Cegah Kasus Stunting, Kecamatan Concong Luncurkan Inovasi BU KIA PERTAMA

BUALBUAL.com - Cegah kasus stunting, Pemerintah Kecamatan Concong, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau luncurkan program inovasi Buku Kesehatan Ibu dan Anak (BU KIA PERTAMA).
Inovasi pelayanan kesehatan tersebut berkerjasama dengan Unit Pelayanan Kesehatan (UPT) Puskesmas Kecamatan Concong, Dinas Pendidikan, serta Masyarakat setempat.
"Terobosan inovasi ini dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dalam menekan angka kasus stunting," terang Camat Concong, Hamsari, S.Sos, Sabtu (4/9).
Selain BU KIA PERTAMA juga salah satu persyaratan tambahan anak masuk sekolah dasar yaitu buku yang berisi lembar informasi dan catatan pelayanan kesehatan serta catatan khusus ibu melahirkan.
"Buku ini merupakan catatan bilamana ada kelainan pada Ibu selama hamil, bersalin sampai nifas serta pada anak (janin, bayi baru lahir, bayi dan anak sampai usia 6 tahun)," terangnya.
Setiap ibu hamil mendapatkan 1 (satu) buku KIA untuk kehamilan tunggal. Kondisi kesehatan ibu disaat hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak yang akan dilahirkan.
Jika bayi yang dilahirkan premature atau BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) bisa berakibat pertumbuhan terganggu dan berlanjut ke stunting jika perawatan bayi tersebut tidak dilaksanakan secara baik dan benar.
"Dengan adanya Buku KIA maka kejadian ataupun gejala stunting dapat cepat terdeteksi dan terpantau oleh Pemerintah Kecamatan dan Petugas Pelayanan Kesehatan," tegasnya.
Ditegakkan Hamsari, informasi dalam buku KIA tersebut sangat penting untuk pemantauan kesehatan ibu dan anak dalam rangka menekan angka stunting di Kecamatan Concong pada khususnya dan Kabupaten Indragiri Hilir pada umumnya.
Buku KIA menjadi sesuatu keharusan untuk dimiliki oleh ibu hamil, dan dapat melakukan pemeriksaan secara rutin secara gratis terkait kondisi kesehatan ibu dan janin hingga melahirkan, kemudian dilanjutkan dengan catatan kesehatan anak, imunisasi bayi IDL (Imunisasi Dasar Lengkap), dan Imunisasi lanjutan, juga pemantauan tumbuh kembang anak sampai usia 6 tahun yang kesemuanya tercatat dalam Buku KIA tersebut.
Untuk itu, kata Hamsari, diharapkan semua ibu yang memiliki Buku KIA dapat menjaga buku KIA sampai usia anak masuk Sekolah Dasar, dan buku KIA akan menjadi menjadi persyaratan tambahan bagi orang tua untuk mendaftarkan anak-anaknya masuk sekolah SD/MI yang ada di Kecamatan Concong Kabupaten Indragiri Hilir.
Terakhir Hamsari menerangkan inovasi tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar, juga Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan bahwa setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan , dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi- tingginya.
Mengacu pada Peraturan Perundangan-undangan tersebut, dimana masih rendahnya capaian pelayanan kesehatan ibu hamil dan anak serta masih tingginya angka stunting di wilayah Kecamatan Concong dengan ditandai adanya khasus stunting di Desa Panglima Raja terdapat 33 kasus stunting) dan di Desa Concong Tengah (16 kasus stunting).
"Dengan adanya program inovasi BU KIA PERTAMA ini mewujudkan Kecamatan Concong menjadi Kecamatan bebas kasus stunting," harapnya.
Informasi tambahan, manfaat inovasi tersebut meningkatnya Pelayanan Kesehatan Khususnya Program Ibu dan Anak di Kecamatan Cocong Kabupaten Indragiri Hilir pada khususnya dan di Kabupaten Indragiri Hilir pada umumnya.
Terjadi penurunan angka kasus stunting dan tercapainya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak secara maksimal di Kecamatan Cocong Kabupaten Indragiri Hilir.
Meningkatnya semangat Petugas Pelaksanaan Pelayananan Kesehatan di Kecamatan (Puskesmas) dalam menjalankan Program Peningkatan Kualitas Kesehatan Ibu dan Anak di Kecamatan Cocong Kabupaten Indragiri Hilir melalui dukungan Pemerintah Kecamatan, Dinas Pendidikan dan Masyarakat.
Melalui Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Bu KIA), pihak Sekolah dapat memperoleh informasi terkait Catatan Kesehatan Anak yang akan masuk ke sekolahnya sehingga pihak sekolah dapat memberikan metode pembelajaran khusus kepada anak yang masuk kategori kasus Stunting.
Terkahir, Pelayanan Kesehatan kepada masyarakat secara cepat dan tepat serta gratis melalui catatan informasi yang ada pada Buku KIA berupa perkembangan kesehatan anak dan penanganan yang telah diberikan mulai dari Janin hingga Anak Berusia hingga 6 Tahun.
Berita Lainnya
Terungkap, Alasan PNS Terpaksa Gadaikan SK Pengangkatan ke Bank
DPRD Riau Jalani Masa Reses Selama 8 Hari, Fokus Serap Aspirasi Warga
Bupati Bengkalis Kasmarni, Terima Penghargaan Anugerah Siddhakarya 2022
Lokakarya Mini Lintas Sektoral UPT Puskesmas Duri Kota Tahun 2025
Hari ini Kabupaten Inhil Terapkan New Normal
Sekdakab Tubaba Pimpin Rakor Evaluasi Program serta Target Kerja Akhir Tahun 2021
Lepas Kontingen Riau ke Papua, Gubri Syamsuar: Selamat Bertanding, Jadilah Yang Terbaik
Gubernur Kepri: Perencanaan Pembangunan Daerah Harus Matang dan Bebas Korupsi
Bersempena HKN TH 2022, Ketua Stunting Inhil H Syamsuddin Tinjau Audit Kasus Stunting
BRI Kantor Cabang Tanjungpinang Serahkan Buku Tabungan Gaji kepada Warga Binaan
Gubri Abdul Wahid Resmikan Musala H.Asmen Pekanbaru
Halaman Eks Kantor Camat Pinggir, Dihiasi Rumput Lalang