Dampak Virus Corona, Pelaku UMKM di Riau Sudah Mulai Was-Was
BUALBUAL.com, PANGKALAN KERINCI -Hantaman dampak pendemi Corona Virus Desease 2019 (Covid19) terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat terasa.
Sektor ini tidak bisa bertahan lagi apabila tidak secepatnya ditopang bantuan finansial. Agar UMKM tetap bisa diharapkan dan tidak masuk dalam kehancuran butuh perhatian dari pemerintah khususnya pemerintah daerah.
Sulastri (45) warga Pangkalan Kerinci terlihat terduduk lesu memandangi barang jualannya yang dari tadi belum juga disentuh pembeli disekitar jalan Lintas Timur, Pangkalan Kerinci, Jumat (10/4).
Tahu, tempe, pisang goreng dan juga makanan gorengan lainnya masih terlihat penuh diwadahnya.
Disaat sebelum Covid19 mewabah, para pekerja yang baru pulang selalu ramai membeli dagangannya.
Namun sejak penerapan dan himbauan untuk Isolasi dan Sosial Distancing semua berubah total. Dirinya mengaku kehilangan hingga 50 persen hasil jualan.
“Biasanya kalau sudah sore, sudah dapat Rp300 ribu hingga Rp400 ribu. Ini masih Rp100 ribu. Modal saja belum dapat,” ujarnya dengan kurang semangat.
Sulastri merupakan tulang punggung keluarga di mana dirinya memiliki 5 orang anak uang masih kecil-kecil. Suaminya saat ini tidak diketahui keberadaannya.
“Di rumah ada orang tua yang jaga anak-anak saat saya jualan. Saya khawatir apa anak-anak bisa nantinya sekolah,” ucapnya.
Melihat kondisi ini, Sulastri sudah mulai bingung dengan penjualan yang mulai menurun dan juga modal sudah mulai menipis.
“Sudah mulai ngutang buat nambahin modal. Lagian pun belanja bahan dagangan juga sudah dikurangi. Gak tahu sampai kapan bisa bertahan,” keluhnya.
Begitu juga dengan Iskandar (54) pedagang baju dan sepatu di Pangkalan Kerinci mengakui dalam satu bulan belakangan ini hasil jualannya turun drastis.
“Sunyi kali pak, seperti gak ada orang lagi di Pangkalan Kerinci ini,” terangnya dengan wajah terlihat lelah.
Kata Ia lagi, kondisi ini sudah sangat berat dilalui dengan kewajiban membayar kredit permodalan dari perbankan, juga gaji karyawan.
“Paling lama sampai bulan Juni. Kita lihatlah bagaimana Ramadan ini, apakah dapat menaikan penjualan,” sebutnya.
Begitupun Sulastri dan Iskandar berharap pemerintah dapat mengambil tindakan cepat bagi para UMKM yang terdampak Covid19.
“Semogalah pemerintah dapat membantu kami dalam mengatasi keadaan ini,” kata mereka.(*)
Berita Lainnya
Banjir Hadiah Undian Panen Hadiah Simpedes Periode I Tahun 2021
Andai 'BUMD' Inhil KIG Sudah Beroperasi, Sambu Stop Sementara Terima Kelapa dari Seluruh Relasi
Jelang Kontrak Periode Baru, Harga TBS Sawit Riau Tembus di Harga Rp2.300
Plant Tour 2024 Apresiasi untuk Petani Kelapa dari Sambu Group
Neko Wesha Paweloy: Ada Ribuan Nelayan di Kepri Terdampak Kelangkaan BBM Subsidi
Kelapa Sawit Dongkrak Perekonomian Riau, Ini Faktanya
Jangan Sampai Ketinggalan, Yuk Rasakan UMKM Cemilan Unik Banana Bar-Bar Adiba Tembilahan
Tingkatkan Akurasi, PLN Terus Mengganti kWh Meter Diatas 15 Tahun
Begini Penjelasan DPMPTSP Inhil Soal Izin Industri Pabrik Sagu
DPPK UKM Riau Bantu Produk IKM Riau Dapat SNI
Ternyata Minyak Nabati Kelapa Sawit Lebih Efisien 10 Kali Lipat, Ini Faktanya!
Mengenal Koin Defi, Apakah Bagus Untuk Investasi?