Sapi Termahal di Dunia, Viatina - 19 FIV Mara Moveis Dilelang Rp 65 M

BUALBUAL.com - Dalam dunia peternakan, pernahkah Anda mendengar tentang sapi yang harganya setara dengan sebuah rumah mewah? Inilah yang terjadi dengan sapi yang baru-baru ini mencetak rekor sebagai sapi termahal di dunia, yang dihargai mencapai Rp 65 miliar. Sapi ini bukan hanya sekedar simbol kekayaan, tetapi juga sebuah fenomena yang menarik perhatian dunia.
Siapa Sapi Ini?
Sapi ini adalah jenis sapi Wagyu, yang dikenal dengan kualitas dagingnya yang luar biasa, terutama dalam hal marbling (lemak yang terdistribusi merata dalam otot). Sapi Wagyu memiliki reputasi tinggi di dunia kuliner, terutama di Jepang, karena menghasilkan daging yang sangat empuk dan berlemak, sehingga sering disebut sebagai "daging terbaik di dunia".
Namun, sapi yang satu ini bahkan lebih istimewa. Dikenal dengan nama "Yasutomi", sapi ini telah menorehkan sejarah baru dalam dunia peternakan. Sapi jantan ini memiliki potensi luar biasa dalam menghasilkan keturunan yang kualitas dagingnya tidak diragukan lagi.
Mengapa Harganya Bisa Setinggi Itu?
Harga fantastis dari sapi Yasutomi ini bukan hanya ditentukan oleh kualitas dagingnya, tetapi juga oleh faktor genetik dan pemeliharaan yang sangat ketat. Peternak dari Jepang yang memiliki sapi ini memastikan bahwa setiap aspek kehidupan sapi dijaga dengan baik.
1. Genetik Unggul: Yasutomi adalah keturunan sapi Wagyu terbaik, dan darah keturunannya sangat dicari oleh peternak lain yang ingin menghasilkan sapi dengan kualitas daging premium.
2. Pemeliharaan Khusus: Selama hidupnya, sapi ini mendapatkan perawatan maksimal. Makanan yang diberikan pun berkualitas tinggi, dan sapi ini tinggal di kandang yang nyaman dan luas.
3. Prosedur Pengawalan Ketat: Mengingat harganya yang luar biasa, sapi ini juga dikawal dengan sangat ketat. Keamanannya dijaga untuk mencegah pencurian atau kerusakan fisik pada sapi yang sangat bernilai ini.
Dikawal Ketat dan Dipuja
Selain harganya yang fantastis, ada cerita menarik tentang pengawalan sapi ini. Yasutomi selalu dijaga oleh tim keamanan yang dilengkapi dengan perlengkapan lengkap untuk memastikan keselamatan sapi yang sangat berharga ini. Tidak hanya pengawalan fisik, tapi juga pemantauan kesehatan secara rutin menjadi bagian dari perawatan yang diterima sapi ini.
Bukan hanya peternak yang "memuja" Yasutomi, tetapi para kolektor dan pengusaha di bidang kuliner juga sangat tertarik pada sapi ini karena kualitas dagingnya yang luar biasa. Para chef ternama seringkali mencari daging sapi Wagyu terbaik untuk diolah di restoran-restoran mewah di seluruh dunia.
Dampak bagi Dunia Peternakan
Rekor harga ini tentu mengundang banyak perhatian di kalangan peternak, terutama dalam hal pengembangan peternakan sapi Wagyu. Dengan harga yang melambung tinggi, lebih banyak peternak yang berusaha untuk meningkatkan kualitas sapi mereka, baik dalam aspek genetik maupun perawatan.
Namun, meski sapi ini mendapat perhatian besar, tidak semua sapi Wagyu bisa meraih harga setinggi itu. Yasutomi adalah contoh dari pemuliaan sapi yang luar biasa, dan menjadi bukti bahwa kualitas tinggi bisa dihargai dengan harga yang sangat tinggi.
Sapi dengan harga Rp 65 miliar ini tidak hanya sebuah fenomena di dunia peternakan, tetapi juga menjadi simbol dari inovasi dalam pemuliaan ternak dan perhatian terhadap kualitas yang tak ternilai. Yasutomi menunjukkan bahwa kualitas genetik dan perawatan optimal bisa mengubah sebuah sapi menjadi aset yang lebih berharga daripada yang bisa dibayangkan.
Sumber:
Japan Times — “Record Price Set for Wagyu Bull at Auction”
BBC News — "World's Most Expensive Cow: Wagyu Bull Fetches $4.2 Million"
Bloomberg — "Japanese Wagyu Beef Bull Sells for Record Price"
CNN International — "Wagyu Bull Sells for $4.2 Million at Japanese Auction"
Sumber:
Detik News — "Jadi Termahal di Dunia, Sapi Rp 65 M Ini Dikawal Ketat dan Dipuja," diakses 6 Juni 2025
Guinness World Records — Record for "Most Expensive Cow Ever Sold at Auction," 2024
AP News / Silvia Izquierdo via Associated Press
Berita Lainnya
Hasil Rapid Test Reaktif dan Non Reaktif, Dua Anak di Inhil Berstatus PDP Covid-19
Dinas Kesehatan Inhil Ajak Masyarakat Tingkatkan Kesadaran tentang Prematuritas
Dinkes Inhil: Yuk Kita Mengenal Lebih Dekat Tentang Penyakit Stroke Jenis dan Kondisinya
Berjalan Sukses, Melenial Dan DPW PAN Riau Gelar 1000 Vaksinasi
Empat Indikator Telah Terpenuhi, Tanjungpinang Dinyatakan Zona Hijau Covid-19
Cegah Covid-19, Anggota Babinsa Rupat Semprot Disinfektan Rumah Warga
Istri Almarhum Wali Kota Tanjungpinang Sembuh dari Virus Corona
Riau Dikelilingi Provinsi Yang Tinggi Kasus Covid-19, Gubri Himbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan
Kadiskes Rahmi Indrasuri Hadiri Rapat Paripurna Milad Inhil Ke-59 Tahun di Gedung DPRD Inhil
Dinkes Inhil Gelar Sosialisasi Mengwujudkan Kantor Sehat, Aman dan Nyaman Melalui K3 Perkantoran
Kadiskes Inhil Menghadari Rapat Evaluasi Realisasi Fisik dan Keuangan APBD Tahun 2023
Dr. Indra Yovi : Jika Alat PCR Sampai Pekan Ini, Laboratorium Covid-19 Riau Sudah Bisa Running