Berpotensi Menang, Mulai Digoyang, Baliho Edy Natar Dikoyak dan Ditumbangkan

BUALBUAL.com -Tensi politik jelang pemilihan gubernur (Pilgub) Riau November mendatang terus meningkat. Bahkan persaingan antar calon juga mulai kurang sehat mulai dari perusakan baliho hingga adanya upaya bakal calon (balon) saling tikung seperti memborong partai guna menghalangi balon lain terutama mereka yang berpotensial menang menjadi orang nomor satu di Bumi Lancang Kuning ini.
Salah satunya, balon Gubri saat ini yang sering mendapat serangan adalah Brigjend TNI (Pur) Edy Natar Nasution yang saat ini mengalami kerusakan baleho di mana-mana seperti yang terjadi di Rengat, Indragiri Hulu yang dirobek, dihancurkan dan ditumbangkan oleh orang tak dikenal.
Misalnya, baliho yang berdiri kokoh di sekitar Danau Raja, beberapa hari yang lalu, dikoyak dan ditumbangkan.
Tidak itu saja, karena berdasarkan dari berbagai lembaga survey populeritas dan elektabilitas Mantan Dandrem 031 ini semakin moncreng sepertinya membuat Balon Gubri yang lain harus menghadang dengan berbagai cara putra kelahiran Bengkalis ini maju.
Berdasarkan informasi yang diterima, ada Balon Gubri yang berupaya memborong partai politik agar Edy Natar tak bisa berlayar pada Pilgubri bulan November mendatang.
"Saya mendapat informasi ada Balon Gubri dari kawan-kawan di Jakarta yang akan memborong partai politik dengan bayaran berapapun," ujar sumber yang tak mau disebut namanya.
Menanggapi persoalan tersebut, Edy Natar menjawab dengan santai dan deplomatis. Menurut Balon Gubri dengan tagline BBM (Berani Bela Masyarakat) ini, itu menandakan dirinya diperhitungkan untuk bertarung pada Pilgubri nanti.
“Jika ada orang yang iri atau dengki yang ditunjukan dengan merobek baleho di lapangan, itu artinya Edy Natar adalah calon gubernur yang diperhitungkan dan cukup ditakuti oleh pihak tertentu,” ujar Edy Natar menanggapi persoalan tersebut Minggu (23/6/2024) di Pekanbaru.
Apa yang disampaikan Edy Natar bukan sesuatu yang berlebihan. Sebab, dari berbagai lembaga survey, nama Edy Natar masuk dalam tiga besar.
Misalnya Voxvol Center, Edy Natar berapa pada posisi kedua dengan 12,2 persen berbeda tipis dengan Syamsuar 13,2 persen. Begitu juga survey yang dilakukan Research Center. Posisi Edy Natar berada pada urutan pertama dengan 22,75 persen disusul Abdul Wahid 18,84 persen dan Syamsuar 15,53 persen.
Meski demikian, Edy Natar putra kelahiran Bengkalis tersebut tetap berfikir positif dan berharap kejadian serupa tak terulang kembali.
Menurutnya, Pilgubri merupakan sarana mencari pemimpin yang mau bekerja untuk kemakmuran masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi dan kelompok saja.
Karena itu, tambahnya dalam meraih kepercayaan masyarakat dan memenangi Pilgubri, harus dilakukan dengan cara yang benar dan penuh kejujuran.
“Mari kita bersama bertarung secara fair dan mengutamakan nilai kejujuran agar tercipta pemimpin yang bisa membawa Riau ke arah yang lebih baik,” ajaknya.
Berita Lainnya
Warga Teluk Sungka Siap Menangkan Fermadani, Bang Ferry Janji Akan Lanjutkan Program Indra Muchlis Adnan
Hadiri Deklarasi Paslon SAH, Bacalon Gubri Abdul Wahid Banjir Dukungan dari Masyarakat Inhu
Kampanye Dialogis Paslon Sudin Jilid 2 di Balai Jaya
Ayah Kita Edy Nasution Calon Walikota Pekanbaru nomor 4, Coblos di TPS 2 Tenayan Raya
Peringati Hari Guru, Cabup Pelalawan Husni Thamrin Panjatkan Doa Bagi Gurunya
Hari Pertama, Kedua, Iyeth Bustami Kampanye di Tanah Kelahiran Orang Tua
Asmadi Ajak Putra-Putri Inhil Ikut Beasiswa Program Belajar Bahasa Inggris Gratis dari Partai Gerindra
Rakorda Partai Nasdem, Komitmen Menangkan Paslon Kasmarni - Bagus Pilkada Bengkalis 2020
PKB Riau Kembali Salurkan 80 Ton Paket Sembako Bantuan Gus Muhaimin
DR Tuti Khairani: Korupsi dan Nepotisme di Bengkalis Sudah Merugikan Rakyat
Asmadi Serahkan SK PAC Partai Gerindra Kateman, Supriyadi: Saya Siap Besarkan Partai Gerindra dan Perjuangkan Hak Rakyat
DPR RI Effendi Sianipar: Polisi Diminta Tangkap Pelaku Penyerangan Kantor PWI Riau