PKS Minta Swedia Tegas Hentikan Aksi Pembakaran Al-Qur'an
BUALBUAL.com - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI mengirimkan surat resmi ke Duta Besar Swedia di Jakarta sebagai bentuk protes atas aksi pembakaran Kitab Suci Al-Qur'an yang belum lama ini terjadi di Stocholm. Surat berkop Fraksi PKS itu ditandatangai oleh Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini dan Sekretaris Fraksi Ledia Hanifa Amaliah.
Menurut Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini surat tersebut mewakili perasaan kekecewaan masyarakat muslim khususnya atas aksi intoleran, provokatif dan tidak bertanggung jawab tersebut. Apalagi insiden tersebut bukan pertama kali terjadi di Swedia.
"Sebagai bentuk tanggung jawab dan kecintaan Fraksi PKS atas ketertiban dan perdamaian dunia, Fraksi PKS mengirim surat resmi ke Duta Besar Swedia di Jakarta HE Mrs. Marina Berg. Fraksi PKS berharap kerjasama Indonesia dan Swedia semakin kuat termasuk dalam upaya mempromosikan ketertiban dan perdamaian dunia," terang Jazuli.
Wakil Presiden Forum Anggota Parlemen Muslim Dunia (IIFP) ini menerangkan setidaknya ada tiga tujuan surat resmi Fraksi PKS ke Dubes Swedia di Jakarta.
Pertama, menyampaikan protes dan kekecewaan atas aksi yang melukai perasaan umat Islam tersebut. Surat PKS mewakili keprihatinan dan kekecewaan umat Islam di Indonesia dan dunia.
Kedua, sebagai negara sahabat, Fraksi PKS mendorong Swedia untuk mengambil langkah yang tegas dan konkrit agar aksi serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Ketiga, Fraksi PKS mengingatkan pentingnya kesadaran dan tanggung jawab bersama seluruh negara dan warga dunia untuk mewujudkan dunia yang damai, tenang, aman dan kondusif.
"Untuk itu penting untuk melawan segala bentuk aksi intoleransi, insinuasi kebencian dan permusuhan. Sebaliknya warga dunia harus mengedepankan rasa tanggung jawab, saling menghormati dan menghargai, serta toleransi atas berbagai perbedaan khususnya soal agama dan keyakinan," ungkap Jazuli.
Dalam suratnya, Fraksi PKS berpendapat bahwa peradaban dunia tidak bisa dibangun di atas dasar kebencian dan intoleransi. Sikap hipokrit tersebut sama sekali bukan merupakan ekspresi kebebasan yang bertanggung jawab dan tidak mencerminkan peradaban modern.
Fraksi PKS menyatakan dengan tegas bahwa tidak ada kebebasan yang melanggar dan menghina hak asasi orang lain. Kebebasan itu harus ada batasnya supaya tidak melanggar hak asasi orang lain demi menjaga ketertiban dan perdamaian.
"Selain itu, Fraksi PKS akan terus mendorong langkah-langkah terpadu dan kolektif untuk mencegah terulangnya insiden pembakaran Al-Quran di Swedia dan kemungkinan kejadian di negara lainnya, salah satunya dengan menggalang dukungan dan gerakan bersama dari inter-Parliamentary Union (IPU)," pungkas Jazuli.
Berita Lainnya
DPRD Kabupaten Bintan Gelar Rapat Paripurna LKPJ Tahun Anggaran 2019
Rugikan Masyarakat! DPRD akan Panggil 2 Perusahaan 'Nakal' yang Beroperasi di Inhil
Soal Anggota DPRD Riau ke Luar Negeri, Mendagri Belum Keluarkan Izin
Puncak Perayaan Hari Jadi Inhil ke-56, DPRD Gelar Rapat Paripurna Istimewa
Septian Nugraha Reses Di Kel.Talang Mandi, Sebut Pokir Akan Bantu Sekolah Dan Gedung Serba Guna
DPR Usul Denda Tilang Elektronik Langsung Terpotong Melalui Rekening Pemilik Kendaraan
Wakil Ketua DPRD Inhu Swardi Ritonga Jawab Keluhan Masyarakat Desa
Pembuatan SIM Semakin Mudah, PKS Apresiasi Kakorlantas Polri
Abdul Wahid Bawa Panja Migas ke Riau, Wujud Keseriusan Mengakomodir Aspirasi
H. Alwi Effendi Menyalurkan Bantuan APD Medis Melalui Posko Relawan Covid-19 IWO Inhil
Kan.. Lucu DPRD Riau Perlunya Staff Ahli Dapatnya Security
Rapat Paripurna: Ketua DPRD Ucapkan Terimakasih kepada Suwardi Ritonga