Untuk Mengetahui Pergerakan, Tiga Ekor Gajah Liar di Giam Siak Kecil Riau Dipasang GPS
BUALBUAL.com - Geograpics Positioning Sistem (GPS) Collar terpasang pada tiga ekor gajah liar sub populasi Petapahan, Balai Raja dan Giam Siak Kecil di Provinsi Riau.
Kepala Balai Besar Pelestarian Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Genman S. Hasibuan menjelaskan, penempatan GPS Collar mempunyai tujuan ketahui gerakan gajah dalam selang waktu tertentu hingga dapat berperan sebagai salah satunya usaha early warning sistem mitigasi hubungan negatif gajah liar.
GPS Collar ini sebagai kontribusi dari PT Pertamina Hilir Rokan dan PT Hutama Kreasi.
"Karena ada info ini karena itu usaha mengantisipasi awal dapat dilaksanakan dengan penggiringan gajah liar kembali ke teritori rimba sebagai komunitasnya hingga diharap tidaklah sampai memberi imbas negatif pada warga," kata Genman, Senin (6/2/2023).
Sambungnya, proses penempatan GPS Collar berjalan semenjak 21 Januari 2023 sampai 2 Februari 2023. Aktivitas itu lewat tahapan-tahapan yakni publikasi dan pembelajaran faedah GPS Collar ke perwakilan beberapa faksi dan warga yang kerap dilewati gajah liar, rapat penyiapan, survei kehadiran barisan gajah sasaran dan pengkondisian Team eksekutor dan perlengkapan.
Penempatan GPS Collar ini dilaksanakan oleh team yang telah eksper dalam pengatasan gajah liar dari BKSDA Riau, Perawat Gajah dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas dan tiga ekor gajah jinak (Bankin, Jovi dan Cantik) dan disokong oleh team Klinis kombinasi Balai Besar KSDA Riau (drh Rini, drh Anhar dan drh Danang), dan LSM Yayasan Rimba Satwa Foundation (RSF).
"Gajah yang dipasang GPS Collar ialah gajah sejenis kelamin betina berumur 45 tahun dengan berat tubuh 3.765 kg. Di mana gajah itu bawa satu bayi gajah tipe kelamin betina, usia kurang lebih tiga bulan," cakapnya.
Penempatan seterusnya ke satu ekor gajah betina dewasa yang diprediksi sedang hamil dengan perkiraan berat tubuh kurang lebih 2 ton 2.067 kg, dan gajah paling akhir berumur sekitaran 35 tahun dengan berat tubuh 3.514 kg.
GPS Collar yang terpasang akan berperan optimal sebagai fasilitas mitigasi hubungan negatif gajah liar jikamana kesadaran dan kerja sama warga yang terimbas saat lakukan penggiringan gajah liar secara berdikari ke teritori rimba sebagai komunitasnya terjaga secara baik.
Karena yang akan datang masih tetap dibutuhkan peranan beberapa faksi berkaitan dalam membangun dan menemani warga terimbas.
Berita Lainnya
Tiga Anak Harimau Terekam Kamera di TN Bukit Tiga Puluh Riau
Kadin Inhil Kembali Lakukan Kegiatan Vaksinasi Covid-19 Dosis I
Mimpi Wan Mone Akhirnya Terwujud, Beli BBM 10 Ribu sudah Sampai ke Sungai Tohor
Krisis Iklim Harus Menjadi Prioritas Kampanye Pemilu 2024
Mengenal Sosok Tuan Imam Besar Syekh Khalil bin Abdul Samad Ulama dan Mujahidin di Khairiah Mandah
101 Tahanan Kelas I Pekanbaru Baru Wajib Ikuti Protokol Kesehatan Ketat
PT Pan Raja Panen Ayam, Lalat Masuk ke Lobang Kuping dan Hidung Warga Buluh Manis Setres
Gowes Kemerdekaan RA Kopi Aren Diikuti Ratusan Pecinta Olahraga Sepeda
Razia Penginapan, Puluhan Cewek BO Diangkut Satpol PP Pekanbaru
Petugas BKSDA Musnahkan Empat Pondok Liar dan Tanaman Sawit di Rimbang Baling Kuansing Riau
45 Jerat dan Satu Perangkap Landak Berhasil Ditemukan Tim Gabungan BKSDA Riau
21 Pelajar Ditertibkan Satpol PP Inhil, Martha Haryadi: Anak-anak Boleh Bermain Tapi Disaat Jam Belajar Usai