PILIHAN
Kartono : Orang Kaya Bisa Miskin Kalau Sakit Tidak Punya JKN-KIS
BUALBUAL.com - Kartono (47) adalah warga Lebak Rejo Kota Lubuklinggau yang sudah sejak lama terdaftar sebagai peserta mandiri Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Ketika ditemui oleh tim Jamkesnews di sela-sela tindakan cuci darah, ia menuturkan sudah selama 8 tahun menjalani cuci darah secara rutin.
Awalnya Kartono merupakan peserta JKN-KIS yang terdaftar pada suatu perusahaan swasta. Namun, karena kondisi kesehatan yang sudah tidak memungkinkan untuk bekerja akhirnya ia berhenti bekerja dan melanjutkan kepesertaan JKN-KIS nya melalui pendaftaran secara mandiri.
"Awalnya saya merasa mual selama lebih dari tiga hari sehingga keluarga membawa saya ke puskesmas. Tetapi setelah tiga bulan mengalami gejala yang sama, saya akhirnya dirujuk ke rumah sakit. Dan setelah intensif menjalani pemeriksaan ternyata saya divonis gagal ginjal,” ujarnya.
Selama masih aktif bekerja untuk biaya pengobatan semua ditanggung oleh perusahaan tempat Kartono bekerja.
“Saat itu Program JKN-KIS belum ada sehingga perusahaan yang menjamin. Tetapi akhirnya saya berhenti bekerja karena sudah tidak sanggup beraktivitas," tutur Kartono kepada tim Jamkesnews, Selasa (05/11).
Sejak BPJS kesehatan beroperasi pada tahun 2014 Kartono segera mendaftarkan diri dan keluarganya sebagai peserta mandiri. Hal ini sangat membantunya dalam pengobatan dan tindakan cuci darah yang harus dilakukannya dua kali dalam satu minggu. Apalagi penyakit yang dideritanya ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Kartono sadar betul sangat penting memiliki Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesi Sehat (JKN-KIS). Sehingga ia menghimbau seluruh masyarakat untuk segera mendaftar dan membayar iuran tepat waktu.
"Saya pribadi mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah dan peserta JKN-KIS lainnya yang sudah secara rutin membayar iurannya sehingga bisa membantu pengobatan saya dan orang lain yang sakitnya seperti saya. Tidak bisa dibayangkan kalau pemerintah tidak membuat program ini, saya pasti kesulitan berobat. Orang kaya pun bisa habis uangnya untuk berobat jika sakitnya seperti saya. Bisa miskin kalau tidak dibantu program JKN-KIS. Tapi dengan adanya program ini semua orang bisa bergotong-royong untuk membiayai pengobatan peserta yang sedang sakit," ucap Kartono.
Sumber: Jamkesnew.com
Berita Lainnya
Di Siak, Guru Tega Usir Muridnya Karena Tak Bayar SPP dan Uang Seragam
Terkait TKA Ilegal, Demokrat Minta Pemerintah Tangkap dan Pulangkan
Di Hadapan Gubernur dan Kapolda Riau, Ribuan Mahasiswa Ingin Riau Bebas Asap
Polres Kampar Bekuk Penjual Nomor Togel di Desa Kualu Nenas Tambang
Sudah Waktunya Riau Berdamai! di BUALBUAL Pemilu 2019
Welcome: Pargelaran Event Sampan Leper Kab Inhil Tahun 2017
Terkait THR PNS,Walikota Surabaya Risma Sebut Nggak Ada Dananya, Mau Pakai Uang Siapa?
Relawan Patriot Deklarasi Dukung Prabowo-Sandi
Komit Tindaklanjuti MoU, Unilak Gelar Pelatihan Relawan Karhutla
PT Tunggal Perkasa Plantation Bersama Disbun Sumbangkan Multivitamin ke RSUD Gerbang Sari lnhu
Dishub Kabupaten Bengkalis: Menghadapi Malam Pergantian Tahun, Penyeberangan Ro Ro Ditambah Dua Trip
Tak Kunjung Direalisasikan Program Perkelapaan , APMI Desak Bupati Copot Kepala OPD Terkait