PILIHAN
JAKI Sebut: Hati-hati Pak Moeldoko Jangan Over Acting! People Power Sah Dalam Demokrasi

BUALBUAL.com, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko dinilai berlebihan merespon gerakan people power yang digaungkan Dewan Pembina BPN Prabowo-Sandiaga, Amien Rais.
Moeldoko menegaskan, aparat siap dikerahkan jika terjadi gerakan people power.
"Tadi malam saya membaca pernyataan Moeldoko yang mengancam gerakan people power, dengan tindakan tegas TNI-Polri. Hati-hati Pak Moeldoko, jangan over acting karena akan jadi bumerang dirinya sendiri," ujar Koordinator Eksekutif Jaringan Aktivis Kemanusiaan Internasional (JAKI), Yudi Syamhudi Suyuti dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (21/5).
Menurut Yudi, Moeldoko seolah mempersepsikan orang-orang yang menyuarakan gerakan people power tidak paham konstitusi.
"Kami ini orang-orang yang paham tentang konstitusi, demokrasi dan hukum internasional. Tentu kami tahu koridor hukum dan bagaimana hak-hak kedaulatan diperjuangkan," imbuhnya.
Yudi menilai wajar rakyat protes jika KPU melakukan kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu 2019.
"Dan cara memprotesnya adalah mendesak KPU untuk menghitung ulang C1 nya. Tentu untuk mendesak KPU, diperlukan kekuatan massa. Selama tidak merusak atau destruktif, people power sah dalam prosedur demokrasi," terangnya.
Justru, lanjut dia, berbahaya itu menghasut rakyat dengan menggunakan instrumen TNI dan Polri yang bisa mengarah pada pembantaian. Jika ini terjadi,
Yudi mengingatkan, dalam hukum internasional, dapat dikenakan hukuman kejahatan agresi dan konsekuensi hukumannya adalah seumur hidup.
"ICC (International Criminal Court) yang merupakan jaringan JAKI bisa kami laporkan masalah ini. Dan ketika kami melaporkan, Dewan Keamanan PBB dapat bergerak untuk menangkap otak kriminal kejahatan internasional tersebut," tegas Yudi.
Moeldoko kembali diingatkannya untuk berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan.
"Apalagi dulu pernah ada operasi sajadah yang diindikasi dipimpin Moeldoko dengan sangat represi dan melanggar HAM," ungkit Yudi.
Sumber: RMOL.co
Berita Lainnya
Komandan AS: Beijing Bangun Tujuh Pangkalan Militer di Laut China Selatan
Mantap! Tiga KRI Usir Konvoi Kapal China di Perairan Natuna
Ketua KDDI Inhil Ungkapkan Kekecewaanya Muscab PMI ke - 4
Lewat Media Sosial Syamsuar Mendengar Keluhan Masyarakat
TNI Masih Terus Lakukan Pengusiran Terhadap Kapal China di Laut Natuna
Politisi PKB Ini Mau Maju Pilkada Inhu Kalau Diusung Jadi Calon Bupati Bukan Sebagai Wakil
Misteri Kedalaman Danau Toba Terkuak
Sering Transaksi Narkoba, Seorang Wanita Ditangkap Polisi di Tembilahan Hulu
Bapenda Pekanbaru Turunkan Tim Copot Reklame tak Berizin, Untuk Antisipasi Pengusaha Nakal
Pejabat BPN Inhu Divonis 4 Tahun Penjara, Pungli Pengurusan Sertifikat Prona
DPR RI Komisi 7 Pertanyakan Pembagian Diproduksi Minyak Mentah Chevron di Riau dengan PT. Pertamina