BPS: Oktober, Jengkol dan Petai Ikut Sumbang Inflasi Kota Tembilahan
BUALBUAL.com - Pada Bulan Oktober 2020, Kota Tembilahan mengalami inflasi sebesar 0,52 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,37. Tingkat inflasi tahun kalender Oktober 2020 sebesar 2,43 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2020 terhadap Oktober 2019) sebesar 2,68 persen.
Kepala BPS Inhil, Hartono, S.Si menyebut bahwa Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,73 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,12 persen.
"Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,21 persen. Sementara kelompok lainnya relatif stabil.
Lanjutnya, Hartono menjelaskan bahwa Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Tembilahan antara lain cabai merah, udang basah, petai, daging ayam ras, minyak goreng, cabai hijau, bawang merah, pepaya, kopi bubuk, seng, telur ayam ras, jagung muda/putren, cumi-cumi, susu bubuk, keramik, jengkol, buncis, sabun cair/cuci piring, shampo dan komoditas lainnya.
"Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 23 kota mengalami inflasi dan 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Kota Sibolga dan sebesar 1,04 persen dan inflasi terendah di Kota Bengkulu sebesar 0,02 persen. Sedangkan deflasi hanya terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,32 persen," Jelasnya.
Sebagai Informasi, Di Indonesia, dari 90 kota IHK, 66 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Kota Sibolga sebesar 1,04 persen dan inflasi terendah di Kota Jember, Bekasi, Cirebon dan DKI Jakarta sebesar 0,01 persen. Sementara deflasi tertinggi di Kota Manokwari sebesar 1,81 persen dan deflasi terendah di Kota Surabaya sebesar 0,02 persen.
Berita Lainnya
Cara Kreatif Pelaku Usaha Handicraft di Purwakarta Hadapi Masa Pandemi
Fenomena Cash is The King, Ancaman Baru Ekonomi RI di 2023
18.060 Hektar Lahan Pertanian di Riau Ditanam Padi
Pemuda Desa Teluk Kiambang, Inhil Sukses Raih Peluang Bisnis dari Nira Kelapa
UMKM Aneka roti dan kue di N ding Bakery Tembilahan
PT Buana Inhil Pratama Akan Bangun Pabrik Particle Board Berbahan Baku Limbah Kelapa
Sasar Milenial, HSBC Perkenalkan Pembaruan Layanan Premier 2.0
Cek Daftar Lengkap di sini, Harga Sawit di Riau Alami Penurunan
Rupiah Semakin Melemah, Kasus Positif Corona di Indonesia Setiap Hari Bertambah
Pedagang Musiman di Bulan Ramadhan 1442 H Meningkat
Mendorong Pemulihan Ekonomi Rakyat, KADIN Inhil Kunjungi Kantor Bulog Tembilahan
Cerita Pedagang Asongan Pekanbaru, Kini Beralih Profesi Menjadi Penjual Masker