Berbagai Tantangan di Wilayah Pesisir Inhil Terkait Pelanggaran Hukum Laut

BUALBUAL.com - Wilayah pesisir Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), seperti banyak wilayah pesisir lainnya di Indonesia, menghadapi berbagai tantangan terkait pelanggaran hukum laut dan wilayah pesisir.
Beberapa isu utama yang sering terjadi diantaranya meliputi, penangkapan Ikan ilegal.
Banyak nelayan yang melakukan penangkapan ikan tanpa izin atau melebihi kuota yang dizinkan.
Hal ini merusak ekosistem laut dan mengancam keberlanjutan sumber daya laut.
Isu berikutnya pencemaran Laut, Pencemaran dari limbah industri, rumah tangga, dan kapal sering kali mencemari perairan pesisir. Ini berdampak buruk pada kesehatan masyarakat dan kehidupota laut.
Pengembangan Pariwisata yang Tidak Berkelanjutan juga salah satunya yang kerap jadi persoalan diwilayah pesisir.
Banyak proyek pariwisata yang dibangun tanpa memperhatikan dampak lingkungan, seperti penghancuran habitat laut dan gangguan terhadap ekosistem lokal.
Konflik Penggunaan Sumber Daya, kerap terjadi konflik antara berbagai pihak terkait penggunaan sumber daya laut, seperti konflik antara nelayan tradisional dan industri perikanan skala besar.
Kemudian, Kurangnya Penegakan Hukum. Meskipun ada undang-undang yang melindungi wilayah pesisir dan laut, penegakan hukum sering kali lemah, sehingga pelanggaran terjadi dengan minim konsekuensi.
Untuk menangani persoalan ini, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya.
Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:
1. Penguatan Penegakan Hukum:
Memastikan bahwa hukum ditegakkan dengan tegas dan adil, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga wilayah pesisir.
2. Pengelolaan Sumber Daya Laut yang Berkelanjutan:
Mengembangkan kebijakan pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan dan melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
3. Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan:
Meningkatkan pendidikan dan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat untuk mengurangi tindakan yang merusak lingkungan laut.
4. Pengembangan Infrastruktur Pesisir:
Membangun infrastruktur yang mendukung keberlanjutan wilayah pesis seperti sistem pengolahan limbah dan fasilitas pendukung pariwisata yang ramah lingkungan.
5. Pemantauan dan Evaluasi:
Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap kebijakan dan program yang telah dijalankan untuk memastikan efektivitasnya dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
“Dengan langkah-langkah ini, diharapkan wilayah pesisir Kabupaten Indragiri Hilir dapat terjaga kelestariannya dan masyarakat dapat menikmati manfaat dari sumber daya laut secara optimal tanpa merusak ekosistemnya,” ungkap Dian Nivelina Yuati, SH, Mahasiswa Magister Hukum Unisi.
Berita Lainnya
Dua Bocah di Bangkinang Kampar Ditemukan Tewas di Kolam Bekas Galian C
Bupati Inhil Disorot, Legitimasi Pelantikan HPPI Dinilai Cacat Hukum
Tiga Hari Hujan Deras Terjadi Banjir Bandang Beberapa Wilayah di Kabupaten Lingga
Sudah Kantongi Identitasnya, Begini Modus Pelaku Hipnotis Terhadap ASN di Pekanbaru
Kabar Duka, Aktivis Muda Riau Meninggal Pascakecelakaan di Banten
Hoax, Video Pemberhentian Kendaraan Bus yang Mengangkut Mahasiswa Berunjuk Rasa di Jakarta
Akibat Bohlam Meledak, 3 Ruko di Tembilahan Hangus Terbakar
Kasus Gonggongan Anjing Menteri Agama, Bareskrim Polri Tindaklanjuti Laporan KNPI Riau
Pompong dan Sampan Nelayan Warga Belaras Karam, Dihantam Gelombang Speedboat Fiber Concong - Batam
Dugaan KKN pada Anggaran Publikasi Diskominfo Tanjungpinang
Kendaraan Beradu Kambing di Jalan Tanjung Piayu, Batam
Peristiwa Tanggal 14 Maret, Albert Einstein Lahir