Menelusuri Sejarah Terusan Emas, Nadi Perdagangan dan Sejarah Kehidupan di Inhil

BUALBUAL.com - Terusan Emas adalah sebuah kawasan yang terletak di Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau. Meskipun tidak ada catatan resmi mengenai nama "Terusan Emas" sebagai wilayah administratif, kawasan ini dikenal karena sejarah dan peran pentingnya dalam perkembangan daerah sekitarnya, khususnya Desa Pasir Emas.
Nama "Terusan Emas" diyakini berasal dari jalur air atau terusan yang dulunya digunakan sebagai jalur transportasi utama oleh masyarakat setempat. Terusan ini menghubungkan berbagai desa di Kecamatan Batang Tuaka dan menjadi jalur penting bagi perdagangan dan mobilitas penduduk. Kata "Emas" mungkin merujuk pada nilai strategis dan ekonomis terusan tersebut, yang dianggap sebagai "urat nadi emas" bagi perekonomian lokal.
Pasir Emas adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Batang Tuaka yang mempunyai luas wilayah 40.300 Ha dengan Jumlah penduduk Desa Pasir Emas sebanyak 1.309 Jiwa yang terdiri dari 698 laki-laki dan 611 perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 276 KK. Sedangkan jumlah Keluarga Miskin (Gakin) 221 KK dengan persentase 41,31% Maksud dari Desa ini bukan lah Desa nya yang ada Pasir Emas nya, bahkan berupa nama yang di beri oleh masyarakat setempat makanya di sebut dengan nama Desa Pasir Emas.
Masyarakat Pasir Emas bermacam ragam suku yang ada di dalamnya, ada suku Melayu, Bugis, Batak, Jawa, Palembang,Banjarmasin, dan yang hampir rata-rata tinggal di Desa Pasir Emas tersebut, namun mereka tetap rukun dalam menjaga keutuhan Desanya.
Desa nya terletak di ujung utara Kecamatan Gas yang berbatasan langsung dengan Desa Kuala Sebatu, yang merupakan Desa baru hasil pemekaran dengan Desa Kuala Sebatu Kecamatan Batang Tuaka kabupaten Indragiri Hilir pada Tahun 2012.
Berawal dari keinginan Masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan pemerintah yang lebih dekat, lebih efektif dan lebih efisien. Maka, pada tahun 2009 dibentuklah panitia pemekaran Desa dan pada tahun 2012 secera resmis desa pasir emas dimekarkan dari Desa Kuala Sebatu Kec Batang Tuaka Kab.Indragiri Hilir
Dengan melewati berbagai hal atau proses pemekaran yang sesuai dengan aturan hukum yang berlaku dari mulai penentuan nama Desa, pembagian wilayah, pembagian kekayaan desa, dan lain sebagainya. Akhirnya pada bulan Oktober Tahun 2012 Pasir Emas resmi menjadi Desa sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2007 tentang Pembentukan Desa – Desa baru hasil Pemekaran Desa di Kabupaten Indragiri Hilir.
Desa Pasir Emas merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Batang Tuaka. Desa ini resmi dimekarkan dari Desa Kuala Sebatu pada bulan Oktober 2012, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2007 tentang Pembentukan Desa-Desa Baru Hasil Pemekaran di Kabupaten Indragiri Hilir. Pemekaran ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pemerintah yang lebih dekat, efektif, dan efisien kepada masyarakat setempat.
Desa Pasir Emas memiliki luas wilayah sekitar 40.300 hektar dengan jumlah penduduk sebanyak 1.309 jiwa. Masyarakatnya terdiri dari berbagai suku, termasuk Melayu, Bugis, Batak, Jawa, Palembang, dan Banjarmasin, yang hidup rukun dan harmonis.
Peran Terusan dalam Perekonomian Lokal
Terusan yang melintasi kawasan ini memainkan peran penting dalam perekonomian lokal. Selain sebagai jalur transportasi, terusan ini juga mendukung kegiatan pertanian dan perikanan masyarakat. Hasil pertanian seperti kelapa, kopra, dan padi, serta hasil perikanan, diangkut melalui jalur air ini menuju pasar-pasar di daerah lain.
Kawasan Terusan Emas dan Desa Pasir Emas memiliki potensi wisata yang menarik, terutama wisata alam dan budaya. Spot mancing ikan sepat dan ikan haruan menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal. Selain itu, keberagaman budaya masyarakatnya menciptakan kekayaan tradisi yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata budaya.
Dengan sejarah yang kaya dan potensi yang besar, kawasan Terusan Emas di Kecamatan Batang Tuaka menjadi salah satu aset berharga bagi Kabupaten Indragiri Hilir dalam upaya pengembangan daerah dan pelestarian budaya lokal.
(Berbagai sumber)
Berita Lainnya
Sejarah dan Potret Desa Keramat Jaya, Kecamatan Pulau Burung, Indragiri Hilir
Cerita Nabi Harun, Mendapatkan Mukjizat Pintar Berbicara dan Mempunyai Tongkat Berbunga
Asal Usul Desa Tunggal Rahayu Jaya Teluk Belengkong dan Potensi Ekonominya di Indragiri Hilir
Luksemburg Negara Paling Kecil, Tapi Gaji Paling Tertinggi di Dunia
Batang Tumu, Desa Pesisir yang Tetap Lestari tanpa Suku Tionghoa
Batu Ampar: Desa Tua di Hulu Reteh Kemuning Indragiri Hilir yang Tak Lekang oleh Zaman
Batang Sari: Kisah Sebuah Desa Pesisir yang Tumbuh dari Sungai Bertabur Kayu di Kecamatan Mandah Indragiri Hilir
Sejarah dan Asal-usul Pembentukan Desa Manunggal Jaya, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau
Dari Pelanduk ke Desa Surayya Mandiri: Kisah Pemekaran dan Pelestarian Tradisi Melayu Riau
Mengenal Makna Upah-Upah Upacara Adat Melayu
Awal Mula dan Akar Sejarah Kelurahan Khairiah Mandah: Simfoni Sejarah Dari Kesultanan hingga ke Republik Indonesia
Inilah Alasan Syekh Abdurrahman Shiddiq Larang Ibadah di Mesjid yang Dibangun Belanda