PILIHAN
Soal Penolakan #2019GantiPresiden, Ini Kata ARB
Bualbual.com, Politisi senior Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) menanggapi soal penolakan yang dilakukan sejumlah massa terkait Gerakan #2019GantiPresiden.
Komentar ARB terkait penolakan massa tersebut disampaikan melalui Twitter miliknya @aburizalbakrie, Senin (27/8/2018).
Melalui cuitannya tersebut, ia mengaku tidak sependapat dengan cara-cara represif terhadap gerakan #2019GantiPresiden. Alasannya, kebebasan berpendapat sudah diatur dan dilindungi oleh Undang- Undang.
Menurut dia, penolakan tersebut tidak sejalan dengan iklim demokrasi yang ada di Indonesia. Karena dapat merugikan pihak Joko Widodo dan tidak menggambarkan cara mendukung kandidat dengan baik dan benar.
Bahkan dia mengimbau kepada para aktivis #2019GantiPresiden untuk tetap melanjutkan gerakannya sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku.
1) Saya ditanya mengenai pendapat saya tentang represi atas gerakan #2019GantiPresiden
Berikut jawaban saya:
2) Meski Partai Golkar adalah yang paling pertama dan terdepan mendukung @jokowi untuk melanjutkan kepemimpinannya selama dua periode akan tetapi kami menolak dg keras cara2 represif dan premanisme terhadap gerakan #2019GantiPresiden tersebut.
3) Karena kebebasan menyatakan pendapat dijamin dan diatur oleh undang-undang.
4) Pelarangan Neno Warisman untuk menghadiri acara deklarasi di Pekanbaru dan pengepungan terhadap @AHMADDHANIPRAST di Surabaya misalnya, yang dilakukan dengan cara represif dan membiarkan tindakan premanisme, adalah tidak sejalan dengan iklim demokrasi yang sedang kita bangun.
5) Serta tidak menunjukkan netralitas aparat dalam mengayomi masyarakat.
6) Karena itu kami juga menghimbau kepada aktivis #2019GantiPresiden untuk tetap bergerak dalam koridor peraturan perundangan dengan cara-cara santun, bermartabat dan kepatuhan terhadap hukum. Tidak pelu mengeluarkan ucapan atau tindakan2 provokatif, yang akan memperkeruh suasana
7) Aparat juga hendaknya memberikan pembelajaran demokrasi kepada masyarakat dengan tidak memihak, dan dapat memfasilitasi serta mengatur masing-masing unjuk-pendapat sehingga terhindar dari konflik di lapangan.
8) Saya yakin tahun 2019 nanti merupakan pesta demokrasi yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia dan jangan sampai cara-cara represif dan provokatif menodai ajang pesta demokrasi tersebut.
9) Mari kita sama-sama saling menjaga aset bangsa terbesar kita yaitu demokrasi agar tidak rusak dan ternoda oleh tindakan provokatif dan represif.
Cara2 seperti ini justru merugikan Pak @jokowi dan tidak menggambarkan cara mendukung yg baik &benar. Seyogyanya meskipun berbeda pilihan tetapi harus saling menghargai & menghormati kebebasan berpendapat.
Editor: bbc
Sumber: Inilahcom
Berita Lainnya
5.816 Orang Sudah Daftar Jadi Relawan Penanganan Corona
Uang direkening Mulyadi Raib, Manajer BRI Kotabumi : Nanti Kita Pelajari Dulu
Koramil Kateman Inhil Bagikan Takjil kepada Masyarakat 'TNI Berbagi di Bulan Yang Suci''
Hanya 2 Jam Lakukan Penyisiran, Tim Saber Ranjau paku Kumpulkan 5 Kg Paku di Jalan Nangka Pekan Baru
Ketika Hasil Pemilu di Bengkalis Diprotes dan Didemo 'Simulasi'
APTSI Tuntut Menag Mundur, Kejanggalan Pemilihan Rektor UIN
Hari Sumpah Pemuda, Ketua IWO Inhil: Jadikan Momentum untuk Semangat Memberi Informasi
Deklarasi 2019GantiPresiden 2 September di Pekanbaru Batal
Festival Lampu Cangkok Bintan Antar Kecamatan, Desa Kuala Simpang Jadi Pemenang
Korban Tewas Gempa Lombok Bertambah Jadi 91 Orang
Kenapa Jam yang Dijual Menunjuk Pukul 10:10