PILIHAN
Tak Terima Diejek ' Saya Pancasila, Saya 100 Juta' Ini Kata Mahfud MD

bualbual.com, Gaji atau hak keuangan yang didapat oleh anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mendapat banyak sorotan.
Salah satu anggota Dewan Pengarah BPIP, Mahfud MD mengaku geram dan tidak takut terhadap polemik yang terjadi.
Salah satu yang membuat jengkel Mahfud adalah adanya orang yang mengirim 'Meme' kepada dirinya yang bertuliskan 'Saya Pancasila, Saya 100 Juta.'
"Kemarin sore saya agak jengkel ada orang Yogya anggota PKS tiba tiba kirim 'meme' gambarnya itu 'Saya Pancasila, Saya 100 juta," kata Mahfud.
"Dia biasanya ke rumah minta diskusi, akhirnya saya block dia, orang ini kurang ajar," tambahnya.
Kemudian Mahfud meminta agar anggota PKS tersebut bertanya kepada pemimpinnya di DPR berapa juta yang diterima per bulan.
"Pasti dua kali lebih besar dari saya. Saya ini mantan anggota DPR jadi tidak boleh ada yang berbohong, saya tahu semua gaji pejabat negara," ucap Mahfud.
"Saya pernah anggota DPR tahun 2004 saja kalau di luar gaji pokok bisa membawa pulang rata rata 150 juta, itu tahun 2004. Kini sudah 14 tahun berarti di sana sudah lebih dari 200 juta,kalau mau yang di DPR yang diributkan, tetapi kan kita enggak mau ribut," katanya.
Dalam persoalan hak keuangan BPIP ini, Mahfud berusaha melawan isu yang dipolitisasi, sebab menurut dia Perpres Nomor 48 Tahun 2018 sudah ditelaah oleh pemerintah sesuai regulasi yang ada.
"Saya tahu persis. Saya bilang, PKS itu sudah melahirkan dua koruptor besar, mau melurus luruskan orang dengan cara tidak sopan. Itu baru yang dipenjara, belum lagi yang dilaporkan, masih dalam proses. Itu yang tidak sah," sambung Mahfud.
PKS Minta Buka 'Meme'
PKS Soenmandjaja meminta Mahfud MD memisahkan persoalan korupsi dengan kepartaian.
Ia juga mendesak Mahfud menyebut siapa kader PKS yang mengirim 'meme' kepada dirinya.
"Pertama, misalnya, kalau menyebut nama, meme, sebut saja namanya siapa. Supaya saya, orang PKS, juga bisa menegur yang bersangkutan. Gitu, kan," kata Soenmandjaja.
Dia juga meminta Mahfud tidak menyerang lembaga bila kesal terhadap perseorangan.
"Kalau saya cenderung karena Pak Mahfud menyebut nama organisasi, ya sebut jugalah nama orangnya," katanya.*(bangkapos.com)
Berita Lainnya
Puncak Peringatan HUT Damkar Ke-100 dan Satpol PP Ke-69, Bupati Inhil Berpesan Junjung Tinggi Pancasila
Oknum Kades di Bengkalis Terancam 5 Tahun Penjara 'Diduga Cabuli Pelajar'
Ormas GRANAT INHIL Ucapkan Terima Kasih, Aktifnya Media Berikan Informasi Kepada Masyarakat Tentang Bahaya Narkoba
Komjen Arief Sulistyanto : Menjadi Polisi Bukan Hanya Berseragam, Tapi Terpenting Tahu Kewajiban.
Syahruddin Alias Haroen, Tekad Bulat Maju Bakal Calon Wakil Bupati Bengkalis, Masih Banyak Peluang Buat Memajukan Ekonomi Masyarakat
KPU Inhil Serahkan Hasil Verifikasi Berkas Bacaleg 2019 ke Parpol
Dihantam Angin Topan, Rumah Pelabuhan di Meranti Campak Kelaut
Ultah ke-52, Anies Doakan Ahok Sehat dan Bahagia
Berkas Pelamar CPNS Meranti Ditetapkan TMS "Upload Suket Kedaluwarsa"
Antisipasi Virus Corona, Sesuai Edaran Kadisdik Bengkalis Liburkan Sekolah Dan Pelaksanaan Try Out UN Ditunda
Eddy Tanjung Anggota DPR RI Turut Berduka Cita, Meninggalnya Ortu Dari Sekda Prov Riau Bapak Ahmad Hijazi
JCH Asal Pekanbaru Berangkat Perdana 8 Juli 2019