Sejarah Kelurahan Bandar Sri Gemilang: Dari Pesisir Sunyi Menuju Pusat Kateman

BUALBUAL.com - Di ujung timur Kecamatan Kateman, ada satu nama yang bersinar pelan-pelan tapi pasti di tengah geliat pembangunan pesisir Riau: Bandar Sri Gemilang. Tak banyak yang tahu, kelurahan ini menyimpan jejak transformasi sebuah wilayah dari tepian rawa menjadi pusat kehidupan masyarakat pesisir yang dinamis.
Nama "Bandar Sri Gemilang" tidak hadir begitu saja. “Bandar” adalah kata klasik yang sering digunakan dalam dunia maritim Melayu, merujuk pada pelabuhan atau tempat berlabuh kapal. Sementara “Sri Gemilang” bermakna kemuliaan dan sinar kejayaan. Nama ini bukan hanya cantik dalam bunyi, tapi juga menyiratkan harapan besar: agar tempat ini menjadi terang di tengah belantara pesisir, tempat orang datang dan tumbuh bersama.
Dulu, kawasan ini hanyalah hamparan lahan basah yang sunyi. Air pasang surut sungai menjadi ritme harian, sementara langit luas dan hutan mangrove mendominasi pandangan. Tak ada deru kendaraan, tak ada gedung sekolah. Yang ada hanya suara alam, dan kadang-kadang, dentuman dayung perahu nelayan yang melintas.
Seiring waktu, pembangunan pelan-pelan merambah masuk. Dimulai dengan akses sungai yang dibuka untuk lalu lintas barang dan orang, lalu hadirnya pemukiman-pemukiman kecil. Pada dekade 1980-an hingga awal 2000-an, Bandar Sri Gemilang mulai diakui sebagai kawasan strategis. Pemerintah membentuknya secara administratif sebagai kelurahan untuk memperkuat struktur pelayanan dan pemerintahan di pesisir Kateman.
Kini, wajah Bandar Sri Gemilang telah berubah total. Gedung sekolah berdiri di tengah kampung. Pelabuhan rakyat terus melayani aktivitas ekonomi. Jalan-jalan tanah mulai diaspal. Rumah-rumah permanen berdiri menggantikan rumah kayu panggung. Modernisasi memang datang, namun ruh pesisirnya masih lekat — dalam bahasa, adat, dan solidaritas antarwarga.
Kelurahan ini juga menjadi simpul penghubung bagi desa-desa sekitarnya. Aktivitas ekonomi, pendidikan, dan bahkan urusan administrasi, menjadikan Bandar Sri Gemilang sebagai magnet baru dalam kawasan Kateman. Ia bukan sekadar titik di peta — tapi pusat kehidupan di mana harapan masyarakat pesisir ditambatkan.
Bandar Sri Gemilang hari ini adalah hasil dari perjalanan panjang: dari rawa ke kelurahan, dari sepi ke ramai, dari batas ke pusat. Ia adalah simbol bagaimana sebuah tempat yang dahulu dipinggirkan, kini berdiri gagah dengan sinarnya sendiri.
Sumber Referensi:
- Dokumen Profil Kecamatan Kateman, Bappeda Indragiri Hilir, 2023
- Arsip Data Wilayah Administratif, Kemendagri RI, 2022
- Buku Sejarah Wilayah Pesisir Riau, Dispusip Riau, 2019
- Peta Wilayah dan Rencana Tata Ruang Kecamatan Kateman, 2021
Berita Lainnya
Aksi Patroli RP 133 untuk Melumpuhkan Ekonomi dan Perjuangan Tentara Nasional Indonesia di Indragiri Hilir
Jejak Orang Laut di Nusantara: Duanu dan Duano, Sama tapi Berbeda
Seni Tradisi Lisan Pertunjukan Tradisional Melayu Bintan 'Mak Yong Warisan' Terancam Punah
Yuk Kita Mengenal Lebih dalam tentang Thailand, Negara Asean yang Tidak Pernah Dijajah
Bripka Uun Ismawanto Polsek LBJ dapat Penghargaan dari Polres Inhu
Luksemburg Negara Paling Kecil, Tapi Gaji Paling Tertinggi di Dunia
Cegah Karhutla, 2 Helikopter MI-17 dari BNPB Pusat Diturunkan ke Riau
Jejak Orang Laut di Nusantara: Duanu dan Duano, Sama tapi Berbeda
Batang Sari: Kisah Sebuah Desa Pesisir yang Tumbuh dari Sungai Bertabur Kayu di Kecamatan Mandah Indragiri Hilir
Menyingkap Budaya Korupsi di Indonesia, Dari Zaman Kerajaan Hingga Era Modern
Menelusuri Sejarah Terusan Emas, Nadi Perdagangan dan Sejarah Kehidupan di Inhil
Mari Kita Membaca Cerita Rakyat Riau, Sutan Nan Garang jo si Rantai Omeh