PILIHAN
Selalu Mengelak, PT Puspandari Karya Terancam Dipolisikan
20 Oktober 2025
D'Sayur TPI Cabang Ke 3,Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal
20 Oktober 2025
Gubernur Ansar Turuti Permintaan Geber Kepri
07 Oktober 2025
Inilah Faktor Eksternal Hambat Ekspor Kelapa Inhil
bualbual.com, Bupati Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), HM Wardan menyebutkan, pasokan melimpah yang berasal dari Filipina menjadi faktor eksternal yang menghambat ekspor kelapa Inhil, Senin (25/6/2018) siang.
Pernyataan Bupati Kabupaten Inhil, HM Wardan tersebut muncul menyusul fenomena anjloknya harga kelapa belakangan ini.
Bupati mengatakan, pangsa pasar ekspor kelapa Inhil, seperti Singapura, Malaysia dan Thailand telah berhasil 'direbut' oleh negara tetangga Filipina. Kelapa Filipina di pasar dunia juga dikenal sebagai kelapa dengan kualitas standar.
"Hal ini lah yang membuat kita kalah dalam persaingan pasokan kelapa ke luar negeri. Padahal sejak 2013, ekspor kelapa Inhil ke negara - negara jiran, seperti Singapura, Malaysia dan Thailand begitu tinggi. Sekarang permintaan itu malah turun drastis," jelas Bupati dalam rapat koordinasi Pemerintah Kabupaten Inhil membahas stabilitas harga kelapa, Tembilahan.
Lebih lanjut, Bupati mengisahkan, 5 tahun silam, tepatnya pada tahun 2013, kawasan perkebunan di Filipina diterpa bencana angin bahorok yang meluluhlantakkan ribuan hektare pohon kelapa disana," pungkas Bupati mengawali ceritanya.
Pasca bencana itu, disebutkan Bupati produksi kelapa Filipina merosot tajam. Ini membuat kelapa Inhil mendapatkan pangsanya di negara tetangga.
Bupati melanjutkan, tidak berapa lama setelah bencana yang menimpa kawasan perkebunan kelapa Filipina, masyarakat petani disana melakukan replanting atau penanaman kembali.
"Sekarang, replanting itu telah menghasilkan, kelapa - kelapa di Filipina telah memasuki usia produktif dan menghasilkan kelapa - kelapa dengan kualitas standar sehingga pangsa pasar yang sempat dikuasai Inhil kembali direbut," ujar Bupati.
Minimnya permintaan tidak berbanding lurus dengan banyaknya penawaran. Bupati yang mengaku pernah berdialog dengan direksi PT Pulau Sambu Guntung (PSG) mengatakan, bahwa saat ini pasokan perusahaan industri pengolahan kelapa itu sudah melampaui batas kebutuhan.
"Saat Saya tanyai pihak perusahan mengatakan membutuhkan pasokan 2 juta butir kelapa per harinya. 3 tahun lalu mereka hanya dapat pasokan sekitar 800 ribu butir per hari. Sekarang, PSG mendapat penawaran sebesar 5 juta butir per harinya. Tentu over kapasitas. Ini juga menjadi masalah," jelas Bupati.
Kelebihan penawaran komoditas kelapa ini kerap kali menimbulkan problem baru. Bupati menuturkan, dengan begitu banyaknya penawaran, kapal - kapal pengangkut kelapa terpaksa mengantre untuk membongkar kelapa yang dibawa.
"Karena mengantre terlalu lama, banyak kejadian kelapa yang berada pada tumpukan bawah itu menjadj busuk dan bertunas. Akhirnya, kerugianlah yang kembali dirasakan masyarakat petani," papar Bupati. (Adv/rasyid/Diskominfo)


Berita Lainnya
Pemkab Lingga Gandeng KPK, Selesaikan Kisruh Tambang
PAD Masih Sangat Kecil, Banggar DPRD Inhil: Kesejahteraan Rakyat Semakin Sulit Kita Wujudkan
Subuh Tadi, Gempa 6,4 SR Menghantam Lombok
Pusat Hanya Kasih 500 Keping, Disdukcapil: 10 Ribu Warga Siak Antre KTP
Ambulan milik desa pinggir terkesan seperti milik pribadi, warga minta sikap tegas Pemkab Bengkalis
Meriahkan Hari Jadi ke-506 Bengkalis, Pemkab Bengkalis Gelar Permainan Rakyat
ADKASI Ajak Honorer K2 Mengawal Pembahasan Revisi UU ASN
Disdagtri Inhil Bekerjasama dengan PT Riau Melayu Mandiri Gelar Operasi Pasar LPG 3 Kg
Terkait Uzin Galian C Supkon,Pihak HKi 4B, Beri Penjelasan
Gubri Imbau Masyarakat Riau Tunda Mudik 'Cegah Penyebaran Corona'
Pelantun Lagu "DAWAI ASMARA" Ridho Rhoma Hari Ini Bebas Dari Penjara