home Industri Bolu Iqlima Cake Laris Manis di Pulau Burung Laku Hingga 300 Loyang
11 Desa di Kepri Teraliri Listrik PLN, Warga Sumringah Biaya Listrik Lebih Murah
May Day: Supriansyah Ketua Korwil Ikami Sulsel Sumatera Ingatkan Pemerintah Segera Pulihkan Ekonomi
Dirut PHR Chalid Said Salim Raih Penghargaan Pimpinan Perusahaan Hulu Migas Terbaik
Beredar Kabar Transmart Pekanbaru Ditutup, Itu Hoaks
Petani KKPA Laporkan Koperasi Meskom Sejati ke Polda Riau
Permudah Pelaku Usaha, DPMPTSP Inhil Luncurkan Layanan Inovasi KLIPING
Minyak Goreng Langka, Ketua IWO Minta Pemkab Inhil Segera Turun Tangan
Harga Jual Anjlok, Pengusaha Karet di Kuansing Mengeluh
PNM Cabang Purwakarta - Subang Gelar Pelatihan dan Edukasi Usaha Untuk Masyarakat Kecil