AMP: Tutup PT RAPP Diduga Cemarkan Lingkungan dan Keluarkan Gas Beracun

BUAL-BUAL.COM - Puluhan warga mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Pelalawan (AMP) melakukan aksi demonstrasi unjuk rasa damai menuntut tutup atau menghentikan izin operasional PT RAPP.
"Dampak buruknya pencemaran udara yang diyakini berasal dari PT RAPP dan pabrik olahan rayon PT Asia Pasific Rayon (PT. APR) bagian dari APRIL Group," kata kordum aksi, Agus Rianda.
Aksi damai tersebut digelar di tiga titik di Kabupaten Pelalawan dan Pangkalan Kerinci, Rabu (01/03/2023). Pertama di Jl Syarif Khassim depan kantor DPRD Pelalawan.
Kedua di Jl Lintas Timur Pangkalan Kerinci Kota depan Mesjid Raya Al Muttaqim. Ketiga di simpang Langgam Pos Satu PT RAPP Pangkalan Kerinci.
Puluhan demonstran dari AMP itu disambut dan dijaga dominan aparat kepolisian dari Polres Pelalawan dan Polsek Pangkalan Kerinci. Terlihat hugaxdari TNI, Satpol PP.
AMP langsung melakukan aksi bakar ban terjadi didepan gerbang masuk gedung perwakilan rakyat Kabupaten Pelalawan. Membentangkan spanduk dan poster terkait PT RAPP.
Sempat di warnai sedikit dorong-dorongan antara sekelompok peserta unjuk rasa dengan aparat kepolisian. Karena pihak kepolisian menyarankan mahasiswa dipersilahkan masuk ke komplek DPRD. Tidak dijalanan serta tidak ada pembakaran ban
Sekelompok mahasiswa dan pemuda menyuarakan AMP itu dalam orasinya mengatakan DPRD Kabupaten Pelalawan sudah tak dapat di percaya. Menggunakan mobil lick up dan sound sistem pengeras suara. AMP Itu dari atas bak mobil.
"Menuntut tutup PT RAPP karena berdampak buruk terhadap lingkungan dan mengeluarkan gas beracun. Dampak sosial sudah cukup berbahaya. Hujan asam dari bahan kimia," kata AMP dalam orasinya serta tertulis di spanduknya.
AMP mengatakan ancaman kesehatan bagi masyarakat disekitar operasional PT RAPP menjadi taruhan yang tidak boleh di pandang sebelah mata oleh pihak terkait. Termasuk pemerintah daerah dan DPRD sebagai lembaga kontrol.
Koordinator Lapangan (Korlap) Dua, Raihan dalam orasinya meminta anggota DPRD Pelalawan untuk menemui mereka sebagai wakil rakyat dipintu pagar. "Katanya wakil rakyat tapi tidak hadir disini!, Mengkhianati rakyat. Tidak bisa dipercaya!,” kata Raihan disambut teriakan massa aksi lainnya.
”Kalau bapak matikan api ini (bakar ban, red), bapak matikan juga perusahaan PT RAPP pak!, ujar Raihan geram melihat upaya oknum polisi berpangkat AKP menyemprotkan APAR kepada ban bekas yang di bakar massa aksi.
Massa aksi kecewa tidak ada satupun anggota DPRD Pelalawan yang menemui mereka. Puluhan mahasiswa dan pemuda itupun kemudian meninggalkan gedung DPRD Pelalawan dan berlanjut ke Masjid Raya pusat kota sampai ke simpang Langgam depan pos satu PT RAPP.
Ketika dikonfirmasi terkait aksi lanjutan, Raihan membenarkan dan akan melibatkan massa lebih banyak lagi." Ya, kami akan lakukan aksi jilid dua. Bukan hanya mahasiswa, tapi kemungkinan dari masyarakat juga akan ikut,” ujarnya.
Aksi AMP melakukan orasi divtiga tempat dengan dijaga ratusan aparat keamanan. Tidak ada melakukan mediasi terkait tuntutannya. Hanya melakukan orasi jalanan dan membentang spanduk dan poster.
Ketua DPRD Pelalawan, Baharuddin SH MH mengatakan, tidak ada surat masuk mengenai aksi AMP hari ini. Namun begitu mengetahui ada unjuk rasa pihak DPRD telah menunggu di ruangan bersama stakeholder terkait.
”Jadi lengkap ini, dari Disnaker Kabupaten Pelalawan ada, DLH ada, Ketua Komisi 1 dan 2 ada. Kita terima mereka disini,” katanya dihadapan awak media saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (01/03/2023) sore wib.
Pihak Disnaker Pelalawan ketika ditanyakan perihal insiden mengerikan yang terjadi pada Selasa, 14 Februari dan Ahad, 19 Februari 2023 mengaku tidak memiliki wewenang setelah terbitnya UU nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah otonomi daerah.
”Hilang total kewenangan pengawasan. Kita tidak punya kewenangan apa-apa,” kata Samsul perwakilan dari Disnaker Kabupaten Pelalawan. Dalam Aliansi Masyarakat Pelalawan tertulis kordinator beberapa nama Agus Rianda, Raihan Afrinal Dumaira, Qodri, Suir Ihsan Syarif,Givo. M Dibertio Ramadoni.
Berita Lainnya
Ditemukan Terluka dan Kelaparan, Warga Serahkan Elang ke BBKSDA Riau
Persoalan Limbah PKS PT PCR Hingga Kini Jalan Ditempat
RTH Putri Kaca Mayang Kembali Ramai, Pekanbaru Tak Lagi PSBB
Sambu Group Teruskan Tradisi Berbagi Biskuit Lebaran di Kateman
Masyarakat Teluk Pulai Kesalkan Kinerja Penghulu, Yang Diduga Tidak Pernah Memperhatikan Keluhan Masyarakat
DP2KBP3A Angka Stunting Menurun, Pj Bupati Inhil Apresiasi Kinerja OPD
Ratusan Masyarakat Riau Gelar Aksi Solidaritas Bela Palestina di Tugu Perjuangan
BMKG: Hari Ini 16 Hotspot Terdeteksi di Riau, Terbanyak di Inhil
Bank Riau Kepri Silaturahim ke SantanNU, Paparkan Target BRK ke Syariah
21 Tahun Tak Pernah Tersentuh Bangunan, Warga Dusun Ringin Igal Mandah Pinta Perhatian ke Pemda, Kadis PUTR : Belum Bisa Jawab Itu Kewenangan Siapa
Warga Inhil, Yuk Segera Dafarkan Anak Anda untuk Mengikuti Sunatan Massal Gratis
Andika Sakai, CSR Itu Kewajiban Perusahaan Bukan Kebaikan Perusahaan