Riau Bergerak Hapus Zero Dose: Dari Rapat Virtual ke Aksi Nyata hingga Pelosok Desa

BUALBUAL.com - Upaya menghapus angka anak-anak yang belum pernah menerima imunisasi dasar atau dikenal sebagai zero dose terus digenjot Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Dalam rapat koordinasi yang digelar secara virtual, Dinas Kesehatan bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Riau mendorong percepatan intervensi lapangan dengan menyatukan kekuatan hingga tingkat desa.
Fokusnya bukan hanya pada data, tetapi juga pada gerakan nyata yang melibatkan kader, fasilitas kesehatan, dan seluruh elemen masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Sri Sadono Mulyanto, menyampaikan bahwa intervensi zero dose memerlukan pendekatan menyeluruh, mulai dari sisi pelayanan, data, logistik, hingga sinergi antarlembaga.
Menurutnya, sejumlah kendala seperti kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya imunisasi, ketakutan terhadap efek samping, serta terbatasnya data bayi dan balita yang mencakup nama dan alamat di tingkat Posyandu, harus ditangani secara sistemik.
“Strategi yang kami jalankan mencakup optimalisasi layanan imunisasi, penguatan komunikasi publik, manajemen logistik, monitoring evaluasi, dan yang paling penting adalah kolaborasi multisektor,” ujar Sri Sadono.
Ia juga menegaskan pentingnya peran TP-PKK yang memiliki jaringan hingga ke level desa dan dusun dalam mendorong edukasi dan advokasi. Kolaborasi teknis dengan Dinas Kesehatan daerah menjadi kunci agar strategi yang disusun bisa dieksekusi secara konkret di lapangan.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid, menginstruksikan langsung kepada seluruh ketua dan pengurus TP-PKK di tingkat Kabupaten/Kota agar segera membentuk tim kerja khusus hingga tingkat desa dan kelurahan. Tim ini bertugas mendata, mendampingi, serta bersinergi dengan Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk menjalankan imunisasi kejar secara efektif.
“Kita harus benar-benar menggerakkan seluruh jajaran. Libatkan kader Posyandu, kader kesehatan, dan kader PKK agar mereka mendapatkan arahan yang jelas tentang pelaksanaan imunisasi kejar. Dan yang tak kalah penting, pastikan ada pelaporan yang terstruktur dan bisa dipantau,” tegas Henny.
Selain itu, Henny Sasmita juga menghimbau Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk memberikan dukungan teknis berupa penyediaan vaksin, tenaga kesehatan, logistik, serta data sasaran yang akurat. Ia menegaskan bahwa TP-PKK siap turun ke lapangan, tetapi tidak bisa bergerak sendiri.
“Kami butuh jaminan bahwa anak-anak yang telah ditemukan bisa segera mendapatkan imunisasi dari tenaga kesehatan yang terlatih,” terangnya.
Lewat forum ini, TP-PKK dan Dinas Kesehatan berupaya merancang langkah yang lebih terarah, menyatukan pandangan lintas sektor, dan memastikan pelaksanaan di lapangan berjalan efektif. Mulai dari menjangkau keluarga, memberi edukasi, hingga mendampingi proses imunisasi secara langsung.
“Mari kita jalankan intervensi ini bukan sekadar program, tapi sebagai gerakan bersama. Gerakan dari hati, untuk menyelamatkan masa depan Indonesia, khususnya anak-anak Riau,” tutup Henny.
Berita Lainnya
Pemkab Inhu Gelar Sunat Massal di Dua kecamatan
Pemkab Inhil Sudah Kirim Video Inovatif New Normal ke Akun Kemendagri
Danlantamal IV Pimpin Sertijab Danlanal Ranai Dan Kafasharkan Mentigi di Tanjungpinang
Kejari Inhil Hadirkan Program Podcast, Inovasi Dekatkan Diri kepada Masyarakat
Launching Sinergitas Bersama, Irjen Kemendagri: Tingkatkan Komitmen Yang Tinggi
Wabup Inhu Hadiri Pawai Ta'aruf MTQ Provinsi Riau ke-40 di Rohil
Usai Dilantik, Bupati dan Wabup Meranti Tiba di Selatpanjang Disambut Pejabat dan Masyarakat
Ditengah Pandemi Covid-19, Dispora Riau Kembangkan Kewirausahaan Muda
Bupati Inhu Resmi Lantik 306 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian (PPPK)
Karang Taruna Kabupaten Bengkalis, Taja Pelatihan Pemberdayaan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Di Batsol
Kepala Kesbangpol Inhil Hadiri Rakor dan Bimtek FKDM Kabupaten/ Kota se Provinsi Riau
Gubri Syamsuar Umumkan 1 Kasus, Pasien Positif Covid-19 di Riau Jadi 13 Kasus