PILIHAN
Pemimpin Dunia Bungkam saat Warga Muslim Uighur Ditindas di China

Bualbual.com, Nasib warga Muslim Uighur di wilayah Xinjiang, China, semakin tak menentu setelah pihak berwenang memulai kampanye berskala besar dan sistematis untuk menghilangkan kepercayaan yang mereka anut.
Otoritas China mengirim satu juta warga Uighur ke kamp-kamp penahanan. Mereka yang ditangkap adalah orang-orang yang menunjukkan kepatuhan terhadap ajaran Islam, seperti salat, berpuasa, tidak makan alkohol atau babi, menumbuhkan jenggot, dan mengenakan pakaian tertutup.
Warga Muslim Uighur diperlakukan sebagai orang yang menderita penyakit mental. Setelah dikirim ke pusat penahanan, para tahanan dipaksa untuk mematuhi propaganda Partai Komunis. Mereka diperintahkan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan dan slogan komunis.
Mereka juga diwajibkan menghadiri sesi cuci otak setiap hari. Jika gagal mematuhinya, mereka akan disiksa dengan berbagai metode seperti dilarang tidur, dikurung di ruang isolasi, hingga berbagai penyiksaan fisik lain.
Warga Muslim Uighur diperlakukan sebagai 'musuh negara' karena identitas agama mereka. Mereka ditahan tanpa dakwaan dan bahkan akses ke perwakilan hukum. Semua informasi ini diperoleh dari aktivis hak asasi manusia, seperti dikutip dari Middle East Eye, Selasa (11/9).
Berita tentang diskriminasi terhadap warga minoritas ini telah berulangkali diangkat oleh media luar. Bahkan kepala Komite PBB tentang Penghapusan Diskriminasi Rasial juga pernah menyatakan bahwa China telah mengubah Uighur dari daerah otonom menjadi wilayah menyerupai kamp iterniran besar-besaran.
Ironisnya, semua ketidakadilan ini tidak sedikitpun memicu kemarahan global. Bahkan pemimpin Muslim dunia seolah menutup mata dengan apa yang dialami oleh warga Muslim Uighur. Cerita-cerita tentang penderitaan mereka dianggap tidak ada.
Bungkamnya pemimpin dunia terkait hal ini cukup mengejutkan. Dari 49 negara dengan mayoritas penduduk Muslim di seluruh dunia, tidak ada satu pun yang meminta kejelasan atau mengutuk China atas eskalasi pelanggaran HAM ini.
Posisi China sebagai negara yang memiliki kekuatan ekonomi sangat besar dianggap sebagai penyebab bungkamnya para pemimpin dunia. Pengaruh China terhadap beberapa negara memang tidak bisa diragukan lagi.
Pekan lalu, China menjadi tuan rumah untuk Forum Kerjasama China-Afrika. Para pemimpin dari lebih 40 negara, termasuk yang populasi Muslimnya cukup besar, ikut hadir dalam forum tersebut. Presiden Xi Jinping menjanjikan dana sebesar USD 60 miliar untuk memulai pembangunan dan berjanji akan membatalkan utang beberapa negara yang kesulitan membayar kembali.
Tentu saja hal itu dianggap sebagai peluang besar oleh negara-negara Afrika. Dalam momen itu, tidak ada satupun pemimpin yang meminta tuan rumah untuk menjelaskan tentang pelanggaran HAM yang banyak dilaporkan oleh aktivis.
Editor : bbc | Sumber : Merdeka.com
Berita Lainnya
Perjudian Tato Gelap "Togel" masih marak di rohil
Korban Dilarikan ke Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru 'Smartphone Pegawai Diskominfotik Riau Meledak'
Masjid Islamic Centre akan di Bangun Diwilayah Komplek Kantor Walikota Pekanbaru
Kok Bisa..!! Plafon ruang kerja Kadis Budparpora Bengkalis tiba-tiba runtuh
Segini Jumlahnya Sabu dan Pil Ekstasi Disita di Bengkalis Merupakan Tangkapan Terbesar dalam Sejarah Polda Riau
Kasus Pemerkosaan Terungkap Saat Korban Mandi, Begini Ceritanya
Dewan Salahkan Pihak Ketiga, Pekanbaru 4 Kali Gagal Raih Adipura
Ditangkapnya 10 Aktivis Sebelum Aksi 212, Ternyata Agen Ini Masalahnya
Ulama Pengkritik Tewas di Penjara Saudi
Pekanbaru di Landa Kabut Asap, Alat ISPU Depan Kantor Walikota Hanya Jadi Pajangan 'Rusak'
Terungkap: Pertalite di Riau Belum Diturunkan, Karena Perda PBBKB Masih Kandas di Mendagri
Mantap, Pecahkan Rekor MURI, Dari 1001 Berdah Kecamatan Mandah Bawa 750 Peserta