PILIHAN
Dulu Mengemis, Meminta di Lampu Merah Serta Memulung, Kini 4 Anak di Inhil, Tersebut Sudah Jadi Anak Sekolahan
BUALBUAL.com, Dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 dan 2 berbunyi setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Namun nyatanya, hal itu tidak berlaku untuk empat kakak beradik di Inhil.
Meskipun keempatnya sudah memasuki usia sekolah, keterbatasan ekonomi keluarga membuat mereka terpaksa mengubur dalam-dalam keinginan mereka untuk dapat mengenyam pendidikan.Mereka adalah Nuri (12), M Fadel (10), M Fadly (8) dan M Farel (6), anak dari Aladin dan Nurita. Tidak hanya mereka, tiga orang kakaknya pun tidak bisa mengenyam pendidikan karena keterbatasan ekonomi.
Pekerjaan sang ayah sebagai tukang sol sepatu dan ibu yang menderita penyakit kelainan pada jantung membuat mereka harus menerima tidak bisa merasakan indahnya bangku sekolah.
Tidak ingin membebani orangtua membuat mereka mengambil inisiatif menjadi pengemis hingga pemulung untuk mencukupi kebutuhan mereka sendiri.Hingga akhirnya keempat anak ini dipertemukan dengan Karang Taruna Inhil, melalui tangan-tangan yang peduli akan nasib mereka, akhirnya, mereka berempat bisa bersekolah seperti anak-anak seusianya.
Keempatnya resmi menjadi siswa dan siswi di SDN 010, Parit 6, Kecamatan Tembilahan Hulu, Senin (5/11/2018)."Sebelum kita sekolahkan, kita tanya mereka, dan mereka semua langsung bersemangat saat ditawari untuk bersekolah," cerita Ketua Karang Taruna Inhil, Syahjuri kepada GoRiau.com.
Karena keinginan kuat dari mereka, dikatakan Syahjuri mereka pun mencoba membantu mencarikan sekolah dan dana dari donatur untuk membelikan keperluan sekolahnya.
"Kita sangat berterimakasih kepada seluruh pihak yang ikut membantu, semoga adik-adik kita ini tidak kembali lagi ke jalanan, dan menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa," harap Syahjuri.
Sementara itu, Kepala SDN 010 Tembilahan Hulu, Suhaimi menjelaskan, dirinya selalu menerima dengan tangan terbuka bagi anak-anak tidak mampu yang ingin mengenyam pendidikan.
"Ini merupakan kewajiban kita untuk memeberikan pendidikan terhadap anak-anak kita. Makanya ketika Karang Taruna datang dan ingin meyekolahkan mereka saya langsung terima," ujarnya.
Meskipun proses belajar mengajar sudah berlangsung cukup lama, dia mengaku tetap menerima keempatnya untuk bersekolah di sekolah yang dibimbingnya.
"Mereka berempat kita letakan dikelas yang berbeda, yang perempuan di kelas 2 dan yang laki-laki bertiga di kelas 1. Kita juga akan terus melaporkan perkembangan mereka ke Karang Taruna Inhil," tegas Suhaimi.
Kini, masyarakat Inhil khususnya Tembilahan tidak lagi menemui empat kakak beradik tersebut meminta-minta hingga tertidur di jalanan, karena kini mereka semua sudah menjadi siswa dan siswi SDN 010 Tembilahan Hulu. ***
Sumber: GoRiau.com
Berita Lainnya
Wilayah Siak Seperti Apa? Sebelum Dijadikan Kerajaan
Salah Satu Penumpang Pesawat Lion Air JT 610 Ini Habiskan Masa Kecil di Tembilahan
Tips Dari Dokter Muda Indonesia 'Tirta' Agar Tak Tertular Corona Saat Harus Aktivitas di Luar
Dokter Sarankan Ibu Hamil Mengungsi, Kabut Asap di Riau Mengancam Janin!
Pembahasan RAPBD Riau Tahun 2020 Tunggu Alat Kelengkapan Dewan
Ternyata Posisi Ini Paling Dibenci saat Bercinta
Begini Kronologi Penangkapan Andi Arief di Hotel Menara Peninsula
Sekretaris HMI Cabang Tembilahan : Pemerintah Provinsi Riau Harus segara Cepat Mengatasi masalah Karhutla
Cerita Dibalik Prestasi Fajri, Mahasiswa UGM Yang Menjuarai Berbagai Lomba Tingkat Nasional
Ibu Kota Indonesia Dipastikan Pindah ke Luar Pulau Jawa
40 Ormas di Pekanbaru Akan Gelar Aksi Tuntut Banser Dibubarkan
Mantan Kepala BPMPD Inhil Diperiksa Tipikor Polres Inhil